Share

Sepenggal Ingatan

Zan berjalan mendahului Max dan berhenti di samping Leo. “Biar aku saja yang membawa mamamu.” Lalu, ia mengambil alih kursi roda itu.

Leo menyerahkannya dan berjalan di belakang Zan.

Mereka memasuki area pemakaman, sedangkan orang-orang The Bodyguard yang keluar dari mobil-mobil yang lain terlihat berjaga-jaga di sana.

Seorang penjaga makam menyambut keempat orang yang baru masuk ke area pemakaman itu. Laki-laki kurus itu menuntun keempat itu ke sebuah nisan yang berada di sudut pemakaman.

Zan menahan sesak di dada ketika melihat nama Theo di nisan itu.

“Bisakah kita menambahkan nama Ducan di nisan itu?” Max merasakan hal yang sama.

“Terima kasih, Max,” ucap mama Leo lirih.

Leo duduk bersila di depan Nisan. Ia menunduk sedih.

Melihat itu, Zan merasa seperti terlempar pada masa ketika ia kecil waktu itu. Ingatannya tak lagi bisa dibendung untuk nggak menampilkan satu momen yang sebenarnya sama sekali nggak ingin ia ingat.

“Melanie!” Zan yang sedang bermain dengan gadis kecil itu menang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status