Seorang pria terduduk lemas di kursi yang ada di dalam ruang perawatan wanita yang ia pikir akan menjadi ibu dari anaknya itu.
Pria itu adalah Johan. Johan sadar kesalahanya dulu adalah merebut Sella dari Zayn dan membawa Sella pergi dari kehidupan Zayn. Namun, menelantarkan Sella saat Sella mengatakan jika dirinya hamil, hingga akhirnya Sella mengalami keguguran.
Johan dipertemukan kembali dengan Sella beberapa minggu yang lalu dan rasa yang ia miliki untuk Sella kembali hadir, Johan bermaksud mengulang dan memulai kembali hubungannya dengan Sella. Ia berniat meminta maaf pada Sella, namun keduanya kembali melakukan kesalahan dengan tidur bersama yang menghasilkan hadirnya kembali janin dalam kandungan Sella.
Johan sadar jika Sella sangat membencinya atas apa yang sudah terjadi di masa lalu mereka, untu
Zayn tak menahan namun juga tak menghajar Johan seperti rencana awalnya. Ia sudah mendengar apa yang dibicarakan oleh Johan dan Sella, dan kecelakaan yang terjadi pada Zeline sama sekali bukan kesalahanya. Johan sudah meminta maaf padanya dan itu dapat Zayn sadari begitu tulus pria itu ucapkan. Untuk itu Zayn melepaskan Johan, dan tak berniat memperpanjang semuanya. Arya yang melihat itu semua merasa bangga dengan sahabatnya yang bisa bersikap dewasa dan memaafkan itu. "Zayn… Anak kita!" lirih Sella dengan air matanya yang mengalir deras membasahi wajahnya. "Berhenti mengatakan anak kita! Itu bukan anakku! Anakku hanya akan hadir dari rahim Zeline, tidak darimu ataupun wanita lainnya!" Seru Zayn membentak Sella, saat amarahnya kembali membuncah melihat Sella. Sella i
Hari-hari yang buruk benar-benar dilalui oleh Sella. Semua yang Zayn ucapkan bukan hanya sebuah ancaman, namun benar-benar terjadi.Tak ada satupun perusahaan yang mau menerimanya ataupun bekerja sama dengannya. Semua tempat menolak kehadiran Sella dan itu membuatnya begitu frustasi memikirkan semua hal yang terjadi.Tujuan terakhir Sella adalah Johan. Sella berpikir hanya Johan lah yang akan siap menerimanya apa adanya. Tanpa ia sadari jika ucapan Johan saat terakhir bertemu denganya adalah suara terakhir dari Johan yang akan Sella dengar.Sella mendatangi mansion Johan yang ia tau jelas keberadaanya sebab Johan sering membawanya ke sana. Namun ia tak menemukan keberadaan Johan di sana. Mansion itu terlihat begitu sepi, hanya dihuni oleh beberapa pelayan di yang ditugaskan menjaga mansion tersebut.
Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang akhirnya tiba. Hari ini dan detik ini semua orang tengah berkumpul di rumah sakit. Harapan Zeline untuk melahirkan menggunakan jasa dokter cantik Kiran sebagai dokternya musnah, karena sejak beberapa bulan yang lalu dokter cantik itu berhenti dari pekerjaanya saat ia juga dinyatakan hamil. Saat ini semua keluarga tengah menunggu di luar ruangan, menunggu dengan perasaan cemas. Kecemasan yang dirasakan semua orang di luar tak sebanding dengan kecemasan seorang pria yang sedari tadi tak melepaskan tangan istrinya, pria itu terus saja mengusap lembut tangan istrinya sembari memberikan usapan yang begitu lembut di pinggang istrinya yang terlihat gelisah menahan sakit kontraksi kehamilan tersebut. Tidak ada dari mereka yang menge
Seorang wanita cantik dengan bentuk tubuh yang di idam-idamkan oleh banyak wanita, terlihat sedang mencari-cari suatu benda yang merupakan salah satu keperluannya sehari-hari yaitu Smartphone.Wanita cantik tersebut bernama Zeline Ayunindya, atau yang lebih sering disapa Zeline, gadis cantik yang baru saja menginjak usia 22 tahun.Zeline tumbuh menjadi gadis yang bisa dikatakan sangat cantik. Hidung yang mancung, bibir ranum yang selalu menambah daya tariknya, serta kulit putih yang membuatnya semakin terlihat sempurna. Belum lagi, Zeline mempunyai lekuk tubuh yang juga sangat indah. Dimana kebanyakan wanita akan berlomba-lomba merombak tubuh mereka agar terlihat indah, namun tidak dengan Zeline yang memilikinya secara alami tanpa perlu campur tangan manusia.Zeline merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, yang terlahir dari pasangan Arya Gunawan dan Arini Gunawan."Dimana phonselku? Perasaan tadi aku meletakannya diatas kasur," gumam Zeline, masih terus mencari phonselnya.Setelah
Seperti biasanya, hari dimana Zeline tidak bekerja maka Zeline akan membantu pekerjaan di Toko Roti milik Mamanya yang berada tak jauh dari rumah mereka.Zeline menatap senang pada pengunjung yang bisa dikatakan cukup ramai, meskipun A3 Bakery tidak sebesar dan terkenal seperti toko roti lainnya, namun penghasilan dari toko A3 bakery mampu untuk memenuhi kebutuhan makan mereka sehari-hari.Zeline melambaikan tangannya pada Nena dan Diya sahabatnya, yang datang berkunjung.Ketiganya berpelukan seolah-olah sudah lama tidak bertemu padahal baru saja dua hari yang lalu mereka jalan bersama."Bagaimana? Apa sudah ada panggilan?" tanya Nena setelah ketiganya duduk dikursi yang ada disana."Belum," jawab Zeline lemas.Wajah cantik dengan bentuk tubuh yang bagus tentu saja menjadi keinginan setiap wanita, tentu saja semua orang juga ak
Beberapa hari kemudian.Zeline menatap kagum pada gedung yang menjulang tinggi dihadapannya bertuliskan Dastan Group.Dengan penampilan layaknya wanita kantoran, Zelin terlihat lebih cantik dengan kesan rapi yang ditampilkannya.Tatapan kagum dari setiap orang yang menatapnya sudah menjadi hal biasa bagi seorang Zeline. Setiap orang yang menyapanya akan Zeline balas dengan senyuman."Ze .... " suara teriakan seseorang yang sangat Zeline kenal suaranya terdengar sangat kencang, membuat fokus semua orang yang berada disana menatap kearah mereka."Kenapa harus teriak, Di? Lihat semua orang menatap kita!" ucap Zeline memukul lengan Diya sahabatnya, saat Diya sudah berada didepannya."Keceplosan Ze," jawab Diya terkekeh."Semoga berhasil ya,Aku percaya kamu pasti bisa!" ucap Diya."Aamiin, semoga saja," jawab Zeline."Bagaimana penampilanku? Sudah ok belum?" tanya Zeline.Diya yang mendengar pertanyaan Zeline tersenyum
Seperti yang diminta Zayn pada Arya. Saat ini Zeline dan Arya sudah berada disebuah Cafe yang berada tak jauh dari Dastan Group.Zeline masih menatap tajam pada Arya yang saat ini duduk diam dihadapannya."Sekali lagi saya katakan jika saya tidak bisa mengikuti keinginan atasan anda. Dia bisa mencari wanita lain yang mau ikut dalam rencana gilanya!" seru Zeline, pada Arya."Dengarkan dulu penjelasan saya, Nona Zeline. Mungkin benar kedengarannya seperti sebuah penghinaan untuk sebuah pernikahan, tapi disini antara kalian berdua tidak akan ada yang dirugikan. Anda bisa menghidupi keluarga anda dengan kehidupan yang mewah serta berkecukupan, dan tuan Zayn juga diuntungkan atas pernikahan ini. Tuan Zayn sama sekali tidak akan mengambil apapun dari anda, dia hanya butuh status perkawjnan dan status anda sebagai istrinya," ucap Arya mencoba menjelaskan."Tidak ada wanita yang ingin menikah dengan cara seperti ini tuan! mungkin saya memang membutuhkan uang, tapi sa
Zeline menatap pantulan dirinya yang ada dicermin. Menilai sendiri betapa beruntungnya Tuhan memberikan rupa dan bentuk tubuhnya. Dalam hal kecantikan Zeline bisa dikatakan sangat beruntung, namun keberuntungannya tersebut tidak ikut serta dalam keberuntungannya dalam hal keuangan."Kamu cantik. Kamu beruntung sebagai seorang perempuan, namun tetap saja semua tidak akan sempurna jika pada akhirnya kamu tetap saja pengangguran!" ucap Zeline pada dirinya sendiri.Dering phonsel yang terdengar memenuhi kamarnya, membuat Zeline teralihkan dari cermin. Ia melangkah menuju ranjang, mengambil phonselnya yang tergeletak diatas tempat tidur masih saja berdering dengan nama Diya yang tertera disana."Pasti Diya akan bertanya ini dan itu," gumam Zeline, sebelum menjawab telepon dari sahabatnya"Halo, Ze. Bagaimana hasilnya? kenapa kamu belum mengabariku? Kenapa kemarin kamu pulang tidak mengabariku?" ucap Diya langsung melontarkan berbagai pertanyaan setelah