Share

Bab 501

Melihatnya tidak menjawab, Alya bertanya lagi, "Tiga tahun yang lalu?"

Mata Alya langsung menatap wajah Rizki, seolah-olah dia tidak akan berhenti sampai mendapatkan jawabannya.

Namun, mata dan sikapnya tampak tenang.

Bahkan tidak ada sedikit pun warna kemerahan pada matanya.

Jelas dia tadi sangat terkejut hingga pingsan, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menunjukkan reaksi.

Apakah ini normal?

Ini tidak normal.

Rizki merapatkan bibir, menatap Alya dengan sungguh-sungguh dan berkata, "Kamu nggak istirahat sedikit lagi?"

"Rizki."

Alya memanggil nama pria itu dan berkata, "Aku bertanya padamu."

Setelah beberapa waktu, barulah Rizki mengangguk.

"Kurang lebih begitu."

"Kurang lebih?" Jawaban ini membuat Alya terkekeh. "Kamu nggak tahu kapan nenekmu meninggal? Apanya yang kurang lebih?"

Rizki mengerutkan kening.

Suasana di dalam kamar pun menegang.

Cahya yang duduk di samping merasa seolah-olah tubuhnya telah diakupunktur, dia bahkan tidak berani bernapas.

Sesuai dugaannya.

Alya sangat m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status