"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
Boommm...Boommm... Boommm..."Uhuk!"Sesosok pria paruh baya sedang terikat di sebuah tiang khusus dan rantai-rantai surgawi. Sosok tersebut sedang disiksa oleh ribuan Dewa yang dipimpin oleh seorang Dewa yang berjuluk Dewa Perang."Kaisar Langit! Cepat serahkan pecahan batu itu kepadaku atau aku akan membunuhmu sekarang juga!" bentak sosok berzirah emas yang tidak lain adalah Dewa Perang itu sendiri."Anak sekaligus muridku yang berbakti! Aku tidak akan pernah memberikan pecahan batu itu sampai kapanpun. Kau boleh membunuh dan meminta apapun darikuku, tapi janganlah kau minta sesuatu itu." ucap sosok itu dengan tenang bahkan masih sedikit tersenyum menatap Dewa Perang. Sosok itu tidak lain adalah Kaisar Dewa Ling atau Kaisar langit atau pemimpin tertinggi para dewa di alam Dewa.Dia dalam kondisi mengenaskan seperti ini karena telah dikhianati oleh putra angkat sekaligus murid satu-satunya yang bernama Zhan Zheng. Kaisar Langit sama sekali tidak mendendam dengan apa yang telah dilak
"Ma-makhluk a-apakah itu?"Tubuh pemuda itu bergetar akibat ketakutan yang teramat mendalam. Di depannya saat ini terdapat sosok makhluk yang tidak terukur lagi besarnya. Makhluk itu pula lah yang ternyata membuat bebatuan di tempat itu bergerak ke satu arah."Makhluk Kekosongan, Danshuiyu Kunpeng!" ucapnya lirih dengan tubuh yang bergetar hebat. Teringat akan sosok makhluk spritual yang pernah terlintas dalam ingatannya.Makhluk itu sendiri saat ini sedang asyik berkultivasi. Ia segera menghentikan pekerjaannya seraya mengerutkan kening. 'Ada makhluk hidup?' batinnya lalu menatap secara intens ke satu arah dimana dia merasakan aura kehidupan.Setelah merasakan sejenak aura dari kehidupan yang ada di sebuah batu raksasa, kerutan di kening Kunpeng semakin dalam dan tidak lama kemudian menghilang dan digantikan dengan seringai lebar.'Tidak salah lagi! Ini aura Kaisar Dewa!' batinnya lalu mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar. 'Tapi bagaimana mungkin dia menjadi selemah ini?' batin
"Aku harap kamu tidak mati di jalan, Kaisar Dewa!" ujar Danshuiyu Kunpeng tidak menyahuti ucapan sang pemuda.Danshuiyu Kunpeng lalu membuat gerakan ancang-ancang dan melemparkan tubuh sang pemuda ke suatu arah yang mana arah itu terdapat sebuah portal yang menghubungkannya dengan Alam Menengah.Swooosshhh...Pemuda itu melesat dengan kecepatan cahaya saat tubuhnya dilempar dengan tanpa aba-aba olehnya. Setelah pemuda itu benar-benar telah lenyap dari pandangannya, Danshuiyu Kunpeng langsung menghela nafas panjangnya."Aku harap di pertemuan kita nanti kamu akan dapat menghiburku dan membuat otot tubuhku kembali lemas seperti dulu, Kaisar Dewa!" ucapnya lalu menghilang entah kemana.***Pemuda yang yang sebelumnya dicekik lalu di lemparkan oleh Danshuiyu Kunpeng saat ini sedang melesat dengan kecepatan melebihi ukuran kecepatan cahaya."Sial! Ini memang sangat benar dapat mengantarkanku ke Alam Menengah, namun aku juga dapat mati dan kehilangan seluruh energi Qi milikku agar dapat men
Kedua ibu dan anak itu melesat menuju ke sumber ledakan yang terjadi. Sesampainya mereka berada di pusat kejadian, keduanya langsung mengerutkan kening karena menemukan sesuatu yang mirip sebuah telur dengan warna emas kebiruan bermotifkan lambang Yin dan Yang."Telur?" ucap keduanya secara bersamaan."Ibu, mungkinkah telur ini yang jatuh dari langit itu?" pemuda itu bertanya dengan ibunya."Hufth! Kamu ini kebiasaan sekali. Sesuatu yang sudah kamu ketahui jawabannya itu tidaklah perlu kamu tanyakan lagi, nak!" kata sang ibu dengan helaan nafas panjang."Ehehe.. Maaf, ibuku yang paling baik." pemuda itu hanya tersenyum cengengesan saja menanggapi ucapan sang ibu yang penuh dengan helaan nafas itu.Sang ibu tidak lagi memperhatikan putranya, fokusnya kali ini tertuju kepada telur emas kebiruan dengan motif Yin dan Yang.'Aura ini sangat kuat! Setidaknya lebih kuat dari aura milikku!' batinnya setelah merasakan aura yang terpancar dari telur itu.Ekspresi wajah wanita itu segera menjadi
Ekspresi wajah dari sang ratu segera berubah saat ternyata suaminya langsung menanyakan perihal bayi yang sedang digendongnya untuk membuka percakapan. Kaisar Tian Lei lupa mengatakan kata-kata yang seharusnya dia katakan untuk menyambut kedatangan dari istri dan juga anaknya itu."Tentu saja bayiku! Memangnya kamu tidak melihat aku sedang menggendongnya?" Ratu Hiza Ming langsung menjawab pertanyaan dari suaminya dengan nada yang sedikit ngegas karena dia ingin memutuskan secara sepihak mengakui bayi itu sebagai anaknya."Eh..? Sejak kapan istriku ini hamil? Mengapa aku tidak mengetahuinya?" Kaisar Tian Lei langsung cemberut dengan cara bicara permaisurinya itu. Dia segera mengetahui apa yang diinginkan olehnya."Tidak perlu seolah bodoh dan bertanya-tanya seperti itu kepadaku! Aku secara tidak sengaja menemukan bayi ini terjatuh dari atas langit dan aku tertarik untuk mengangkatnya menjadi putraku!" kata Ratu Hiza Ming."Apaa! Terjatuh dari langit?" Kaisar Tian Lei terkejut."Benar!
"Ibuu.. Sakit ibuu.." Tian Lin kecil terus saja berteriak sembari memegangi kepalanya yang terasa seperti akan pecah saja.Ratu Hiza Ming semakin khawatir dan panik saat putranya sama sekali tidak merespon pertanyaan darinya kecuali hanya berteriak kesakitan."Pelayan! Pelayan! Cepat panggilkan tabib!" teriaknya dengan menggunakan energi Qi sehingga membuat seantero istana kekaisaran heboh. Baru kali ini sosok Ratu yang sangat terkenal dengan ketenangannya berteriak lantang dan penuh dengan kekhawatiran.Kaisar Tian Lei yang sedang berada di aula istananya bersama dengan para jenderal dan petinggi kekaisaran dibuat sangat terkejut oleh teriakan istrinya. Dia segera menghentikan pertemuan dan melesat ke arah sumber suara.Zheep!Zheep!Zheep!Puluhan sosok termasuk Kaisar Tian Lei dan pangeran Tian Zhao muncul di dekat ratu Hiza Ming dan juga Tian Lin kecil. Mereka semua memperlihatkan ekspresi wajah kekhawatiran saat melihat pangeran kedua mereka berguling-guling di tanah sembari teru
"Yaahh.. Begitulah.. Jika aku bertemu dengan Makhluk Kekosongan itu lagi, aku pasti akan berterima kasih kepadanya dan sedikit peregangan otot dengannya," ujarnya dengan tersenyum lebar dan penuh arti."Hahaha.. Dia merupakan entitas yang terkuat saat ini di alam semesta ini! Bahkan diatas Kaisar Dewa sekarang! Kau harus menjadi lebih kuat dan tidak terkalahkan terlebih dahulu sebelum menantangnya!" ujar Naga Bayangan dengan tertawa keras."Tidak masalah! Aku hanya memerlukan satu hal saja untuk menjadi kuat!" ujar Tian Lin kecil."Apa itu?" tanya Naga Bayangan dengan raut wajah serius dan penasaran."Waktu! Hahaha.." jawab Tian Lin lalu diikuti ledakan tawa yang terkekeh-kekeh."Cih! Sialan kau bocah!" ujar naga Bayangan yang merasa dirinya sangat bodoh di hadapan bocah kecil berumur 3 tahun itu.Gelak tawa Tian Lin kecil pun mereda dan suasananya langsung berubah menjadi sangat hening. Tidak ada satu kata pun yang terucap antara dirinya dan juga Sang Naga Bayangan, sehingga membuat