Share

18

18

                Pagi berjalan begitu cepat. Padahal Mika masih menantikan kalau pukul sembilan pagi itu masih delapan jam lagi. Tapi sia sia. Waktu curang. Ia berlalu dengan sesuka hatinya, walaupun pada dasarnya, ia berjalan dengan wajar.

                Mika merasakan kesialan menimpanya. Ia tak percaya, hanya karena aroma Raka. Ia menjadi candu akan aroma laki laki itu. Mendapati tertidur dan mengendus aroma itu berkali kali tanpa sadar, Mika sampai harus mengetuk pipinya agar otaknya kembali.

                “Mba Mika? Ini sarapannya....” suara suter Ana membuat Mika melirik sosok yang ada di depan pintu. Bernafas dengan lega karena tak ada Mega bersatu dengan dokter Raka. Mika mencoba tersenyum dengan sangat senang.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status