Share

Love Struggle
Love Struggle
Author: Fajrah Indriani Idma

Chapter 01: [Menyebalkan]

 

Terik matahari yang kian membakar kulit tak mematahkan semangat seluruh siswa dan siswi kelas X Ips 1 untuk tetap menunggu kehadian Pak Supriadi sang guru olahraga mereka usai bel jam istirahat pertama selesai berbunyi.

Lima belas menit sudah mereka menunggu akan tetapi guru olahraga mereka 'tak kunjung menampakkan diri, sebenarnya kemana sih Pak Supriadi?

Lama menunggu membuat Liora bosan, akhirnya ku putuskan untuk mengambil bola basket di keranjang besar yang berada di pinggir lapangan, dan memainkannya sendiri karena Amanda dan Dhita sedang sibuk membuka aplikasi sosmed yg ada di hp mereka.

Dughkk.... dughkk... 

Begitulah sekiranya suara pantulan bola yang sedang dimainkan Liora, matanya menatap lurus pada ring basket dan mengira-ngira untuk melepaskan fashing.

Mata Liora menyipit, dan melepaskan bola basket yang ada ditangannya, bola itu melambung tinggi, berputar di lingkaran ring sebelum akhirnya bola itu masuk kedalam ring

"YEAHHH!!! YUHUUUU," teriak Liora puas.

"Gue emang jago soal bola, tapi soal hati najis!!! Wkwkwkwk," batinLiora tertawa geli.

Prok... prok... prok...

Tanpa sadar rupanya sedari tadi banyak siswa/siswi yang memperhatikan Liora.  Bahkan Liora terkejut kala mendapati Riga 'kesayangannya' juga ikut serta menonton saat Liora mencetak point indah kedalam ring basket.

"ASTAGA YA AMPUNNNNNNN, OKSIGEN MANA, OKSIGEN MANA!!!" teriak Liora dalam hati.

"GOBLOK, GOBLOK, GOBLOK!! KENAPA SIH LO CEMEN BANGET SIH Lio? BUAT BILANG SUKA SAMA DIA AJA LO KEK ORANG SAWAN, TAPI KALAU TAWURAN AJA NOMOR SATU!!!" batin Liora memaki dirinya sendiri, sementara cobalah liat pipi Liora kini amat terlihat merona bak tomat busuk.

"Gue yakin seratus persen si Lio lagi kayak orang bego, bingung dia mau ngapain," lirih Amanda pada Dhita.

"Hahahaha, iya bener banget lo," tawa Dhita.

"Kenapa tuh anak?" batin Riga saat mendapat Liora yang pipinya terlihat merah.

"Wesss gila, Riga pujaan hati lo keren banget yak awokawokwk kalah gue," tawa Alden terdengar begitu menjengkelkan bagi Riga.

"Sekali lagi lo bilang dia pujaan hati gue, gue balik muka lo kebelakang," ketus Riga.

"Yaelah sans, selow, woles aja bor!! Btw seru yah kalau tiap olahraga bakal digabungin gini," ucap Alden begitu saja dengan mudahnya.

"Apa kata lo? Seru? NDASMU!!!" ucap Riga sengaja menekan kata 'Ndasmu' pada kalimatnya.

"Btw, kok Pak Supriadi belum datang sih?" tanya Devian.

"Mana kita tahu," ucap Alden sembari mengangkat kedua bahunya keatas.

"GUYSSSS, GUYSSS" teriakan itu sontak membuat setiap siswa/siswi menoleh ke asal sumber suara, rupanya itu Juna siswa culun dan mempunyai badan besar yang sering menjadi bahan bullyan di kelas Liora, ya kelas X Ips 1.

"He Jin Ipritt, ngapain lo lari-larian untung nih gedung tidak rubuh gara-gara lo," semprot Liora.

"Yaelah cebol gue segini juga tidak bikin gempa kali." 

"Iya tidak bikin gempa, cuma guncangan doang," skakmat Liora.

Hahahah tawa itu terdengar lepas sekali dari seluruh siswa/siswi yg berada disana

"Ngapain lo lari-lari?" tanya Amanda menatap sinis Juna.

"Tetapan lo Man, kek mau bunuh gua," ucap Juna menggeleng ngeri.

"Lagian sudah gendut lari-lari sambil teriak-teriak kan bikin orang kaget," sambung Dhita.

"Gue tuh bawa info tau," ucap Juna dengan nada manja.

"Tidak usah bertele-tele, sekarang lo bilang sebenarnya apa yang buat lo jadi lari-lari kayak tadi!" ketus Amanda. Ya memang Amanda selalu saja enek bila melihat wajah Juna yang terbilang sangat menyebalkan.

"Jadi gini, kata Pak Supriadi tadi untuk 1 jam pelajaran olahraganya bebas karena guru-guru ada rapat mendadak and pak Supriadi bilang walaupun bapak gak ada, kalian gak boleh gaduh," jelas Juna.

Seluruh siswa yang mendengar pengumuman dari Juna berlonjak bahagia.

Setelah mendengar kabar yang membahagiakan dari Juna,  mereka sekarang lagi asik-asiknya duduk dipinggil lapangan sambil menggosip ria.

Saat sedang asik-asiknya tiba-tiba saja sebuah bola basket mendarat bebas mengenai kepala Liora.

"awsss," ringis Liora.

"WOY BUTA APA SIAPA YG LEM--" 

"GUE!!" potong Alden sebelum kalimat Venia selesai. Mata Liora membulat sempurna melihat bahwa salah satu sahabat dari kesayangannyalah yang melempar bola tersebut.

"Kak Alden! Ngapain lo lempar-lempar tuh bola ke kepala gue ha? Emang lo fikir kepala gue ring basket?" rocos Liora.

"Mirip sih!!!" jawab Alden enteng.

Jawaban dari bibir laknat Alden ini sangat membuat telinga Liora panas, ingin rasanya ia menghantam Alden dengan begemannya tetapi ia masih berbaik hati hanya karena mengingat ia adalah sahabat Riga.

"Iya'in yang mirip sama tiang ring," ucap Liora sembari berlalu untuk meninggalkan lapangan, tetapi dengan cepat tangan Alden mencengkam pergelangan tangan Liora kuat.

"Eitsss mau kemana? Lo diem disini!" perintah Alden.

"Lepasin!!! Mau ngapain sih emang ha?" tanya Liora sambil berkutat dengan tangan Alden agar melepaskan tangannya.

"Gue lepasin, asalkan lo mau terima tantangan gue buat adu bola basket, gimana?" tantang Alden sembari menaik turunkan alisnya.

"Punya apa lo nantangin gue?" tanya Liora dengan wajah menyepelekannya.

"Yaelah menang aja belom tentu udah minta apa-apa," ejek Alden

"Hei gue udah pasti menang kali, kalau lo tidak punya apa-apa gak usah nantangin gue," ujar Liora sembari menghempaskan tangan Alden kasar.

"Oke kalau lo menang, lo beleh kencan sama Riga selama seminggu!" ucap Alden seenak jidatnya tanpa peduli pada Riga yang kini menatapnya penuh amarah. 

Dan tanpa ba bi bu lagi Liora langsung menjawab "DEAL!!" hal itu semakin membuat Riga menyempurnakan bulatan bola matanya.

"Apaan dah, gak ada bawa-bawa gue!! Gue gak ikutan soal apapun!!'' potong Riga.

"Udah deh Ga,  gak usah panik! Gue pasti menang kok lihatin aja," ucap Alden penuh percaya diri.

Sedangkan Liora tersenyum kecut mendengar ucapan Alden.

"Tapi, tapi--" 

"Udahlah Ga, percara sama Alden, dia pasti menang kok dan gak bakalan ngecewain lo," ujar Devian.

"Dengerin kata si Devian noh!!!" Imbu Alden.

"Tapi Al--" 

"Aduh honey rempong deh, udahlah gak apa-apa gak usah pakai tapi-tapian segala mending sekarang tanding!" ucap Liora tersenyum lucu pada Riga.

"Honey, honey, nembak lo aja gue ogah," batin Riga.

"Pokoknya lo harus menangin pertandingan yang lo buat ini Al!!, kalau lo sampe kalah gue gantung di pohon kacang ijo!" umpat Riga kesal.

"Tenang aja bro pasti bakalan menang kok gue," ujar Alden dan lagi-lagi membuat Liora tersenyum kecut.

"Kita lihat aja siapa yg menang!! Lagian gue pasti berusaha buat bisa kencan sama lo kak Riga! GUE PASTI MENANG!" batin Liora optimis.

Alden dan Liora kini berada tepat di tengah lapangan, keduanya menatap sengit satu sama lain, seperti saling ingin menerkam.

"Nantikan kekalahan lo Liora," ujar Alden.

"Liatin ajalah kalau gue mah," jawab Liora dengan entengnya. 

"Entah mimpi apa dia semalam!! Kenapa juga si borokokok Alden menjadikannya bahan taruhan? Gak liat apa tuh anak tadi main basketnya keren juga? Ihh kalau sampai kalah gue mutilasi," umpat Riga dalam hati.

"Menyebalkan!! Ini hari yg paling menyebalkan!!!" runtuk Riga dalam hati.

To Be Continued

 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status