Share

Teriakan Elisa

Lagi dan lagi, lelaki itu mengulang kegiatan panas mereka dengan penuh semangat dan tanpa henti. Elisa sudah merasakan remuk di sekujur tubuhnya, tapi sepertinya Roy masih enggan melepaskan dan membebaskannya begitu saja.

"Kak, cukup." Elisa menahan tubuh lelaki itu yang hendak mengungkungnya lagi, mendorong dengan pelan, lalu meraih selimut untuk menutupi tubuh polosnya.

"Satu kali lagi ya?" Roy mengiba, di tatapnya wajah cantik wanita itu yang terlihat semakin menggoda, membuat hasratnya semakin melambung tinggi dan memaksa untuk segera di tuntaskan.

"No...! Aku lapar, kak?"

Jam yang tergantung di tembok kamar menunjukkan pukul tiga sore, menandakan waktu makan siang sudah terlewat. Wanita itu bangkit dan meraih pakaian yang sudah tidak berbentuk lagi.

Lemas, tenaganya benar-benar terkuras habis oleh kelakuan lelaki itu. Ingin sekali ia mengumpat dan memakinya, tapi Elisa juga sadar kalau ia juga begitu menikmati permainan tadi.Bu hu

"El..

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status