Patriark Huo Zhi berkata dengan antusias. Dia tentu sangat penasaran dengan identitas pemuda yang mengaku sebagai Ling Tian. Di Alam Menengah ini, Klan Huo yang merupakan salah satu klan shandian terkuat telah mengumumkan kepada semua orang bahwa menyebutkan nama Klan Ling merupakan sebuah tabu. Namun, setelah ribuan tahun lamanya waktu berlalu, tiba-tiba saja anda seseorang yang berasal dari tanah antah berantah Benua Barat mengaku memiliki marga itu dan hanya memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa.'Aku ingin melihat, apakah kau cukup menarik dan membuatku melirikmu atau tidak, bocah!' batin Patriark Huo Zhi.'Hmm.. Jika Leluhur mengetahui akan kabar ini, dia pasti akan sangat marah!' lanjutnya sembari mengalihkan pandangannya ke arah yang sangat jauh.***Di tempat lain atau lebih tepatnya di sebuah istana yang sangat megah yang dikenal oleh hampir seluruh kekuatan di Alam Menengah karena kemunculannya yang tiba-tiba, sosok pria setengah baya sedang duduk di atas kursi singgasana. D
Tian Lin kini telah memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa Tahap Akhir atas berkah penyerapan Qi pada sebuah pohon raksasa berwarna emas yang ada di dalam dunia jiwa miliknya. Pohon itu tidak lain adalah Pohon Bumi yang melegenda. Tian Lin menemukan pohon itu di sebuah tempat warisan leluhurnya yang bernama Ling Dong pada saat masih berada di Alam Tingkat Rendah dan menyimpannya di dalam dunia jiwa untuk kultivasinya di suatu hari.Dia tidak menyangka bahwa pohon yang melegenda itu yang memiliki ukuran raksasa hanya dapat menaikkan tingkat kultivasinya hingga Ranah Setengah Dewa saja. Jika itu orang lain, sudah dipastikan bahwa orang itu dapat menembus Ranah Dewa atau bahkan melebihi itu. Namun, Tian Lin tidaklah berkecil hati karena sadar bahwa tubuh istimewanya ini membutuhkan banyak sekali sumber daya untuk menaikkan tingkat kultivasinya."Baiklah.. Lebih baik aku merekrut beberapa orang lagi untuk aku jadikan anggota Gerbang Langit Ling!" ujarnya lalu pergi meninggalkan istana kek
Tian Lin menatap keempat pemuda yang sedang mengelilinginya seperti sedang melihat sekumpulan badut yang sangat bodoh atau bahkan bisa dikatakan tolol. Beberapa kali dia terlihat membuang nafasnya secara kasar karena sikap mereka."Ayo! Langsung hajar saja sekarang, bocah bangsat itu!" seru salah satu dari keempat pemuda itu sembari mengayunkan pedangnya.Awalnya pemuda itu sangatlah bersemangat untuk menghajar atau bahkan menghabisi Tian Lin. Namun beberapa saat kemudian, mata pemuda itu melotot tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Tang!Sosok pemuda bertopeng separuh wajah yang terlihat begitu lemah dan rapuh menangkap bilah tajam dari pedang miliknya menggunakan tangan kosong. Bahkan sampai menimbulkan bunyi seolah terdapat dua besi yang saling berbenturan.Pemuda itu bertanya-tanya pada dirinya sendiri apakah pemuda bertopeng separuh wajah itu adalah seorang manusia. Namun sebelum dia dapat menjawab pertanyaannya itu, sebuah tangan yang begitu mulus melayang dengan kecepatan t
Xu Yang menganggukkan kepala dan mengajak Tian Lin masuk ke dalam gubuk reyot miliknya. Saat sampai di kamar, seperti apa yang sudah Tian Lin duga sebelumnya, ayah Xu Yang yang bernama Xu Yuan saat ini tampak begitu mengenaskan dengan tubuhnya yang tergeletak di atas perbaringan dan terlihat menghijau dengan bau yang cukup menyengat.Tian Lin melirik sedikit ke arah Xu Yang lalu mulai berjalan mendekati pria paruh baya tidak berdaya itu. Tian Lin menyelimuti tangannya dengan menggunakan energi Qi sehingga menimbulkan sebuah sinar yang terpancar dan terlihat sangat menakjubkan.Sebenarnya hal seperti ini sama sekali tidak perlu dilakukan olehnya karena sebenarnya dia memiliki sesuatu untuk menetralkan segala jenis penyakit ataupun racun. Dan sesuatu itu tentu saja adalah salah satu dari buah-buahan abadi yang dia miliki yang tidak lain adalah buah bodhi.Saat di kehidupan sebelumnya atau lebih tepatnya saat Tian Lin masih berada di Alam Tingkat Rendah, dia bahkan pernah menyembuhkan ay
Xu Yang yang di seret seperti karung sampah oleh Tian Lin sama sekali tidak berdaya meskipun dia memberontak. Kultivasinya yang hanya di ranah Pendekar Perak Tahap Menengah Bintang 9 tidak lah mungkin bisa melepaskan diri dari cengkraman seorang Tian Lin yang memiliki kekuatan Ranah Setengah Dewa.Dia hanya bisa pasrah sembari terus melihat gubuk reyot miliknya dengan hati yang berdebar-debar karena mengkhawatirkan ayahnya. Namun di sisi yang lain lagi, dia harus percaya dengan pemuda bertopeng separuh wajah yang memiliki Buah Abadi, Buah Bodhi.Dia juga bingung, bagaimana mungkin buah yang dikatakan sangat berharga bahkan oleh para Dewa di Alam Dewa sekalipun di serahkan begitu saja kepada ayahnya oleh pemuda bertopeng separuh wajah? Jika berita ini tersebar, maka pasti ayahnya akan diburu oleh para kultivator karena telah mengkonsumsi buah yang sangat sakral itu lalu dibunuh untuk di ekstrak darahnya menjadi sebuah pil.Ya, begitulah adanya. Buah Abadi memang sangatlah istimewa bagi
Gubuk reyot Xu Yuan yang sebelumnya telah hancur saat diterpa oleh petir kesengsaraan pertama kini menjadi semakin hancur dan membuat kawah yang sangat dalam dan lebar. Di tengah-tengah kawat tersebut terdapat seorang pria muda yang mendekati paruh baya dengan pakaian compang-camping sedang tergeletak tidak berdaya, namun dikelilingi oleh elemen api berwarna hijau mengerikan.Ya, tentu saja itu adalah Xu Yuan yang telah berhasil melewati ujian petir kesengsaraan untuk menerobos ke Ranah Saint Tahap Awal. Penampilannya saat ini benar-benar terlihat berbeda dari saat sebelum dia menerobos. Wajahnya yang sebelumnya terlihat tua kini menjadi lebih mudah beberapa puluh tahun. Awan hitam yang terlihat mencekam itu juga telah menghilang setelah petir kedua menyambar tubuh Xu Yuan.Zheep!Tian Lin bersama dengan Xu Yang yang sedang dicangkingnya seperti seonggok sampah yang dimasukkan ke dalam karung muncul tidak jauh dari Xu Yuan."Bagaimana, tuan Yuan? Apakah berjalan lancar?" tanya Tian Li
"Dan alasan mengapa dirimu bisa sampai sekarat seperti itu, pasti karena kau mencoba untuk meringankan beban putramu dengan cara menyerapnya!" lanjut Tian Lin.Xu Yuan sangat terkejut saat mendapati Tian Lin menguraikannya dengan sangat tepat. Dia memang melakukan hal itu tanpa setahu Xu Yang, putranya. Dia melakukan penyerapan pada saat Xu Yang tertidur pulas. Hingga sekitar tujuh tahun melakukannya, Klan Xu yang merupakan klan menengah di pinggiran kota Tianlu diserang oleh musuh bebuyutannya yang berkoalisi dengan klan menengah lainnya.Xu Yuan yang merupakan salah satu tetua tingkat tinggi terpaksa harus kabur dengan hanya membawa putranya yang masih kecil. Semua orang yang di tinggalnya tentu saja tidak ada yang selamat alias terbantai habis termasuk istri tercintanya."Seperti yang di harapkan dari pangeran kedua!" ujar Xu Yuan dengan tidak berdaya. Dia hanya bisa mengakui kebenaran yang dikatakan oleh Tian Lin."Tapi apakah kau tahu, senior Yuan? Gara-gara dirimu menyerap esens
Setelah mengatakan dan mengekspresikan kegembiraannya, Tian Lin pun pergi meninggalkan hutan tersebut untuk kembali berjalan-jalan mengelilingi kota Tianlu sembari mencari bibit-bibit unggul untuk dia jadikan sebagai anggota Gerbang Langit Ling.Namun sebelum Tian Lin melesat lebih jauh lagi ke dalam kota Tianlu, tiba-tiba kristal komunikasi di dalam cincin penyimpanannya bergetar tanda seseorang menghubunginya."Apakah ada yang mendekati kamarku?" tanya Tian Lin tanpa basa-basi kepada orang yang menghubunginya itu. Dia adalah salah satu anggota Gerbang Langit Ling yang merupakan tangan kanan Tian Lin saat ini. Dia ditugaskan untuk menjaga kamarnya di dalam istana kekaisaran Tian saat dirinya bepergian dan melaporkan jika ada seseorang yang mendekati kamarnya. Dia bernama Ren Di, dan kekuatannya berada di tingkat yang sama dengan Tian Lin atau Ranah Setengah Dewa Tahap Akhir."Benar, Tuan Muda! Lebih tepatnya Yang Mulia Kaisar dan pangeran mahkota, Tian Zhao!" jawab Ren Di melalui kri