Share

part 7

   Setelah mereka bertiga selesai mendiskusikan tentang acara pernikahan, Duke marvelin langsung pamit untuk kembali menyelesaikan pekerjaannya. Kini hanya tinggallah Leo dan juga Nasya.

‘’Nasya kamu sangat cantik,’’ ucap Leo.

‘’Terima kasih Leo tapi kenapa kau tidak bicara tadi di saat kau melihatku ?’’ ucap Nasya.

‘’Aku takut di ledek oleh Duke Lengston lagi karena terpana olehmu,” ucap Leo jujur. Nasya tertawa mendengar ucapan jujur Leo. Benarkan ? bagaimana bisa para wanita tidak akan jatuh cinta melihat sifat Leo yang seperti ini.

‘’Nasya aku sudah membangun taman di sebelah kediamanku yang tanahnya belum pernah aku manfaatkan jadi jangan iri lagi pada ayahmu,’’ ucap Leo.

Nasya melebarkan matanya.

‘’Leo,’’ keluh Nasya. Leo tersenyum dan menatap wajah cantik Nasya yang selalu membuatnya terpana.

‘’Nasya aku benar-benar tidak sabar untuk membawamu pulang dan tinggal bersamaku,’’ ucap Leo.

Nasya tersenyum lalu kembali cemberut.

‘’Leo kamu mengatakan itu namun kamu nanti akan meninggalkanku juga karena harus menjalankan misi,’’ ucap Nasya sembari cemberut. ‘’ Leo apakah perlu kamu mengambil misi itu ?” ucap Nasya.

Leo baru saja membritahunya dan ayahnya bahwa ia harus menjalankan sebuah tugas dari kaisar. Ia sangat kesal dengan berita itu karena ia tidak bisa bertemu dengan putranya secepat mungkin namun ayahnya menyuruhnya untuk terbiasa akan hal itu karena Leo adalah seorang ksatria yang sangat di percayai kaisar.

‘’Nasya jangan khawatir aku akan secepatnya kembali bahkan sebelum kamu menyadarinya,’’ ucap Leo menenangkan.

‘’Tapi Leo misimu kali ini sangat berbahaya,’’ ucap Nasya.

‘’Nasya aku tidak lemah dan aku sangat kuat,’’ ucap Leo.

Nasya merasa sepertinya Leo tersinggung dengan perkataannya.

‘’Leo aku tau kamu sangat kuat jika kau tidak kuat bagaimana caranya kau menjadi kapten dan dapat kepercayaan dari kaisar. aku hanya mengkhawatirkan mu Leo,’’ ucap Nasya.

Leo yang mendengar ucapan kekhawatiran Nasya tersenyum dan perasaan tersinggungnya tadi entah meluap kemana.‘’Leo walaupun kamu kuat kamu tetap tidak bisa menghentikan kekhawatiranku padamu. Aku benar-benar tidak ingin kamu terluka. Sebentar lagi kita akan menikah jadi sekarang kamu harus tahu bahwa tubuhmu bukan hanya milikmu tapi juga milikku. Jika kamu terluka maka aku akan merasa sakit. Dan aku tidak bisa membayangkan jika kamu mati dan aku jadi janda. Apakah kamu rela aku menjadi milik pria lain ?” ucap Nasya.

‘’Tidak. aku tidak mau kamu menjadi milik pria lain Nasya. Aku benar-benar tidak bisa membayangkan hal itu terjadi,’’ ucap Leo tegas.

‘’Apakah boleh aku menjadi serakah dan hanya menyimpanmu untuk diriku sendiri Nasya ?’’ tanya Leo.

‘’Selama kamu tidak terlalu mengekangku maka aku akan senantiasa menjadi milikmu Leo,’’ ucap Nasya.

‘’Baiklah,’’ ucap Leo sambil tersenyum.

‘’Ayo katanya kamu akan mengajakku ke sebuah tempat aku sudah sangat penasaran Leo,’’ ucap Nasya. Leo tersenyum lalu ia berdiri dan menyodorkan satu tangannya kepada Nasya.

‘’Baiklah ayo Lady,’’ ucap Leo.

Nasya tersenyum dan segera menerima uluran tangan Leo. Mereka berdua berjalan meninggalkan kediaman Lengston dan segera menuju ke tempat dimana yang ingin Leo perlihatkan kepada Nasya.

‘’Leo ini sangat membuatku nyaman,’’ ucap Nasya. Mereka telah sampai ke tempat dimana Leo ingin memperlihatkannya pada Nasya. Di depan mereka saat ini adalah sebuah danau yang tenang dengan air yang sangat bersih dan terlihat bening bahkan apa saja yang berada di dalamnya nampak terlihat. Dan ada satu pohon yang besar sangat cocok untuk tempat peristirahatan.

Nasya berpikir apakah ini tempat untuk Leo mencari ketenangan ? dan ia ingin membaginya padanya ?

‘’Aku senang kau menyukainya Nasya. Ini adalah tempat kesukaanku untuk beristirahat dan mencari ketenangan. sekarang aku ingin membagi tempat kesukaanku denganmu,’’ ucap Leo.

‘’Terima kasih karena sudah bersedia membaginya denganku Leo aku sangat menyukainya,’’ ucap Nasya.

Nasya tersenyum ia menutup matanya merasa angin yang terus menampar wajahnya. Namun disaat ia sedang menikmati sensasinya, ia merasakan ada sesuatu yang sangat kenyal dan lembut menyentuh bibirnya.

Nasya terkejut dan membuka matanya. Ia melihat Leo yang sangat dekat dengan wajahnya sedang menutup matanya.

Leo mencium bibirnya ?!

Nasya terkejut namun ia tidak mendorong Leo menjauh karena ia juga menikmatinya. Beberapa saat Leo menjauhkan wajahnya menatap Nasya yang juga menatapnya.

‘’Maafkan aku Nasya yang tidak meminta izinmu terlebih dahulu untuk menciummu,’’ ucap Leo.

Leo meminta maaf padanya namun ia merasa Leo tidak menyesal telah melakukan itu.

‘’Nasya kenapa kau diam saja ? apakah kau marah padaku ?’’ tanya Leo. ‘’jika kau marah padaku kau bisa memukulku sekarang Nasya aku tidak keberatan namun aku tidak menyesal karena telah menciummu,’’ ucap Leo lagi.

‘’Tidak Leo kenapa aku harus marah padamu ? aku juga menyukainya,’’ ucap Nasya jujur.

Toh memang benar ia menyukai saat berciuman dengan Leo.

Nasya memegang kedua pipi Leo lalu menempelkan bibir mereka berdua lagi yang membuat Leo terkejut namun ia segera tersadar dan menarik pinggang Nasya agar lebih mendekat padanya hingga mereka saling berciuman.

Setelah apa yang terjadi di danau Leo mengajak Nasya berjalan-jalan di pasar. Mereka berdua bergandengan angan sambil berjalan melihat-lihat para pedagang pasar yang menjual berbagai kebutuhan pokok, makanan dan berbagai lainnya.

‘’Nasya apa kau lapar ?’’ tanya Leo.

‘’Iya Leo sepertinya aku lapar,’’ ucap Nasya.

‘’Baiklah ayo kita cari restoran terdekat untuk makan Nasya,’’ ucap Leo.

‘’Ayo,’’ balas Nasya.

Mereka berjalan-jalan dengan tangan yang masih saling bertautan untuk menemukan restoran terdekat hingga ia menemukan restoran terdekat pasa yang bisa dibilang sangat mewah dan kemungkinan sangat mahal.

‘’Leo sepertinya disini sangat mahal lebih baik kita cari tempat lain Leo,’’ ucap Nasya.

‘’Nasya apa aku terlihat seperti pria yang tak memiliki banyak uang ?’’ tanya Leo sembari menatap Nasya. ‘’aku itu kapten ksatria sword dan orang yang di percaya kaisar Nasya. Uang yang ku miliki cukup banyak dan sangat jarang aku gunakan karena aku tidak memiliki waktu untuk menghamburkannya. Jadi kau tenang saja aku bisa membayarnya seberapa banyak kau membeli makanan di sini,’’ Jelas Leo.

Di masa lalu ia selalu suka menghambur-hamburkan uang Leo untuk memenuhi keinginnya. Namun Leo tidak memarahinya karena menggunakan uangnya dengan boros bahkan Leo terlihat seperti tidak perduli seberapa banyak uang yang akan di keluarkan olehnya. Berbeda dengan kali ini bahkan Leo seperti menyuruhnya untuk menghamburkan uang hasil kerja kerasnya itu.

Mungkin jika dirinya adalah wanita seperti di masa lalu tanpa Leo berbicara seperti itupun ia pasti akan menghabiskan uang Leo untuk kesenangan pribadinya. Namun sekarang ia berbeda dengan yang dulu ia tidak akan menghamburkan uang Leo hanya untuk kesenangan pribadinya karena ia tahu uang itu akan ia gunakan untuk hal-hal yang akan terjadi ke depannya.

‘’Baiklah Leo karena kamu sudah berbicara seperti itu kalau begitu ayo masuk. Aku sudah sangat lapar,’’ ucap Nasya sembari tersenyum. Leo mengganggukan kepalanya sembari tersenyum.

Sebelum mereka hampir memasuki pintu restoran mereka di berhentikan dengan suara seorang yang berteriak.

‘’KAPTEN,’’ ucap seseorang yang berlari sembari melambaikan tangan.

Nasya dan Leo membalikkan badannya untuk melihat siapa yang memangilnya. Leo menatap seseorang yang memanggilnya itu dengan tajam.

Seseorang itu membungkuk dan berusaha mengatur napasnya sembari berkeringatan.

‘’Ada apa Veriando ?’’ ucap Leo geram.

‘’Berani sekali kau mengganggu waktuku dengan Nasya ?! hukuman apalagi yang harus aku berikan untukmu ?!’’ ucap Leo dalam hati.

Veriando yang membungkuk seketika menegakkan kembali badannya dan melihat kaptennya tengah menatapnya dengan pandangan yang ingin menerkamnya. Seketika ia merinding dan menelan air liurnya.

‘’Mati kau kali ini Veriando. Kau pasti akan mendapat masalah nanti,’’ ucap Veriando dalam hati.

‘’A-ah i-itu kapten. kaisar me-memanggilmu un-untuk se-segera ke istana,’’ ucap Veriando sembari merasa gugup dan merinding di tatap Kaptennya dengan sangat tajam.

Leo menutup matanya lalu menghela napas pasrah setelah itu ia menatap Nasya yang berada di sebelahnya dengan perasaan bersalah.

Nasya melihat tatapan matanya yang seperti bersalah karena akan meninggalkannya.

‘’ Leo aku tidak apa-apa. Aku mengerti bahwa kamu punya banyak pekerjaan mendadak yang tiba-tiba seperti ini. Dan aku tidak akan menyalahkanmu Leo,’’ ucap Nasya menenagkan.

‘’Aku berjanji padamu bahwa kejadian kali ini tidak akan terjadi untuk selanjutnya Nasya,’’ ucap Leo.

‘’Oh apakah ada yang selanjutnya ?’’ tanya Nasya dengan nada menggoda.

Wajah dan telinga Leo seketika menjadi merah. Leo mengalihkan pandangannya. Veriando yang melihat kaptennya seperti itu sedikit terkejut karena yang selalu ia lihat adalah Kaptennya yang seperti binatang buas saat sedang berperang maupun di tempat pelatihan.

‘’Memang hanya Nona ini yang bisa menjinakkan kapten Leo,’’ bisiknya dalam hati.

‘’Veriando kemari,’’ ucap Leo.

Veriando yang panggilan dari Leo segera melangkah lebih mendekat lagi.

‘’Veriando dia adalah Nasya seorang putri dari bangsawan Lengston dan juga calon istriku,’’ jelas Leo.

Veriando terkejut ternyata wanita yang berhasil menjinakkan kapten Leo adalah orang yang di jodohkan oleh kaisar. Tapi kenapa ia sangat berbeda dengan rumor yang beredar ? apa rumor itu salah ?

‘’Salam kenal Lady,’’ ucap Veriando.

‘’Nasya dia adalah salah satu ksatria sword yang aku pimpin namun ia baru bergabung beberapa hari yang lalu dia juga ksatria yang paling muda dari pada ksatria-ksatria yang lain,’’ jelas Leo.

‘’Salam kenal juga sir Damian,’’ ucap Nasya.

Damian terharu mendengar ucapan ‘sir’ dari calon istri kaptennya. Baru kali ini ia mendengar ucapan ‘sir’ dari seseorang apalagi yang pertama kali mengucapkannya adalah bangsawan tinggi kekaisaran. Panggilan tersebut adalah panggilan terhormat untuk sebuah ksatria namun para bangsawan selalu memandang rendah para ksatria word.

‘’Saya berjanji akan melindungi Lady Lengston walaupun harus mengorbankan nyawa saya sendiri,’’ ucap Damian dalam hati.

‘’Baiklah Nasya kalau begitu aku pergi dulu aku akan segera kembali,’’ ucap Leo. Nasya mengangguk dan Leo pergi meninggalkan Nasya menuju istana. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status