Bab 196. Meninggalkan Dataran MerahDi pesisir pantai terlihat semua penduduk dan pejuang dataran merah berkumpul, mereka ingin mengantar kepergian pasukan benua Yueyin dan pasukan Immortal Ling. Pasukan benua Yueyin dipimpin oleh Immortal Ling Fan, sedangkan pasukan gunung suci dipimpin oleh Immortal Ling.Dataran merah sangat berterimakasih kepada benua Yueyin karena sudah berjuang bersama menghadapi pasukan iblis, satu-persatu orang berpelukan sebelum berpisah. Ling turun dari kapal, setelah itu berdiri di depan semua orang. "Raja Liu Hong dan kalian semua… terimalah penghormatanku!" ucap Immortal Ling berlutut dengan sebilah pedang mutiara"Berlutut…!" teriak semua murid sekte gunung suciImmortal Ling Ya Yu menancapkan pedang "dataran merah… terimalah penghormatan kami benua Yueyin!" "Berlutut!" perintah Immortal Ling FanRaja Liu Hong tersenyum hangat "bangunlah kalian semua!" "Terimakasih!" Raja Liu Hong melepaskan mahkotanya, setelah itu berlutut di hadapan semua orang yan
Bab 197. Bentrokan di pelabuhan benua YueyinKapal besar sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, Zhuge Liang memberitahu untuk berangkat setelah tiga hari, ia ingin menyiapkan bekal makanan sebelum melakukan perjalanan panjang. Di penginapan semua keluarga Ling berkumpul, makanan hangat tersusun rapi di atas meja. Immortal Ling Yan Yu memberikan satu kantong emas "ini simpanlah untukmu dan istrimu nanti!""Terimakasih!""Hei nak… setelah kamu pergi, aku harap kamu tidak melupakan kami semua!" "Pastinya, aku akan mengingat semuanya!""Hei Kakek, apakah kamu tidak ingin memberiku hadiah?" tanya Ling Xia ke arah Ling FanLing Fan melemparkan kitab kultivasi "haha… Terimalah ini!"Fang Xia melihat kitab surgawi yang diberikan Immortal Ling Fan, ia begitu ingin memiliki kitab tersebut."Tidak adil!" sindir Fang Xia mengagetkan semua orangLing Fan melemparkan tanaman obat "Fang Xia, tangkaplah ini!" "Bunga apa ini?""Itu adalah bunga jurang terlarang, aku tidak tahu pasti untuk apa keguna
Bab 198. Duel singkatDi pelabuhan, semua orang berkumpul ingin melihat duel yang sebentar lagi akan terjadi di tengah lautan. Meskipun kekuatan Immortal Ling berada di tahap kesempurnaan Immortal, namun semua jenis formasi yang dimiliki adalah formasi kelas dunia, pria berjubah hitam berdiri melihat Yin petarung Tanah Suci dari benua langit biru."Nona… sebaiknya kamu menyerah saja!""Sombong sekali!" Yin menghilang lalu muncul di belakang Immortal Ling, sebilah pedang berayun ingin menebas kepala, pria berjubah hitam menundukkan badan lalu menangkap tangan sosok cantik."Terbanting!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Ling mundur lebih jauh untuk menjaga jarak, ia melihat sosok cantik memuntahkan seteguk darah segar. "Ayah memang sangat pandai mengatasinya, padahal cuma berada di tingkat Immortal?" gumam Fang Xia sedikit kebingungan"Pria sialan… terimalah pedangku ini!" "Membelah Bulan!" Pedang melintas di wajah, lagi-lagi Immortal Ling mendorong mundur sosok cantik beberapa
Bab 199. Nasehat Immortal LingDi dalam kamar penginapan terdengar suara tangis, pertemuan Yihua dan kedua orangtuanya membuat perasaan kecewa kembali terungkit. Sampai sekarang masih belum bisa memaafkan kesalah yang dilakukan Ratu Monalia dan Raja Loyan, mereka mengusirnya secara istana secara hina di hadapan semua orang. Jendela terbuka memperlihatkan sosok Immortal Ling, gadis cantik segera menyapu air mata."Ling, bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu?!""Maaf aku, kalau aku mengetuk pintu? Kami pasti pura-pura tidur!""Katakan, apa tujuanmu datang ke kamarku!" "Besok pagi aku akan berangkat, apakah kamu tidak ingin berpamitan denganku?""Pergi saja, aku tidak peduli!" "Apa… ternyata semua wanita itu sama saja!" Yihua menarik pedang "apa katamu!""Tunggu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan!""Katakan!" Immortal Ling melihat keluar jendela "Yihua, apakah kamu yakin tidak ingin memaafkan kedua orang tuamu?""Untuk apa, mereka sudah melakukan kesalahan dengan mengusir an
Bab 1. Dunia ImmortalDi alun-alun kota, seorang pemuda bernama Ling berjalan menuju rumah dengan wajah senang sambil membawa sebungkus makanan. Ling yakin ibunya belum makan, sedangkan ayah tiri tidak mungkin bisa dipercaya karena memiliki sifat begitu kejam. Ling membuka pintu rumah, jiwanya terguncang hebat melihat darah berceceran di lantai, bola mata berair dengan perasaan putus asa memandang sosok wanita tua berlumuran darah, setelah itu berlari menghampiri ibunya yang sudah tiada. "Ibu…! Tidaaaaaak…!" Ling mengguncang tubuh wanita tua yang sudah bersimbah darah. "Ibu, bangunlah… aku membawakan makanan untukmu!" Wanita tua sudah mengembuskan nafas terakhir, Ling berlari kedapur untuk mencari keberadaan ayahnya, setelah berada di sana ia tidak melihat ayahnya, saat itu juga Ling tahu siapa orang yang telah membunuh ibunya. Pemuda berusia belasan tahun mengepalkan tangannya, andai saja ibunya tidak menikah lagi pasti tidak akan terjadi hal yang tidak di inginkan.Ling m
Bab 2. Hidup tersiksaTuan muda Qin adalah pria tampan yang memiliki status sebagai keluarga bangsawan, ia berasal dari keluarga Qin. Seorang tuan muda yang juga memiliki sifat penyayang dan sering menolong rakyat kecil, kedatangannya ke kota bambu untuk membagikan emas kepada penduduk kecil. "Tapi, aku tidak bisa membunuh." "Ikuti saja aku!" "Baik!" Ling memegang sebuah pisau, ia duduk menunggu penjelasan. Di sana ada prajurit pengawal tuan muda Wen. "Ling, ikuti mereka!" "Baik!" Ling berjalan keluar mengikuti empat sosok, ia menuju penginapan terdekat. Tidak butuh waktu lama, mereka duduk sambil menikmati makanan, menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan aksi pembunuhan. "Sekarang!"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR! Sementara itu, Tuan muda Qin merasakan ada bahaya di sekitarnya. Ia langsung memegang erat pedang giok putih."BRUAK!"Tuan muda Qin melompat dari jendela dan terus berlari. Ling dan empat prajurit langsung mengejar, kecepatan berlari empat prajurit jauh di atas Ling
Bab 3. Menjadi Tersangka"Hukum mati!""Hukum mati!""Hukum mati!" teriak semua orang.Dua minggu berlalu, walikota berhasil menyelidiki kasus pembunuhan Tuan muda Qin. Semua orang gempar mendengar jika pembunuh berasal dari keluarga Wen. Di alun-alun kota, terlihat satu pemuda diseret menggunakan rantai. Sosok tersebut tidak lain adalah Ling. Semua kesalahan tuan muda Wen dilemparkan ke arah Ling. Meskipun Ling berteriak keras untuk melakukan pembelaan, tidak satupun orang yang peduli atau memberi hati.Ling terus memberontak agar tidak dibunuh. Ia menatap tajam ke tuan muda Wen dengan dendam membara dengan mata kemerahan. Raut wajah seram tuan muda Wen membuat semua orang takut memandang.Ling digantung di atas tiang menggunakan rantai emas, di sampingnya dua algojo yang siap mengeksekusi Ling berdiri memegang pedang besar. Sementara itu pemimping keluarga Qin menghampiri Ling sebelum pemuda tersebut dieksekusi. "Katakan siapa namamu?" "Kalau aku mengatakannya, itu hanya merusak n
Bab 4. Kekacauan di Kota Bambu"Baguslah kalau kematian sebentar lagi! Aku sudah lelah dengan semua ini! Lagipula aku tidak memiliki siapapun di dunia ini!" Ling menatap semua orang seperti menantang. Dua minggu sudah ketegangan terjadi di kota Bambu. Sekarang, Ling dipastikan sebagai pelaku pembunuhan. Semua orang berkumpul untuk menyaksikannya dihukum mati. Di atas mimbar, sosok pemuda tiarap di atas balok kayu. Kedua tangan dan kaki terikat rantai. Semua orang mengerutkan kening saat melihat pemuda yang ingin dihukum mati tersenyum bahagia."Orang itu gila, dia bahkan begitu tenang saat ingin dihukum mati!" "Bagaimana bisa dia tidak takut akan kematian!""Pemuda ini sangat misterius!"Walikota Hong berjalan menaiki mimbar.DRAPDRAP"Semuanya, hari ini kita menyaksikan langsung hukuman mati… setelah dirapatkan, dia dinyatakan bersalah dan menerima hukuman mati!" "Hei tua bangka… bisakah kamu membunuhku sekarang? Tidak usah banyak basa-basi, lakukan sekarang dan penggal kepalaku!