"Yaahh.. Begitulah.. Jika aku bertemu dengan Makhluk Kekosongan itu lagi, aku pasti akan berterima kasih kepadanya dan sedikit peregangan otot dengannya," ujarnya dengan tersenyum lebar dan penuh arti.
"Hahaha.. Dia merupakan entitas yang terkuat saat ini di alam semesta ini! Bahkan diatas Kaisar Dewa sekarang! Kau harus menjadi lebih kuat dan tidak terkalahkan terlebih dahulu sebelum menantangnya!" ujar Naga Bayangan dengan tertawa keras."Tidak masalah! Aku hanya memerlukan satu hal saja untuk menjadi kuat!" ujar Tian Lin kecil."Apa itu?" tanya Naga Bayangan dengan raut wajah serius dan penasaran."Waktu! Hahaha.." jawab Tian Lin lalu diikuti ledakan tawa yang terkekeh-kekeh."Cih! Sialan kau bocah!" ujar naga Bayangan yang merasa dirinya sangat bodoh di hadapan bocah kecil berumur 3 tahun itu.Gelak tawa Tian Lin kecil pun mereda dan suasananya langsung berubah menjadi sangat hening. Tidak ada satu kata pun yang terucap antara dirinya dan juga Sang Naga Bayangan, sehingga membuat kecanggungan timbul.Tian Lin kecil telah kembali mendapatkan ingatan dari sosok pemuda yang terombang-ambing di dalam ruang hampa, kemudian bertemu dengan sosok makhluk kekosongan Danshuiyu Kunpeng lalu berakhir dengan dia dilemparkan secara gila menuju portal Alam Menengah dan terpaksa bereinkarnasi menggunakan kitab terlarang. Dia hanya bisa menghela nafasnya beberapa kali karena telah masuk dalam situasi canggung ini.Melihat bocah kecil berumur 3 tahunan itu terus menghela nafas panjangnya, Sang Naga Bayangan kemudian berkata dengan sebuah pertanyaan, "Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini?"Mendapati pertanyaan dari Sang Naga bayangan, Tian Lin kecil akhirnya dapat tersenyum simpul meskipun hanya sesaat saja."Tentu saja aku akan kembali di dalam kesadaranku! Aku tidak ingin membuat mereka yang telah menganggapku sebagai anak merasakan kekhawatiran karena aku tidak sadarkan diri!" jawabnya."Hahaha.. Kamu ingin kembali ke dalam kesadaranmu? Bagaimana kamu bisa melakukannya, sedangkan saat ini kamu tidak memiliki kekuatan apapun?" ujar Sang Naga Bayangan memberikan pertanyaan sembari tertawa terbahak-bahak.Tian Lin kecil segera menyadari kebodohannya. Dia baru sadar bahwa saat ini tubuhnya masihlah sangat kecil dan mungil. Bahkan kemudian dirinya melihat tangannya yang begitu pendek. Dengan cepat dia pun kembali menghela nafas panjangnya."Tapi kamu tenang saja! Aku telah mendapatkan pesan dari Sang Maha Dewa bahwa tubuhmu akan berhibernasi sampai batas saya juga kekuatan kembali hancur pada umur 20 tahun!" ujar Sang Naga Bayangan menjelaskan."Apaa! Jadi kau telah bertemu dengan guru tua bangka sialan itu?" Tian Lin kecil sangat terkejut dibuatnya."Cih! Kau selalu tidak sopan dengan menyebut gurumu sendiri dengan sebutan tua bangka!" gerutu Sang Naga Bayangan namun dia tidak mungkin bisa menghentikan bocah di hadapannya itu karena dia sendiri mengetahui betapa kesalnya bocah itu kepada Sang guru karena telah melebarkan dirinya di ruang hampa alam semesta."Tch! Itu artinya tubuhku akan berhibernasi selama 17 tahun lamanya? Haiih.. Benar-benar waktu yang sangat panjang dan membosankan!" ujar Tian Lin kecil sembari menghela nafas."Kamu juga bisa tenang akan hal itu! Kamu dapat berkultivasi di sini! Berkultivasi di sini memang tidak dapat menaikkan tingkatan kultivasi namun dapat menguatkan kekuatan jiwa yang kau miliki!" ujar Sang Naga bayangan."Oh..? Begitukah? Mengapa kau tidak bilang jadi dulu jika hal seperti ini dapat dilakukan?" tanya Tian Lin dengan kesal."Ahahaha.. Yaa maaf-maaf saja! Kau saat itu tidak bertanya, maka aku tidak akan mengatakannya! Lagi pula saat itu kau juga belum layak untuk mengetahuinya!" jawab Sang Naga Bayangan dengan tertawa terkekeh-kekeh."Cih!" Tian Lin kecil hanya bisa berdecak kesal saat mendengarkan pengungkapan dari Sang Naga bayangan.Setelah itu dia pun mulai duduk bersila dan bermeditasi untuk berkutivasi menguatkan kekuatan jiwa yang ia miliki. Dengan kekuatan jiwa yang kuat, maka dirinya dapat menggunakannya sebagai serangan tak terlihat ataupun sebagai penyucian dalam penyulingan pil atau penempaan senjata."Woy, bocah bodoh! Apa kau akan langsung berkultivasi dan tidak ingin mengobrol terlebih dahulu denganku? Sial!" cerca Sang Naga Bayangan.Tentu saja dirinya sangat kesal dengan apa yang dilakukan oleh Tian Lin kecil. Dia yang sudah memberikan informasi mengenai kegunaan dari berkultivasi di tempat ini akan dapat meningkatkan kekuatan jiwa malah justru akan langsung diabaikan oleh bocah berumur 3 tahunan itu. Ini benar-benar pelecehan bagi dirinya yang merupakan sosok paling menakutkan dan entitas terkuat yang pernah ada di alam semesta ciptaan Sang Maha Dewa."Cih! Apakah ada hal yang penting lagi yang ingin kamu sampaikan? Tidak kan?" Tian Lin kecil justru balik bertanya kepada Sang Naga Bayangan sehingga membuat sosok tersebut semakin kesal. Andai saja dirinya diperkenankan untuk menghajar bocah kecil itu, maka dia pasti sudah melakukannya saat ini juga.Namun saat mengingat akan suatu hal yang hanya dirinya dan Sang Maha Dewa ketahui, dia langsung mengurungkan niatnya. Dia tidak akan pernah menyentuh bocah yang baru berumur 3 tahunan itu dan hanya berdecak kesal saja atas sikap yang diperlihatkan."Hahh.. Sebenarnya ada satu hal lagi yang mungkin menurutmu sangatlah penting," ujar Sang Naga Bayangan dengan nafas panjang terdengar dari suaranya."Oh..? Apakah itu? Cepat katakan kepadaku, hal yang menurutmu dapat aku anggap sebagai hal penting," ujar Tian Lin kecil dengan ekspresi wajah acuh tak acuh.Dirinya melakukan hal ini bukanlah tanpa alasan semata. Dia bersikap demikian agar Sang Naga Bayangan mengetahui bagaimana rasanya diacuhkan ataupun diremehkan oleh seseorang. Bisa dikatakan saat ini Tian Lin kecil sedang membalas dendam apa yang pernah dilakukan oleh Sang Naga Bayangan kepada dirinya pada saat ia belumlah bereinkarnasi.Pada saat itu dia selalu di olok-olok dan dianggap lemah oleh Sang Naga Bayangan padahal kondisinya sedang terikat oleh sebuah rantai hitam yang entah apa nama dari rantai itu.Selain itu, Tian Lin juga ingin mengajarkan kepada Sang Naga Bayangan agar tidak bersikap angkuh meskipun dirinya merupakan entitas terkuat yang pernah ada di alam semesta. Dia ingin mengubah sikap dari Sang Naga Bayangan agar menjadi sosok yang rendah hati."Sebenarnya aku bisa membuatmu kembali ke dalam dunia jiwa dan berkutivasi meningkatkan kekuatanmu di sana! Saat kau telah mampu atau memiliki kultivasi lagi, maka kau bisa dengan kehendakmu saja kembali ke tempat ini!" kata Sang Naga Bayangan menjelaskan."Oh.. Begitu? Baiklah, pindahkan aku ke sana sekarang juga! Sudah cukup lama aku tidak berkunjung ke dunia jiwa dan aku cukup merindukan suasananya!" ujar Tian Lin memberikan perintah kepada Sang Naga Bayangan untuk segera memindahkannya ke dunia jiwa."Baiklah.." pasrah Sang Naga Bayangan lalu memindahkan sosok Tian Lin kecil ke dunia jiwa.Swooosshhh…Dunia Jiwa.Swooosshhh...Sosok kecil mungil dengan wajah yang sangat tampan muncul dari dalam celah spasial berwarna putih keemasan yang keberadaannya tepat di depan sebuah istana megah dengan hiasan pohon-pohon dari buah abadi di sampingnya.Ya, istana itu tentu saja adalah Istana Ling dan sosok kecil mungil berpraupan tampan dan sempurna adalah Tian Lin kecil."Hoo.. Sudah cukup lama aku tidak melihat tempat ini." ucapnya dengan mengembangkan senyum simpul.Namun tidak lama kemudian senyuman dari sosok mungil berumur 3 tahun dan itu tiba-tiba merosot dan berbalik arah 180 derajat. Dalam pikirannya saat ini terbayang-bayang akan kenangan yang ada dan pernah terlewati di istana megah di hadapannya. Kenangan akan kebersamaan bersama saudara dan saudarinya, kenangan akan suka dan cinta serta canda juga tawa terlintas sepenuhnya di dalam ingatan bocah kecil itu.Tampak dari ujung pelupuk matanya terlihat sebuah butiran air jernih yang menandakan bahwa ia sangat merindukan mereka semua.
Istana Kekaisaran Tian.Seisi Istana Kekaisaran Tian berubah menjadi duka karena sosok kecil mungil yang selalu membuat mereka terkejut dan membanggakan kini tergeletak lemah dan tidak sadarkan diri di kamarnya.Khusus Ratu Hiza Ming, bahkan kesehatannya semakin hari semakin menurun. Badannya yang segar dan raut wajah yang penuh seri saat ini telah menjadi sangat kurus dan lesu. Senyumannya yang indah tidak pernah lagi terlihat semenjak putra kesayangannya pingsan hampir 17 tahun yang lalu.Hal itu semakin membuat seisi istana kekaisaran Tian bertambah duka. Sedangkan untuk Kaisar Tian Lei sendiri, dia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya meminta istrinya untuk beristirahat ataupun sekedar makan. Namun hal itu selalu ditolak dan ditolak serta hanya beberapa kali saja sang ratu mau melakukannya. Itu pun karena sang ratu berfikir bahwa jika dia terlalu terlarut dan sama sekali tidak makan, maka dia akan tumbang terlebih dahulu sebelum anaknya terbangun dari pingsannya. Hal itu tentu
***Ratu Hiza Ming yang saat ini sedang mengelus-elus wajah dari Tian Lin dan Kaisar Tian Lei yang sedang membujuk istrinya agar beristirahat ataupun makan tiba-tiba saja dikejutkan oleh sebuah sinar keemasan yang terpancar dari tubuh putra mereka.Spontan sang ratu segera mundur dan hampir saja terjatuh jika saja tidak ditangkap tubuhnya oleh sang suami. Keduanya menatap dengan keheranan sekaligus kekhawatiran tubuh putranya yang bersinar menyilaukan itu.Sinar itu semakin lama semakin terang saja sehingga membuat keduanya harus menutup mata. Saat merasa bahwa sinar itu telah sepenuhnya mereda, Ratu Hiza Ming dan Kaisar Tian Lei segera membuka pelupuk mata mereka.Saat keduanya telah sempurna membuka kedua mata, tubuh mereka berdua menegang seketika, tidak lama kemudian tubuh mereka bergetar dengan hebat khususnya untuk Sang Ratu Hiza Ming.Air matanya yang sebelumnya tertahan seketika itu juga langsung tumpah saat melihat sosok pemuda yang sangat tampan yang tidak lain adalah putrany
Para prajurit dan komandan kekaisaran Mu dengan semangat menggelora terus melancarkan serangan untuk menghancurkan pertahanan yang dimiliki oleh kekaisaran Tian. Segala cara dan jenis serangan telah mereka gunakan, namun pertahanan yang dimiliki oleh kekaisaran Tian bukanlah kaleng-kaleng.Boommm... Boommm...Ledakan pembeli ledakan terus terjadi. semakin lama waktu berlalu maka semakin banyak pula korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak. Terlebih setelah jenderal kekaisaran Mu mengobarkan semangat kepada pasukannya, pasukannya itu terlihat lebih beringas dan seperti tidak kenal lelah.Dari arah kejauhan, jenderal Lingxi yang merupakan jenderal kekaisaran Mu melihat pertempuran yang semakin intens itu tersenyum dengan kejam.'Setelah kekaisaran Tian berhasil kami gempur dan kuasai, maka giliran kalianlah tiga kekaisaran lain yang akan kami tundukkan! Dan sepertinya apa yang dirumorkan dengan leluhur kekaisaran Tian yang memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa hanyalah bualan omon
"Baiklah.. Sampaikan kepada jenderal Guan untuk terus bertahan sementara waktu. Aku harus mendiskusikan ini terlebih dahulu kepada seluruh petinggi istana dan juga leluhur kekaisaran!" ujar Sang Kaisar memberikan titah."Baik, Yang Mulia!" jawab Komandan Hui sembari menangkupkan kedua tangannya lalu melesat pergi meninggalkan Kaisar kekaisaran Tian beserta dengan keluarganya.Zheep!Setelah kepergian komandan Hui, sorot mata dari Kaisar Tian Lei yang sebelumnya terlihat sangatlah dingin dan mengerikan tiba-tiba menjadi sedikit lunak karena dirinya saat ini dipandangi oleh orang-orang yang paling dia sayangi yang tidak lain adalah keluarga kecilnya sendiri."Baiklah.. Ayah harus menyelesaikan beberapa hal mengenai peperangan yang mungkin akan segera terjadi melawan kekaisaran Mu," ujar Kaisar Tian Lei ingin undur diri dari tempat tersebut.Namun sebelum istri ataupun pangeran mahkota Tian Zhao mengatakan sesuatu, Tian Lin sudah mendahului mereka."Ayah pasti akan melakukan pertemuan de
Aula Istana Kekaisaran Tian.Semua orang yang ada di dalam aula istana kekaisaran Tian termasuk sosok pria sepuh dengan seluruh rambut dan jenggotnya yang telah memutih sepenuhnya mengalihkan pandangan mereka ke satu arah yang tidak lain adalah tempat di mana pintu gerbang berada. Hal itu karena mereka semua mendengar teriakan seorang Komandan pasukan yang berjaga di depan pintu gerbang akan kedatangan dua pangeran kekaisaran.Tampak dari arah pintu gerbang yang terbuka itu dua sosok pemuda yang tampan dan satunya lagi memakai topeng separuh wajah yang membuat beberapa orang yang mengenalinya termasuk Kaisar dan Permaisuri mengerutkan kening.'Apa yang diinginkan oleh Lin'er?' batin keduanya karena merasa aneh dengan sikap putra kedua mereka yang memakai topeng dalam pertemuan ini.Jika semua orang terpaku dengan keanehan sikap pangeran kedua yang memakai topeng separuh wajah, lain halnya dengan sosok pria sepuh yang duduk di kursi utama. Mata tuanya sedikit menyipit karena dia dapat
"Apakah ada yang lainnya?" Kaisar Tian Lei bertanya kembali dan mengarahkan pandangannya ke arah semua orang. Dia sadar sebagai seorang Kaisar tidak mungkin hanya mengambil pendapat dari satu orang saja terlebih di tempat ini hadir Leluhur Kekaisaran Tian."Hamba Kaisar!" seru salah satu menteri sembari mengangkat tangan kemudian berdiri dan memberikan hormat seperti apa yang dilakukan oleh raja kota sebelumnya."Katakan!" ucap Kaisar Tian Lei."Hamba mengusulkan lebih baik kita berbicara baik-baik terlebih dahulu dengan kepala dingin dan menanyakan apa yang mereka inginkan sebenarnya, karena alasan penolakan salah satu dari putri bangsawan yang dilamar oleh pangeran kelima kekaisaran Mu menurutku tidaklah logis sama sekali dan hanya dibuat-buat. Bukannya hamba takut dengan perang melawan kekaisaran Mu, namun perang hanya akan membuat rakyat semakin sengsara. Mohon Yang Mulia Kaisar mempertimbangkannya!" ujar menteri itu lalu menangkupkan tangan dan kembali duduk di kursinya.Ucapan y
250.000 pasukan terus bergerak menuju ke satu titik yaitu perbatasan antar dua kekaisaran. Di bagian terdepan pasukan, wajah Kaisar Tian Lei tampak sedikit muram. Jika boleh jujur, sebenarnya dia sendiri tidak terlalu menyukai sesuatu yang dinamakan perang, karena seperti apa yang dikatakan oleh salah satu menteri sebelumnya bahwa perang hanya akan membuat rakyat menjadi semakin sengsara.Akan tetapi keputusan ini harus diambil karena jika kekaisaran Mu dibiarkan begitu saja, maka mereka semua akan bersikap semena-mena dan menganggap kekaisaran Tian adalah kekaisaran lemah. Dan hal itu tidak akan mungkin pernah terjadi karena Kaisar Tian Lei juga memiliki harga diri yang sangat tinggi, terlebih untuk Leluhur Kekaisaran Tian, Tian Hong yang memiliki kekuatan sangat dahsyat dan bisa dikatakan paling kuat di Benua Barat.Selain itu, jika Kaisar Tian Lei dan Leluhur Tian Hong tidak mengambil jalan perang, maka korban akan terus berjatuhan sedikit demi sedikit pada setiap waktu karena keka