Share

69. Kapan Kita Bisa...?

"Bagiku, makam itu adalah tempatku bermain. Dan juga tempat pertama kali aku bertemu seorang pangeran tampan dan langsung jatuh cinta padanya, sejak usiaku sembilan tahun... hingga sekarang."

Flora pun kembali terdiam dengan wajah datar mendengar pengakuan Anya yang blak-blakan itu.

Ia tak akan memberikan tanggapan apa pun, karena memang sudah bukan kapasitasnya lagi untuk menanggapi.

Semakin jelas sekarang, antara dirinya dan Adam sudah tidak ada yang perlu dipertahankan lagi.

Flora hanya bersyukur bahwa perasaannya belum terlalu dalam untuk Adam, meskipun sedikit di dalam sana ada rasa kehilangan.

Sedikit. Kira-kira satu nanometer, yang katanya adalah satuan terkecil. Iya, nggak usah banyak-banyak. Bikin mules ntar.

Tawa renyah Anya pun terdengar, meskipun ada selintas perasaan heran yang tersirat dari wajah cantiknya.

"Kok kamu biasa-biasa aja sih mendengar semua penjelasanku dari tadi? Juga nggak ada reaksi saat aku bilang kalau Adam dan aku dulunya sepasang kekasih?"

Anya me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status