Share

Panghulu Nagari

Sang harimau menggeser posisi sang bocah yang tertelungkup di telapak kakinya. Sedikit salah perhitungan saja, maka, kuku-kuku harimau yang melengkung tajam itu pasti sudah menembus dada dan perut Buyung Kacinduaan.

Setelah memposisikan tubuh sang bocah sedemikian rupa, sang harimau besar kembali melanjutkan menyantap kijang yang telah ia tangkap sebelumnya itu. Sesekali, harimau itu melirik ke arah sang bocah yang pingsan di sampingnya.

Merasa kenyang, sang harimau bangkit, lalu meninggalkan kijang yang telah tinggal setengah itu, meninggalkan sang bocah begitu saja.

Sang harimau menuju tepian sungai dangkal. Di tepian itu, binatang buas tersebut minum dengan sorot matanya yang liar pertanda ia sedang siaga kalau-kalau ada sesuatu yang bisa saja membahayakannya yang sedang bersembunyi di satu tempat di tengah kegelapan. Tapi sepertinya tidak ada apa-apa di sekitar sana.

Sang harimau mengibas-ngibaskan kepala dan lehernya sedemikian rupa. Seolah-olah

Minang KW

[1] Pejabat negeri setingkat Gubernur.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
zamris umar
baru dapat novel yang bernuansa Minang
goodnovel comment avatar
Erlina Doang
aku suka cerita2 seperti ini ...
goodnovel comment avatar
Miptahudin Mr
gak ada lanjutannya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status