Share

Bab 502

"Sebelum meninggal, Nenek membicarakanmu."

Ucapan Rizki membuat Alya tiba-tiba mendongak dan melihat ke arahnya.

"Benarkah?"

Rizki menatapnya.

"Dia sangat merindukanmu."

Satu kalimat ini dalam sekejap membuat air mata Alya jatuh, kemudian air matanya pun tidak dapat dihentikan. Air matanya mengalir bagaikan bendungan yang hancur dan tidak berhenti.

Pemandangan ini akhirnya mengakibatkan Rizki tidak dapat menahan dirinya lagi, dia segera memeluk Alya dengan erat.

Alya menangis tanpa bersuara.

Dia tidak mendorong Rizki, seakan-akan dia telah kehilangan semua tenaganya. Dia bersandar di sana dan tidak bergerak, dengan air mata yang mengucur deras.

Tak lama kemudian, Rizki dapat merasakan bahunya menjadi basah. Sambil menggertakkan gigi, wajahnya tampak muram. Dia merasa Alya akan terus menangis sampai air matanya habis.

Setelah beberapa waktu, Rizki menepuk-nepuk pundak Alya dengan lembut.

"Sudahlah, semuanya sudah berlalu."

Sementara itu.

Irfan menjemput anak-anak. Setelah Maya dan Satya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status