Share

16’ Kemalangan

Aredel menyenderkan punggungnya lemas ke kursi, sambil menghembuskan napasnya berat. “Aciel, aku haus.”

Aciel melirik Aredel dengan tatapan khawatir, bibir Aredel yang biasanya berwarna pink kini berubah menjadi putih dan pecah-pecah.

“Bibir mu kering sekali,” lirih Aciel.

“Tenang Aredel, kita akan segera keluar dari hutan ini dan menemukan sumber air,” ujar Aciel.

Aciel melajukan kapsul terbangnya dengan cepat, hingga mereka akhirnya dapat keluar dari hutan itu. Jam sudah menunjukkan pukul satu malam, dan Aciel belum tidur sama sekali sejak tadi pagi. Aciel terus menguap, sambil sesekali mengusap matanya yang berwarna emas itu dengan tangannya.

“Aku ngantuk sekali, haruskah aku menyalakan auto pilot?” gumam Aciel.

Karena sudah terlalu mengantuk, akhirnya Aciel memutuskan untuk menggunakan auto pilot sehingga dia bisa istirahat sejenak. Beberapa jam kemudian, Aciel terbangun dari tidurnya. Dia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status