Happy Reading
......Pagi di rumah sakit, aktivitas Saga cukup banyak karena dia harus membersihkan tubuh istrinya dan hari ini dia tidak pergi ke kantor memilih untuk menemani istrinya."Makan dulu sayang, kamu bahkan terus menolak sejak tadi." Bujuk Saga sembari tangannya memegang mangkuk yang berisi bubur untuk makanan istrinya."Tidak mau...aku tidak suka rasanya tidak ada." Ucap Meysa dengan nada manja yang membuat Saga lagi-lagi terkejut karena tingkah istrinya."Bagaimana jika kamu yang masak? Aku mau makan sop ayam." Mendengar permintaan istrinya membuat Saga terdiam. Jelas-jelas dia tidak bias memasak, selama ini yang memasak hany pembantu atau tidak dia tinggal beli saja tanpa perlu repot-repot untum membuat makanan yang ia ingin kan."Sayang...aku tidak bisa memasak." Kata Saga dengan jujur dan menundukkan kepalanya. Meysa tertawa melihat tingkah pria itu, entah sejak kapan dia mulai terbiasa dengan kehadiran Saga diHappy Reading.......Sore hari saat menerima laporan yang di kirim oleh Hadley, tiba-tiba suasana hati Saga memburuk ketika tahu ibu mertuanya pergi menemui siapa, pantas saja Gita selalu menyebut nama pria itu ternyata dia dalang di balik kebencian Gita terhadapnya."Dasar keparat!" Maki Saga penuh benci, kemudian dia menghubungi Hadley kembali."Cabut semua kontrak yang di tanda tangani oleh istri saya, bayar berapapun dendanya kepada perusahaan arsitek sialan itu!""Arsitek? Siapa banyak arsitek yang bekerja sama bersama dengan nona Meysa saya tidak bisa begitu saja mencabutnya tuan!" Tekan Hadley, ingin rasanya Hadley melempar semua dokumen ini untuk Saga agar dia bisa meliahanya."DAVID!" Teriak Saga, membuat Hadley terkejut dan hampir menjatuhkan ponselnya."I—Ia tuan, saya tahu akan saya periksa dan melaksanakan perintah anda!" Ucap Hadley dengan suara bergetar. Kemudian sambungan telepon langsung Saga matikan, d
Happy reading.......7 Tahun Kemudian "Mom, kenapa Daddy belum pulang. Kei sudah lapar!" Ucap anak lelaki yang menyebut namanya Kei tersebut dengan suara yang lucu. Tidak terasa anak yang selalu Saga inginkan akhirnya hadir di keluarga kecilnya. Namanya adalah Keizaro Mads Alditama dia adalah hadiah yang tuhan kirim untuknya dan Meysa. Awalnya Saga ketakutan ketika melihat istrinya memilih melahirkan secara normal dia tidak tega namun kata Meysa setiap ibu pasti mengalaminya dan tugas suami adalah menyemangati istri dan menemaninya di masa sulit seperti ini."Sabar ya baby, Daddy pasti sedang dalam perjalanan. Bantu Mom ya ambil puding di lemari pendingin." Ucap Meysa kepada anak semata wayangnya tersebut. Sekarang kegiatan Meysa hanya di rumah saja, Saga tidak mengijinkkannya untuk bekerja."Baik Mommy." Langkah kecilnya membawa pria tampan itu menuju lemari pendingin, dia mencari apa yang Meysa katakan tadi.Lalu da
Happy Reading....... Waktu berlalu begitu cepat tidak terasa kini umur Keizaro Mads Alditama menginjak usia 18 tahun. Hari ini ulang tahun nya, keluarga besar merayakannya di hotel mewah milik keluarga Saga. Kei yang berusia 18 tahun begitu tampan, dari segi fisik dia seperti keturunan luar namun itu adalah gen dari Daddy nya yang juga saat muda cukup populer di kalangan remaja yang lain. "Loh Mom, kenapa sendiri Daddy mana?" Entahlah Kei begitu mencintai Daddy nya dia seolah-olah akan kehilangan nafas ketika tak melihat Daddy nya 1 hari saja. Ada pada saat dia berumur sepuluh tahun, saat itu Saga pergi untuk berbisnis di Spanyol dan meninggalkan Meysa dan Kei selama dua belas hari. Pas hari pertama baik-baik saja namun di hari ke lima Saga tidak ada tubuh Kei di serang rasa panas, dia selalu memanggil Daddy. Karena hal itu Saga tidak sampai dua belas hari di Spanyol. Dia langsung pulang saat hari ke enamnya. "Daddy lagi be
-Married With MANTAN-******Sagara Alditama, pria keturunan jerman-indonesia yang baru saja memasuki usia 28 tahun ini tengah dipusingkan dengan perjodohan yang dilakukan oleh sang ibu. Tentu saja Saga sangat menentang hal itu, dia merasa seperti pria yang tidak laku saja ketika mendengar kata PERJODOHAN.Sagara merasa dia belum siap untuk menjadi suami sekaligus ayah, jika nanti ia dan istrinya memiliki anak. Dia ingin menikah saat dia sudah siap namun di umurnya yang semakin matang ini Saga hanya ingin menikmati masa-masa dimana dia bebas berganti pasangan tanpa takut ketahuan oleh siapapun. Namun karena ini adalah permintaan sang ibu Sagara terpaksa harus mengikuti kemauannya.Dan puncaknya malam ini dia dan keluarga besar akan bertemu dengan calon istrinya, dan langsung melaksanakan pertunangan. Ingin rasanya Sagara berteriak bahwa keluarganya sangat cepat mengambil keputusan, bahkan dia tidak tau sia
-Married With MANTAN-*****"Mey kamu pulang bareng sama Saga ya..." Meysa hendak menolak namun saat melihat pelototan yang di lakukan oleh Gita membuatnya mengangguk saja."Hitung-hitung kalian kenalan dulu sebelum menikah.""Oh ya kak jangan sampe lupa jalan pulang ya." Gurau Rika yang membuat Saga melotot ingin rasanya Saga menyumpal mulut adiknya itu namun dia sadar diri harus jaga sikap di depan mertua dan tunangannya."Kalau gitu kami pamit duluan ya tante, om." Izin Saga"Jangan panggil om, tante panggil Mamah, papah seperti Meysa manggil kami ya. Kamu kan sudah menjadi bagian dari keluarga Bramasta." Saga tersenyum."Iya Mah." Kata Saga, lalu setelah itu dia dan Meysa berjalan keluar dari restoran. Saga hendak membuka pintu mobil untuk Meysa namun dengan cepat Meysa menepis tangan pria itu."Tidak perlu, saya bisa sendiri!" Katanya dengan nada ketus yang membuat S
-Merried With MANTAN-******Besoknya Sagara terbangun dari tidur nyenyak nya, dia menatap jam yang ada di atas nakas ternyata baru jam 5 pagi. Malam ini entah kenapa tidurnya tidak nyenyak sama sekali, pikirannya berkenala entah kemana saat mengingat Meysa.
-Married With MANTAN-.......Selesai dengan hidangan yang ada di hadapannya, Meysa kembali menatap Saga. Pria itu hanya memesan segelas kopi saja."Jadi apa yang ingin kamu sampaikan?" Tanya Saga dia sedari tadi sungguh tidak sabar mendengar apa yang ingin Meysa katakan kepadanya.Meysa mengeluarkan sebuah kertas lalu menyerahkannya ke hadapan Saga. Saga menatap kertas dan Meysa secara bergantian."Bacalah, saya sudah menuliskan semuanya disana." Kata Mesya. Tanpa pikir panjang Saga langsung membuka kertas tersebut dan dia mulai membacanya. Saga dengan teliti membaca segala isi yang tertera di dalam sana namun dia dengan penuh amarah membanting kertas itu ke hadapan Meysa."Apa-apaan ini hah, aku tidak terima dengan perjanjian konyol ini!!" Teriak Saga, teriakan nya mengundang beberapa tatapan dari pelanggan restoran."Jangan bertingkah konyol Meysa, aku tidak akan menandatangani surat sial
-Married With MANTAN-.......Pagi-pagi sekali Meysa pergi bekerja, dia tidak ingin bertemu untuk sementara waktu dengan kedua orang tuanya. Dia cukup kecewa sekarang kenapa orang tuanya bisa seenaknya mengambil keputusan tentang siapa yang akan menjadi teman hidup Meysa."Selamat pagi bu, ini ada kiriman untuk ibu." Kata Sekertaris Meysa sambil menyerahkan sebuah kota kepada Meysa."Dari siapa ini Rin?" Tanya Meysa sambil melihat bagian kotak siapa tau ada nama pengirimnya."Tidak tau bu, saat saya hendak masuk ke dalam kantor ada seseorang yang memberikan kotak itu untuk saya dan mengatakan jika kotak tersebut untuk ibu." Jelas Rini, Meysa mengangguk mengucapkan terima kasih lalu dia masuk ke dalam ruangannya. Dia penasaran siapa yang mengirim kotak tersebut namun Meysa baru ingat jika pagi ini dia ada meeting dengan karyawannya jadi Meysa meletakkan Kotak itu di atas mejanya saja lalu k