Share

Pangeran Kedua: Tian Lin

Kedua ibu dan anak itu melesat menuju ke sumber ledakan yang terjadi. Sesampainya mereka berada di pusat kejadian, keduanya langsung mengerutkan kening karena menemukan sesuatu yang mirip sebuah telur dengan warna emas kebiruan bermotifkan lambang Yin dan Yang.

"Telur?" ucap keduanya secara bersamaan.

"Ibu, mungkinkah telur ini yang jatuh dari langit itu?" pemuda itu bertanya dengan ibunya.

"Hufth! Kamu ini kebiasaan sekali. Sesuatu yang sudah kamu ketahui jawabannya itu tidaklah perlu kamu tanyakan lagi, nak!" kata sang ibu dengan helaan nafas panjang.

"Ehehe.. Maaf, ibuku yang paling baik." pemuda itu hanya tersenyum cengengesan saja menanggapi ucapan sang ibu yang penuh dengan helaan nafas itu.

Sang ibu tidak lagi memperhatikan putranya, fokusnya kali ini tertuju kepada telur emas kebiruan dengan motif Yin dan Yang.

'Aura ini sangat kuat! Setidaknya lebih kuat dari aura milikku!' batinnya setelah merasakan aura yang terpancar dari telur itu.

Ekspresi wajah wanita itu segera menjadi serius karena baik dirinya maupun putranya tidak akan pernah dapat mendekati telur itu dengan kekuatan aura penekanan yang menolak siapapun untuk mendekat.

"Sebenarnya, telur apakah itu ibu?" tanya sang putra.

"Ibu juga tidak tahu, nak! Tapi yang jelas, telur ini merupakan sebuah harta atau sebuah telur dari sosok yang mengerikan!" jawab sang ibu dengan wajah yang tidak yakin.

Setelah mengamati telur itu selama beberapa menit lamanya, tiba-tiba telur itu menunjukkan reaksinya berupa ratakan-retakan halus yang mulai tercipta.

Krack! Krack!

"Lihatlah ibu! telur itu retak!" seru sang pemuda sembari tangannya yang menunjuk.

"Benar! Mari kita lihat saja!" ujar sang ibu memasang raut wajah serius.

Krack!

Semakin lama semakin banyak pula dari seluruh bagian telur itu yang retak. Dari setiap celah retakan, muncul gelombang orang yang luar biasa, membuat kedua ibu dan anak itu melapisi tubuh mereka menggunakan energi Qi.

"Ini benar-benar di luar nalar! Sebenarnya telur apakah itu?" ucap sang anak dengan ekspresi wajah yang sangat penasaran.

Krack! Krack!

Bhuusshh...

Baammm!

Gelombang energi berhembus dengan kekuatan tinggi sehingga membuat kedua anak dan ibu itu terlempar puluhan meter jauhnya. Keduanya sama-sama mengeluarkan seteguk darah karena tidak mampu melindungi tubuh mereka dari hempasan kekuatan itu.

"Uhuk! Uhuk!" keduanya terbatuk-batuk lalu meludahkan darah mereka.

Keduanya saya tidak menyangka apa-apa kekuatan dari gelombang energi itu sangatlah mengerikan dan dapat membuat mereka terluka hingga sedemikian rupa. Hal seperti ini benar-benar di luar dengar kedua anak dan ibu itu.

Setelah terjadinya gelombang energi, aura gua yang berasal dari telur itu pun kini telah menghilang dan keduanya segera mengalihkan pandangan ke satu arah yang sama yaitu tempat di mana telur apa mas kebiruan dengan motif Yin dan Yang itu berada.

"Ibu, lihatlah! Ada bayi di dalam telur itu!" teriak sang pemuda dengan histeris karena tidak percaya dengan apa yang saat ini dilihat oleh kedua matanya.

Sang ibu juga bereaksi sama dengan putranya. Matanya tampak terbelalak untuk sejenak kalau tiba-tiba menjadi lambat karena diperlihatkan oleh sesuatu yang sangatlah imut dari sesosok bayi yang berasal dari telur emas kebiruan bermotif Yin dan Yang.

"Waahh.. Lucu dan tampan sekali bayi itu!" ucapnya dengan riang seolah telah melupakan apa yang terjadi kepada dirinya dan putranya sebelumnya. Dengan cepat wanita itu melesat ke arah sang bayi dan berusaha menggendongnya.

"Lihatlah, nak! Ini adalah bayi paling lucu sekaligus paling tampan yang pernah ibu jumpai selama hidup ibu!" seru sang ibu dengan bersemangat. Dia langsung menimang bayi itu dan bercanda ria seolah itu adalah bayinya sendiri.

Sang anak yang bernama Tian Zhao berjalan mendekati ibunya yang sedang bahagia lalu memperhatikan dengan seksama bayi laki-laki tersebut.

"Benar sekali ibu! Bayi ini sangatlah tampan! Dan dia memancarkan aura penarik yang sangat menenangkan!" ucap Tian Zhao dengan jujur.

"Hmm.. Berhubung ibu dan kamu yang menemukan bayi ini, maka sudah diputuskan bahwa bayi ini akan menjadi anak kedua ibu dan menjadi adikmu! Ibu akan memberikan nama Tian Lin untuknya. Huffth.. Sebuah nama yang sangat cocok untuk si tampan ibu ini," ujar sang ibu dari pemuda itu yang bernama Hiza Ming.

"Eh..? Ibunda ratu..? Apakah tidak sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu dengan ayahanda Kaisar? Apakah ayahanda akan setuju atau tidaknya?" tanya Tian Zhao memunculkan ekspresi wajah terkejut dengan keputusan dari Ibundanya.

"Huh! Tidak perlu meminta persetujuan dari ayahmu! Awas saja jika sampai dia menolak, aku pasti akan menghukum belutnya dengan berpuasa 100 tahun!" ujar Ratu Hiza Ming tidak mau tahu dan malah justru memberikan ancaman kepada suaminya atau ayah dari Tian Zhao yang bernama Kaisar Tian Lei jika sampai tidak menerima atau menolak keputusannya.

***

Di aula istana Kekaisara Tian, saat ini Kaisar Tian Lei beserta para menteri dan juga jenderalnya sedang mengadakan pertemuan penting untuk membahas beberapa hal yang terjadi khususnya di perbatasan wilayah antara kekaisarannya dan juga kekaisaran tetangga.

"Hachuuuu!" tiba-tiba saja Kaisar Kekaisaran Tian yang merupakan suami Ratu Hiza Ming dan bernama Kaisar Tian Lei bersin dengan suara yang sangat keras sehingga mengejutkan para bawahannya.

'Cih! Apa yang terjadi kepadaku? Mengapa aku tiba-tiba bersih? Dan kenapa tubuhku juga terasa begitu menggigil?' batin Kaisar Tian Lei yang tidak tahu bagaimana hal seperti itu terjadi pada dirinya.

"Ada apa dengan anda Yang Mulia? Apakah anda sakit?" tanya sang jenderal besar dengan ekspresi wajah penuh kekhawatiran.

"Ah! Tidak apa-apa, jenderal! Mari lanjutkan pembicaraan kita!" jawab Kaisar Tian Lei dengan cepat mengatakan dirinya baik-baik saja, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini tubuhnya masih terasa sedikit menggigil.

***

"Baiklah.. Mari kita pulang ke istana. Ibunda perlu sebuah kain dan pakaian untuk adik tampanmu ini!" ucap Ratu Hiza Ming mengajak pangeran Tian Zhao putranya untuk kembali.

"Baik ibunda ratu!" angguk Tian Zhao dengan patuh.

Kedua ibu dan anak itu pun pergi meninggalkan hutan menuju ke istana kekaisaran Tian yang jaraknya lumayan jauh.

Kekaisaran Tian sendiri merupakan sebuah pemerintahan yang dipimpin langsung oleh suami dari Ratu Hiza Ming dan ayah pangeran Tian Zhao. Kekaisaran Tian terletak di Benua Barat yang merupakan benua paling lemah sekaligus terkecil yang ada di Alam Menengah.

Terdapat 5 kekaisaran dan puluhan kerajaan yang ada di bawah naungan 5 kekaisaran itu di Benua Barat. Kelimanya adalah Kekaisaran Tian, Kekaisaran Du, Kekaisaran Wen, Kekaisaran Ju dan yang terakhir adalah Kekaisaran Mu yang saat ini sedang terjadi konflik di perbatasannya dengan Kekaisaran Tian.

.

.

Ratu Hiza Ming dan pangeran Tian Zhao sampai di istana pada saat matahari telah menunjukkan tanda-tanda terbenamnya atau waktu sore hari.

Sesampainya di dalam istana, Kaisar Tian Lei langsung mengerutkan keningnya saat melihat istrinya menggendong seorang bayi.

"Istriku, bayi siapa itu?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status