Share

Bab 74 – Produksi ASI

“Oh.” Hanya itu reaksi yang terdengar dari Ziana. Perempuan itu bahkan tidak merubah ekspresi wajahnya dan tetap tenang sampai risolesnya habis.

“Apa kamu nggak nanya, dia sakit apa?”

“Aku bukan dokter. Nggak guna kutanya penyakitnya. Toh, aku nggak tahu obatnya.”

“Kamu salah, Na. Kamu adalah obat terbaik untuknya. Maha sangat mencintaimu dan__”

“Sepertinya lempernya sudah jadi. Cepat diantarkan sebelum dingin,” potong Ziana lalu mendekati dispenser air. Perempuan itu meneguk segelas air hingga tandas, lalu mengisi gelasnya lagi.

Lintang saling pandang dengan Hannah yang memegang paper bag berisi lemper buatannya. Perlahan Hannah menyodorkan paper bag itu pada Lintang lalu memberi tanda agar mereka bicara diluar. Tanpa berpamitan dengan Ziana, Lintang berjalan mengikuti Hannah.

“Maafkan sikap Ziana ya. Masalah ini sangat berat baginya. Meskipun aku juga belum tahu apa yang membuat Pak Maha berubah begini.”

“Aku mengerti, Hannah. Aku juga tidak bermaksud memaksa Ziana atas Maha. Aku ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status