Istana Kekaisaran Tian.
Seisi Istana Kekaisaran Tian berubah menjadi duka karena sosok kecil mungil yang selalu membuat mereka terkejut dan membanggakan kini tergeletak lemah dan tidak sadarkan diri di kamarnya.Khusus Ratu Hiza Ming, bahkan kesehatannya semakin hari semakin menurun. Badannya yang segar dan raut wajah yang penuh seri saat ini telah menjadi sangat kurus dan lesu. Senyumannya yang indah tidak pernah lagi terlihat semenjak putra kesayangannya pingsan hampir 17 tahun yang lalu.Hal itu semakin membuat seisi istana kekaisaran Tian bertambah duka. Sedangkan untuk Kaisar Tian Lei sendiri, dia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya meminta istrinya untuk beristirahat ataupun sekedar makan. Namun hal itu selalu ditolak dan ditolak serta hanya beberapa kali saja sang ratu mau melakukannya. Itu pun karena sang ratu berfikir bahwa jika dia terlalu terlarut dan sama sekali tidak makan, maka dia akan tumbang terlebih dahulu sebelum anaknya terbangun dari pingsannya. Hal itu tentu sangat tidak diinginkan oleh sang ratu. Sungguh begitulah kasih sayang seorang ibu dan hanya seorang ibu lah bisa melakukannya.Seluruh tabib yang tersebar di kekaisaran juga telah diundang oleh kaisar untuk mengobati putranya. namun mereka semua hanya akan angkat tangan dan tidak bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada pangeran kedua."Putraku.. Kapan kamu akan bangun nak..?" ucap Ratu Hiza Ming dengan lemah dan menitihkan air mata sembari mengelus wajah putranya yang sangat tampan namun matanya selalu tertutup.Saat ini kondisi Tian Lin jika hanya dilihat dari luarnya saja maka seperti tidak terjadi apa-apa. Bahkan tubuhnya terus tumbuh dari waktu ke waktu dan dapat terlihat aura ketampanan yang luar biasa terpancar darinya."Istriku.. Beristirahat dan makanlahlah dulu.. Lin'er kita pasti akan sangatlah sedih jika melihat kondisimu seperti ini," ucap Kaisar Tian Lei dengan tidak berdaya.Kaisar Tian Lei merasa bahwa dengan dirinya memiliki kekuatan yang sangat besar dan tinggi dia akan dapat melindungi dan membahagiakan keluarganya. Namun saat ini dirinya benar-benar sadar bahwa ia telah gagal dan ia tidak bisa melakukan apa-apa.Mendengar ujaran dari suaminya, Ratu Hiza Ming tidak menanggapinya sama sekali. Dia hanya terus fokus kepada putranya dan menatapnya dengan pandangan yang sayu sehingga membuat Kaisar Tian Lei menghela nafas panjang.Hal ini sudah sering terjadi pada dirinya berusaha untuk membujuk istrinya sehingga dia sama sekali tidak tersinggung dengan sikap yang diperlihatkan. Kaisar Tian Lei hanya merasa hatinya semakin sakit dan berharap bahwa putra keduanya akan segera siuman.Dia yakin bahwa dengan sadarnya putra kedua, maka istrinya pasti akan segera bangkit dari keterpurukannya dan semangat hidup akan kembali timbul dari dalam hatinya.'Nak.. Cepatlah bangun..' batin Sang Kaisar juga berharap putra keduanya dapat segera sadar.***Alam bawah sadar."Sebentar lagi.. Sebentar lagi Aku akan segera sadar!" ucap Tian Lin ketika baru membuka matanya setelah sekian lama melakukan kultivasi untuk meningkatkan kekuatan jiwa.Dan benar apa yang dikatakan oleh Sang Naga Bayangan itu sangatlah kenyataan. Saat ini kekuatan jiwanya telah naik tingkat bahkan lebih tinggi daripada kultivasi aslinya yang berada di Ranah Master Awal.Tian Lin kemudian menatap ke atas langit alam bawah sadarnya sendiri. Bukan ia tidak mengetahui apa yang terjadi di luaran sana. Namun dirinya sama sekali tidak bisa melakukan apapun kecuali hanya memendam kepedihan saat melihat sesosok wanita yang selalu berada di sisinya selama hampir 17 tahun ini.Hati Tian Lin terasa begitu sakit saat melihat air mata yang selalu meleleh dari pelupuk mata wanita itu sehingga sedikit membentuk garis hitam pada pipinya. Ini benar-benar rasa sakit yang luar biasa melebihi saat dirinya dihantam oleh bebatuan raksasa saat di ruang hampa."Tenanglah ibu, ya, meskipun aku tahu kamu bukanlah ibuku, namun aku bersumpah, mulai saat ini dan seterusnya siapapun yang berani membuatmu menangis maka aku pastikan akan langsung melenyapkannya!" ucap Tian Lin dengan tangan yang terkepal kuat.Swooosshhh...Tiba-tiba sosok raksasa dengan wujud Naga Bayangan muncul di hadapan Tian Lin. Sosok itu diam untuk beberapa saat sembari menatap pemuda yang saat ini berumur hampir 20-an tahun dengan intens."Sepertinya kau akan segera keluar dari alam bawah sadar ini, bocah!" ucap Sang Naga Bayangan."Benar, aku sungguh sangat tidak tega jika harus melihat orang yang telah menganggap sebagai putra terus menangis seperti itu!" ujar Tian Lin membalas."Hmm.. Baiklah, tapi yang perlu kau ingat adalah jika kau ingin meningkatkan kekuatan jiwamu, maka datanglah kembali dan berkultivasilah di sini!" kata Sang Naga Bayangan yang kini sikapnya sedikit berubah kepada Tian Lin."Aku akan selalu mengingatnya!" ujar Tian Lin sembari menganggukkan kepala.Tian Lin kemudian kembali menutup mata dan mulai berkonsentrasi. Secara perlahan tubuhnya mulai bersinar keemasan dan terus bersinar sehingga membuat Sang Naga bayangan merasa silau.'Aku harus sekalian menyegel kultivasiku rata-rata pemuda berumur 20 tahunan jika tidak ingin mengundang sesuatu yang merepotkan' batin Tian Lin sembari melakukan apa yang ia batinkan itu.Dirinya tentu saja tidak ingin menarik banyak perhatian dengan kultivasinya yang tiba-tiba terbentuk bahkan melonjak ke tingkat yang sangat tinggi, yaitu Ranah Master Awal.Tidak lama kemudian tubuh jiwa dari Tian Lin pun menghilang dari tempat itu meninggalkan Sang Naga Bayangan seorang diri."Hmm.. Dia benar-benar sedikit unik! Aku harap kau tidak mati sebelum dapat menggunakan seluruh kekuatan darahku, bocah!" ujar Sang Naga Bayangan lalu tubuhnya yang besar tiba-tiba menghilang entah kemana.***Ratu Hiza Ming yang saat ini sedang mengelus-elus wajah dari Tian Lin dan Kaisar Tian Lei yang sedang membujuk istrinya agar beristirahat ataupun makan tiba-tiba saja dikejutkan oleh sebuah sinar keemasan yang terpancar dari tubuh putra mereka.Spontan sang ratu segera mundur dan hampir saja terjatuh jika saja tidak ditangkap tubuhnya oleh sang suami. Keduanya menatap dengan keheranan sekaligus kekhawatiran tubuh putranya yang bersinar menyilaukan itu.Sinar itu semakin lama semakin terang saja sehingga membuat keduanya harus menutup mata. Saat merasa bahwa sinar itu telah sepenuhnya mereda, Ratu Hiza Ming dan Kaisar Tian Lei segera membuka pelupuk mata mereka.Saat keduanya telah sempurna membuka kedua mata, tubuh mereka berdua menegang seketika, tidak lama kemudian tubuh mereka bergetar dengan hebat khususnya untuk Sang Ratu Hiza Ming.Air matanya yang sebelumnya tertahan seketika itu juga langsung tumpah saat melihat sosok pemuda yang sangat tampan yang tidak lain adalah putrany
Para prajurit dan komandan kekaisaran Mu dengan semangat menggelora terus melancarkan serangan untuk menghancurkan pertahanan yang dimiliki oleh kekaisaran Tian. Segala cara dan jenis serangan telah mereka gunakan, namun pertahanan yang dimiliki oleh kekaisaran Tian bukanlah kaleng-kaleng.Boommm... Boommm...Ledakan pembeli ledakan terus terjadi. semakin lama waktu berlalu maka semakin banyak pula korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak. Terlebih setelah jenderal kekaisaran Mu mengobarkan semangat kepada pasukannya, pasukannya itu terlihat lebih beringas dan seperti tidak kenal lelah.Dari arah kejauhan, jenderal Lingxi yang merupakan jenderal kekaisaran Mu melihat pertempuran yang semakin intens itu tersenyum dengan kejam.'Setelah kekaisaran Tian berhasil kami gempur dan kuasai, maka giliran kalianlah tiga kekaisaran lain yang akan kami tundukkan! Dan sepertinya apa yang dirumorkan dengan leluhur kekaisaran Tian yang memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa hanyalah bualan omon
"Baiklah.. Sampaikan kepada jenderal Guan untuk terus bertahan sementara waktu. Aku harus mendiskusikan ini terlebih dahulu kepada seluruh petinggi istana dan juga leluhur kekaisaran!" ujar Sang Kaisar memberikan titah."Baik, Yang Mulia!" jawab Komandan Hui sembari menangkupkan kedua tangannya lalu melesat pergi meninggalkan Kaisar kekaisaran Tian beserta dengan keluarganya.Zheep!Setelah kepergian komandan Hui, sorot mata dari Kaisar Tian Lei yang sebelumnya terlihat sangatlah dingin dan mengerikan tiba-tiba menjadi sedikit lunak karena dirinya saat ini dipandangi oleh orang-orang yang paling dia sayangi yang tidak lain adalah keluarga kecilnya sendiri."Baiklah.. Ayah harus menyelesaikan beberapa hal mengenai peperangan yang mungkin akan segera terjadi melawan kekaisaran Mu," ujar Kaisar Tian Lei ingin undur diri dari tempat tersebut.Namun sebelum istri ataupun pangeran mahkota Tian Zhao mengatakan sesuatu, Tian Lin sudah mendahului mereka."Ayah pasti akan melakukan pertemuan de
Aula Istana Kekaisaran Tian.Semua orang yang ada di dalam aula istana kekaisaran Tian termasuk sosok pria sepuh dengan seluruh rambut dan jenggotnya yang telah memutih sepenuhnya mengalihkan pandangan mereka ke satu arah yang tidak lain adalah tempat di mana pintu gerbang berada. Hal itu karena mereka semua mendengar teriakan seorang Komandan pasukan yang berjaga di depan pintu gerbang akan kedatangan dua pangeran kekaisaran.Tampak dari arah pintu gerbang yang terbuka itu dua sosok pemuda yang tampan dan satunya lagi memakai topeng separuh wajah yang membuat beberapa orang yang mengenalinya termasuk Kaisar dan Permaisuri mengerutkan kening.'Apa yang diinginkan oleh Lin'er?' batin keduanya karena merasa aneh dengan sikap putra kedua mereka yang memakai topeng dalam pertemuan ini.Jika semua orang terpaku dengan keanehan sikap pangeran kedua yang memakai topeng separuh wajah, lain halnya dengan sosok pria sepuh yang duduk di kursi utama. Mata tuanya sedikit menyipit karena dia dapat
"Apakah ada yang lainnya?" Kaisar Tian Lei bertanya kembali dan mengarahkan pandangannya ke arah semua orang. Dia sadar sebagai seorang Kaisar tidak mungkin hanya mengambil pendapat dari satu orang saja terlebih di tempat ini hadir Leluhur Kekaisaran Tian."Hamba Kaisar!" seru salah satu menteri sembari mengangkat tangan kemudian berdiri dan memberikan hormat seperti apa yang dilakukan oleh raja kota sebelumnya."Katakan!" ucap Kaisar Tian Lei."Hamba mengusulkan lebih baik kita berbicara baik-baik terlebih dahulu dengan kepala dingin dan menanyakan apa yang mereka inginkan sebenarnya, karena alasan penolakan salah satu dari putri bangsawan yang dilamar oleh pangeran kelima kekaisaran Mu menurutku tidaklah logis sama sekali dan hanya dibuat-buat. Bukannya hamba takut dengan perang melawan kekaisaran Mu, namun perang hanya akan membuat rakyat semakin sengsara. Mohon Yang Mulia Kaisar mempertimbangkannya!" ujar menteri itu lalu menangkupkan tangan dan kembali duduk di kursinya.Ucapan y
250.000 pasukan terus bergerak menuju ke satu titik yaitu perbatasan antar dua kekaisaran. Di bagian terdepan pasukan, wajah Kaisar Tian Lei tampak sedikit muram. Jika boleh jujur, sebenarnya dia sendiri tidak terlalu menyukai sesuatu yang dinamakan perang, karena seperti apa yang dikatakan oleh salah satu menteri sebelumnya bahwa perang hanya akan membuat rakyat menjadi semakin sengsara.Akan tetapi keputusan ini harus diambil karena jika kekaisaran Mu dibiarkan begitu saja, maka mereka semua akan bersikap semena-mena dan menganggap kekaisaran Tian adalah kekaisaran lemah. Dan hal itu tidak akan mungkin pernah terjadi karena Kaisar Tian Lei juga memiliki harga diri yang sangat tinggi, terlebih untuk Leluhur Kekaisaran Tian, Tian Hong yang memiliki kekuatan sangat dahsyat dan bisa dikatakan paling kuat di Benua Barat.Selain itu, jika Kaisar Tian Lei dan Leluhur Tian Hong tidak mengambil jalan perang, maka korban akan terus berjatuhan sedikit demi sedikit pada setiap waktu karena keka
Wilayah Perbatasan.Boommm... Booommm...Perang yang terjadi antara kedua kekaisaran di wilayah perbatasan benar-benar telah berkecamuk dengan sangat mengerikan. Kedua belah pihak saling bunuh satu sama lain bahkan untuk Kaisar kekaisaran Tian dan kekaisaran Mu. Keduanya benar-benar telah bentrok untuk membuktikan siapakah yang akan menjadi pemenang dan siapa pula yang menjadi pecundang.Meskipun memiliki perbedaan satu tahap dalam tingkatan kultivasi, Kaisar Tian Lei sama sekali tidak gentar untuk melawan Kaisar Mu Liong."Aku katakan sekali lagi kepadamu, Tian Lei! Menyerahlah dan serahkan tanpa kekaisaran Tian kepadaku! Aku akan memberikan kematian yang layak dengan tubuh utuh!" ujar Kaisar Mu Liong dengan sombongnya.Ya, tentu saja dia dapat mengatakan seperti itu karena dirinya telah berhasil membuat musuh bebuyutan sejak zaman mereka muda tertekan dan mendapatkan beberapa luka meskipun tidaklah begitu fatal."Hahaha.. Hanya karena telah berhasil membuat kulitku sedikit tergores,
Saat petir tanpa warna meledak dari dalam tubuh pemuda bertopeng dan berjubah hitam, wajah semua orang pun seketika itu juga langsung menjadi pusat pasi. Mereka semua tentu mengetahui peraturan tertulis yang ada di Alam Menengah. Peraturan itu adalah jangan pernah menyinggung seorang shandian atau kalian benar-benar akan hancur.Shandian sendiri merupakan sebuah julukan dari sekelompok kultivator yang memiliki elemen petir. Di Alam Menengah, terdapat beberapa klan yang memiliki elemen petir dengan warna yang berbeda-beda. Akan tetapi kekuatan mereka benar-benar di luar jangkauan sehingga terciptalah sebuah peraturan tidak tertulis itu.Dan kali ini kekaisaran Tian dan kekaisaran Mu tanah dikejutkan dengan seorang shandian yang tiba-tiba muncul dan menggantikan peperangan lalu mengaku berasal dari kelompok Gerbang Langit Ling. Tidak ada yang berani menanyakan perihal kelompok itu meskipun mereka merasa aneh sekaligus baru pertama kali mendengar ada kelompok atau organisasi dengan nama