Share

Bab 739 Sepuluh Tamparan

Lea berteriak dengan melengking seperti orang gila, dia menggunakan berbagai macam kata-kata kasar untuk memaki Ardika.

Saat ini, dia sudah kehilangan citranya sebagai sosok dewi yang dingin.

Bahkan Waluya dan yang lainnya juga mengerutkan kening mereka.

Mereka bisa memahami perasaan Lea saat ini. Wanita pujaan mereka itu pasti sangat marah diperlakukan seperti itu.

Namun, kata-kata kejam dan kasar yang keluar dari mulut Lea membuat Lea tampak tidak seperti Lea yang mereka kenal.

"Ah, akhirnya kamu nggak bisa melanjutkan aktingmu lagi."

Ardika tertawa dan berkata, "Apa kamu tahu mengapa aku terus menamparmu? Aku ingin menunjukkan karakter aslimu pada mereka yang menganggapmu sebagai wanita pujaan hati mereka."

Selesai berbicara, dia mengangkat lengannya dan melayangkan dua tamparan lagi ke wajah Lea.

Kemudian, dia baru melepaskan Lea yang terus menangis dan berteriak histeris itu.

"Oke, akhirnya sepuluh tamparan sudah selesai."

Ardika menepuk-nepuk tangannya, lalu mengalihkan pandangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status