250.000 pasukan terus bergerak menuju ke satu titik yaitu perbatasan antar dua kekaisaran. Di bagian terdepan pasukan, wajah Kaisar Tian Lei tampak sedikit muram. Jika boleh jujur, sebenarnya dia sendiri tidak terlalu menyukai sesuatu yang dinamakan perang, karena seperti apa yang dikatakan oleh salah satu menteri sebelumnya bahwa perang hanya akan membuat rakyat menjadi semakin sengsara.Akan tetapi keputusan ini harus diambil karena jika kekaisaran Mu dibiarkan begitu saja, maka mereka semua akan bersikap semena-mena dan menganggap kekaisaran Tian adalah kekaisaran lemah. Dan hal itu tidak akan mungkin pernah terjadi karena Kaisar Tian Lei juga memiliki harga diri yang sangat tinggi, terlebih untuk Leluhur Kekaisaran Tian, Tian Hong yang memiliki kekuatan sangat dahsyat dan bisa dikatakan paling kuat di Benua Barat.Selain itu, jika Kaisar Tian Lei dan Leluhur Tian Hong tidak mengambil jalan perang, maka korban akan terus berjatuhan sedikit demi sedikit pada setiap waktu karena keka
Wilayah Perbatasan.Boommm... Booommm...Perang yang terjadi antara kedua kekaisaran di wilayah perbatasan benar-benar telah berkecamuk dengan sangat mengerikan. Kedua belah pihak saling bunuh satu sama lain bahkan untuk Kaisar kekaisaran Tian dan kekaisaran Mu. Keduanya benar-benar telah bentrok untuk membuktikan siapakah yang akan menjadi pemenang dan siapa pula yang menjadi pecundang.Meskipun memiliki perbedaan satu tahap dalam tingkatan kultivasi, Kaisar Tian Lei sama sekali tidak gentar untuk melawan Kaisar Mu Liong."Aku katakan sekali lagi kepadamu, Tian Lei! Menyerahlah dan serahkan tanpa kekaisaran Tian kepadaku! Aku akan memberikan kematian yang layak dengan tubuh utuh!" ujar Kaisar Mu Liong dengan sombongnya.Ya, tentu saja dia dapat mengatakan seperti itu karena dirinya telah berhasil membuat musuh bebuyutan sejak zaman mereka muda tertekan dan mendapatkan beberapa luka meskipun tidaklah begitu fatal."Hahaha.. Hanya karena telah berhasil membuat kulitku sedikit tergores,
Saat petir tanpa warna meledak dari dalam tubuh pemuda bertopeng dan berjubah hitam, wajah semua orang pun seketika itu juga langsung menjadi pusat pasi. Mereka semua tentu mengetahui peraturan tertulis yang ada di Alam Menengah. Peraturan itu adalah jangan pernah menyinggung seorang shandian atau kalian benar-benar akan hancur.Shandian sendiri merupakan sebuah julukan dari sekelompok kultivator yang memiliki elemen petir. Di Alam Menengah, terdapat beberapa klan yang memiliki elemen petir dengan warna yang berbeda-beda. Akan tetapi kekuatan mereka benar-benar di luar jangkauan sehingga terciptalah sebuah peraturan tidak tertulis itu.Dan kali ini kekaisaran Tian dan kekaisaran Mu tanah dikejutkan dengan seorang shandian yang tiba-tiba muncul dan menggantikan peperangan lalu mengaku berasal dari kelompok Gerbang Langit Ling. Tidak ada yang berani menanyakan perihal kelompok itu meskipun mereka merasa aneh sekaligus baru pertama kali mendengar ada kelompok atau organisasi dengan nama
Patriark Huo Zhi berkata dengan antusias. Dia tentu sangat penasaran dengan identitas pemuda yang mengaku sebagai Ling Tian. Di Alam Menengah ini, Klan Huo yang merupakan salah satu klan shandian terkuat telah mengumumkan kepada semua orang bahwa menyebutkan nama Klan Ling merupakan sebuah tabu. Namun, setelah ribuan tahun lamanya waktu berlalu, tiba-tiba saja anda seseorang yang berasal dari tanah antah berantah Benua Barat mengaku memiliki marga itu dan hanya memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa.'Aku ingin melihat, apakah kau cukup menarik dan membuatku melirikmu atau tidak, bocah!' batin Patriark Huo Zhi.'Hmm.. Jika Leluhur mengetahui akan kabar ini, dia pasti akan sangat marah!' lanjutnya sembari mengalihkan pandangannya ke arah yang sangat jauh.***Di tempat lain atau lebih tepatnya di sebuah istana yang sangat megah yang dikenal oleh hampir seluruh kekuatan di Alam Menengah karena kemunculannya yang tiba-tiba, sosok pria setengah baya sedang duduk di atas kursi singgasana. D
Tian Lin kini telah memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa Tahap Akhir atas berkah penyerapan Qi pada sebuah pohon raksasa berwarna emas yang ada di dalam dunia jiwa miliknya. Pohon itu tidak lain adalah Pohon Bumi yang melegenda. Tian Lin menemukan pohon itu di sebuah tempat warisan leluhurnya yang bernama Ling Dong pada saat masih berada di Alam Tingkat Rendah dan menyimpannya di dalam dunia jiwa untuk kultivasinya di suatu hari.Dia tidak menyangka bahwa pohon yang melegenda itu yang memiliki ukuran raksasa hanya dapat menaikkan tingkat kultivasinya hingga Ranah Setengah Dewa saja. Jika itu orang lain, sudah dipastikan bahwa orang itu dapat menembus Ranah Dewa atau bahkan melebihi itu. Namun, Tian Lin tidaklah berkecil hati karena sadar bahwa tubuh istimewanya ini membutuhkan banyak sekali sumber daya untuk menaikkan tingkat kultivasinya."Baiklah.. Lebih baik aku merekrut beberapa orang lagi untuk aku jadikan anggota Gerbang Langit Ling!" ujarnya lalu pergi meninggalkan istana kek
Tian Lin menatap keempat pemuda yang sedang mengelilinginya seperti sedang melihat sekumpulan badut yang sangat bodoh atau bahkan bisa dikatakan tolol. Beberapa kali dia terlihat membuang nafasnya secara kasar karena sikap mereka."Ayo! Langsung hajar saja sekarang, bocah bangsat itu!" seru salah satu dari keempat pemuda itu sembari mengayunkan pedangnya.Awalnya pemuda itu sangatlah bersemangat untuk menghajar atau bahkan menghabisi Tian Lin. Namun beberapa saat kemudian, mata pemuda itu melotot tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Tang!Sosok pemuda bertopeng separuh wajah yang terlihat begitu lemah dan rapuh menangkap bilah tajam dari pedang miliknya menggunakan tangan kosong. Bahkan sampai menimbulkan bunyi seolah terdapat dua besi yang saling berbenturan.Pemuda itu bertanya-tanya pada dirinya sendiri apakah pemuda bertopeng separuh wajah itu adalah seorang manusia. Namun sebelum dia dapat menjawab pertanyaannya itu, sebuah tangan yang begitu mulus melayang dengan kecepatan t
Xu Yang menganggukkan kepala dan mengajak Tian Lin masuk ke dalam gubuk reyot miliknya. Saat sampai di kamar, seperti apa yang sudah Tian Lin duga sebelumnya, ayah Xu Yang yang bernama Xu Yuan saat ini tampak begitu mengenaskan dengan tubuhnya yang tergeletak di atas perbaringan dan terlihat menghijau dengan bau yang cukup menyengat.Tian Lin melirik sedikit ke arah Xu Yang lalu mulai berjalan mendekati pria paruh baya tidak berdaya itu. Tian Lin menyelimuti tangannya dengan menggunakan energi Qi sehingga menimbulkan sebuah sinar yang terpancar dan terlihat sangat menakjubkan.Sebenarnya hal seperti ini sama sekali tidak perlu dilakukan olehnya karena sebenarnya dia memiliki sesuatu untuk menetralkan segala jenis penyakit ataupun racun. Dan sesuatu itu tentu saja adalah salah satu dari buah-buahan abadi yang dia miliki yang tidak lain adalah buah bodhi.Saat di kehidupan sebelumnya atau lebih tepatnya saat Tian Lin masih berada di Alam Tingkat Rendah, dia bahkan pernah menyembuhkan ay
Xu Yang yang di seret seperti karung sampah oleh Tian Lin sama sekali tidak berdaya meskipun dia memberontak. Kultivasinya yang hanya di ranah Pendekar Perak Tahap Menengah Bintang 9 tidak lah mungkin bisa melepaskan diri dari cengkraman seorang Tian Lin yang memiliki kekuatan Ranah Setengah Dewa.Dia hanya bisa pasrah sembari terus melihat gubuk reyot miliknya dengan hati yang berdebar-debar karena mengkhawatirkan ayahnya. Namun di sisi yang lain lagi, dia harus percaya dengan pemuda bertopeng separuh wajah yang memiliki Buah Abadi, Buah Bodhi.Dia juga bingung, bagaimana mungkin buah yang dikatakan sangat berharga bahkan oleh para Dewa di Alam Dewa sekalipun di serahkan begitu saja kepada ayahnya oleh pemuda bertopeng separuh wajah? Jika berita ini tersebar, maka pasti ayahnya akan diburu oleh para kultivator karena telah mengkonsumsi buah yang sangat sakral itu lalu dibunuh untuk di ekstrak darahnya menjadi sebuah pil.Ya, begitulah adanya. Buah Abadi memang sangatlah istimewa bagi