Share

Bab 10. Cinta Yang Terpendam

"Mau ke mana kamu?" tanya Vanzo menatap cucunya yang hendak pergi.

Aarav menoleh pada Vanzo yang diikuti pengawalnya itu. "Aku mau pulang Kek, capek," ujarnya dengan datar.

"Pulang ke rumah kakek. Kamu sudah lama tidak berkunjung ke rumah. Mana besok saudara kembar kamu bakal datang ke sini," ucap Vanzo memberitahukan.

"Aavar?"

Vanzo mengangguk. "Masa peresmian kamu dia tidak datang. Bukankah terasa kurang?"

"Kalau begitu besok saja, besok aku bakal ke rumah Kakek," ucap Aarav pada akhirnya. Dia kemudian melengos pergi.

"Aarav? Kau tidak punya sopan santun yah?!" teriak sang kakek. Darah di atas ubun-ubunnya naik saja karena sang cucu yang selalu main pergi-pergi saja.

Namun darah itu seketika turun kembali kala Aarav berbalik dan berjalan ke arah Vanzo.

Ada apa tuh cucu balik lagi?

"Kek, ada hal penting yang ingin Aarav katakan," ujar pria jangkung itu. Membuat alis Vanzo naik sebelah.

"Apa? Jangan bilang---"

"Jangan di sini," ucap Aarav menarik Vanzo agar ikut dengannya.

Sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status