Assalamualaikum, selamat siang semuanya .... Author kini membawa cerita baru spin off Tulusnya Cinta Aira, yup ini kisahnya Yasmine dan Abidzar... Semoga kalian suka ya ..
Happy Reading ...
* * *
"Aira, gue enggak mungkin ngelakuin hal itu. Lo percaya kan sama gue? Gue tadi cuma berniat nolongin bocah itu yang terluka karena sepertinya dia berkelahi, gue enggak tau tiba-tiba warga sini mergokin kita dan menuduh kami melakukan hal yang tidak mungkin kami lakukan," ucap Yasmine pada Aira, dia yakin kalau sahabat itu pasti memercayainya.
"Iya, aku percaya sama kamu Yasmine." Aira melepaskan pelukan mereka kemudian menatap pria paruh baya berkumis tebal yang sepertinya dia adalah kepala desa disini.
"Pak, saya yakin teman saya tidak berbuat seperti itu. Kalian salah paham, saya tau teman saya tidak akan melakukan hal seperti ini. Dia tidak mungkin berbuat seperti yang Bapak-Bapak tuduhkan," ucap Aira pada semuanya, dia menatap Fahri mencoba meminta pertolongan suaminya.
"Iya Pak, teman istri saya tidak akan mungkin melakukan hal ini." Fahri berucap sambil menatap Yasmine yang kini sudah berhenti menangis.
"Semua pasangan yang telah tertangkap basah melakukan hal itu tidak akan mungkin mengakui, sudahlah Pak nikahkan saja mereka."
"Iya Pak, mana ada maling yang mau ngaku. Penjara penuh kalau semua maling menyerahkan diri ke penjara begitu saja."
"Kalau kita tidak segera menikahkan mereka, bisa-bisa desa kita ini terkena sial Pak."
"Betul itu Pak, hukum agama kita juga melarang keras adanya perbuatan zina seperti ini. Bisa-bisa jika kita lepaskan, mereka akan melakukan hal yang sama lagi."
"Nikahkan saja mereka!!"
"Nikahkan!!"
"Nikahkan!!" Yasmine kembali terisak ketika mendengar ucapan-ucapan dari warga setempat, dia tidak pernah melakukan hal seperti ini!
"Bisa saya berbicara dengan pria yang tadi bersama sahabat saya?" tanya Aira karena sedari tadi dia tidak melihat seorang pria yang kata Yasmine terluka.
"Dia ada dibelakang kami Bu."
Dan ketika para warga sedikit menyingkir, Aira dapat melihat seorang pria berseragam putih abu-abu tengah menundukan kepalanya. Bahkan Aira dapat melihat sedikit luka di pelipisnya, Aira yakin sekali kalau Yasmine berkata dengan jujur mengenai hal itu. Namun para warga saja yang salah paham akan keadaan mereka, Aira juga tidak tau bagaimana para warga dapat mengira bahwa Yasmine dan anak sekolahan itu tengah berbuat zina.
"Ya Allah, Bapak-Bapak semua saya yakin sekali kalau teman saya ini berkata jujur. Tidakkah Bapak melihat kalau pria itu masih SMA? Mereka tidak akan mungkin melakukan hal itu, apalagi teman saya ini adalah seorang model terkenal." Aira mencoba membuat para warga mengerti bahwa mereka telah salah menuduh sahabatnya.
"Kami tidak peduli, mau dia seorang model terkenal atau bahkan seorang anak Kyai pun kalau sampai kami sudah menangkap mereka berbuah mesum maka mereka harus menikah hari ini dan disini!! Kalau tidak desa kami akan terkena sial karena membiarkan para pelaku zina merajalela. Atau ada dua pilihan untuk dua orang ini, mereka tidak akan menikah tapi harus dicambuk seratus kali sesuai hukum yang tertera. Jadi kalian pilih yang mana!?" ucap Pak kepala desa dengan tegas.
Yasmine menatap Aira dengan tatapan memelasnya, dia tidak pernah melakukan hal yang dituduhkan orang-orang. Semua itu hanya kesalahpahaman semata, dia tidak akan mungkin berbuat zina apalagi dengan seorang bocah SMA. Dia tadi hanya berniat untuk menolongnya saja, tapi mana tau kalau niat baiknya itu malah membawa dampak buruk bagi dirinya. Tau begini dia biarkan saja bocah itu terluka di jalanan, apalagi melihat kalau anak SMA itu terlihat diam saja. Tak membantah atau membuka suara barang sedikit saja, dan ketika dia membuka suara itu berhasil membuat Yasmine menganga.
"A-aku siap menikah dengannya," ucap anak berseragam SMA itu sambil menunduk membuat semua mata langsung tertuju padanya.
"Lo sadar apa yang lo katakan!? Kita tidak pernah melakukan hal itu, kenapa lo malah setuju dan bukannya membantu gue menjelaskan!?" kesal Yasmine, wajahnya terlihat sangat frustasi mendengar ucapan bocah yang tadi sempat dia tolong.
"Nah karena prianya sudah setuju maka akan kita gelar pernikahan hari ini juga." Mata Yasmine langsung membulat mendengarnya.
"Pak, saya tidak mau menikah dengannya. Saya tidak pernah melakukan hal itu padanya ...." Matanya kini beralih untuk menatap Aira.
"Ai tolongin gue, gue enggak pernah melakukan hal itu. Please tolongin gue Ai." Aira menatap Yasmine iba namun dia tidak dapat berbuat apa-apa, dia tidak akan bisa mengubah keputusan kepala desa sini dan para warga apalagi dia hanya pendatang.
"Ibu, tolong bawa wanita ini kedalam. Dandani dia seadanya, kami akan memanggilkan penghulu karena berhubung gadis ini sudah tidak memiliki Ayah." Tadi Yasmine memang sempat ditanya dan diminta menelfon agar orangtuanya datang, dia mengatakan hal yang jujur mengenai orangtuanya.
Dan kini kisah Abidzar dan Yasmine akan bermula, hubungan pernikahan atas segala perbedaan yang pastinya semakin lama akan semakin terlihat.
Yasmine rasanya sudah benar-benar akan menjadi gila saat ini, bagaimana tidak? Niat hati ingin menolong seorang bocah SMA yang terluka. Tetapi dia malah ketiban sial kepergok beberapa orang yang lewat hingga dia dan bocah yang dia ketahui bernama Abidzar itu dituduh melakukan hal yang tidak-tidak, padahal kenyataan yang sebenarnya tidak begitu. Benar-benar gila! Hidupnya yang damai dan tentram kini malah terusik dengan kehadiran bocah SMA itu, dia sangat-sangat menyesal telah membantu bocah itu kabur dari para preman yang akan mengejarnya. Tahu begitu lebih baik dia biarkan saja bocah itu terluka, sebenarnya takdir macam apa yang tengah Tuhan berikan padanya? Dia benar-benar merasa tak habis pikir.Dia melirik sekilas ke arah bocah yang masih mengenakan seragam SMA-nya itu, kini mereka sedang berada di perjalanan pulang setelah pernikahan penuh paksaan yang membuat Yasmine yang tak pernah mengeluarkan air mata sedikitpun tetapi beberapa jam lalu terisak-is
Rasanya Yasmine masih belum percaya bahwa kelajangannya hanya bertahan di usianya yang ke dua puluh lima tahun, masih segar diingatannya insiden beberapa jam lalu yang membuat statusnya yang dulu sendiri kini berubah menjadi seorang istri. Kini dia sedang duduk ditepi ranjang milik Abidzar dengan memakai pakaian dari laki-laki itu karena dia memang tidak membawa baju ganti, dia kembali melamunkan hal yang tak pernah terbayangkan akan begitu cepat menghampirinya. Dia merasa apa ya? Sangat-sangat tidak percaya bahwa ini adalah takdirnya, karena setahunya bukankah takdir memang Allah yang menentukan tetapi manusialah yang berusaha. Bukankah benar begitu? Lantas dari mana usahanya kini? Jawabannya tak ada sama sekali, yang ada adalah usaha para warga setempat yang menikahkannya secara paksa dengan Abidzar.Wanita itu membalikkan tubuhnya ketika mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, di sana dia melihat Abidzar keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya
Hari ini Yasmine ada jadwal pemotretan, dia menjadi brand ambassador salah satu produk shampo yang akan ditampilkan di televisi. Sebenarnya dia sudah berkali-kali menjadi brand ambassador berbagai macam produk, mulai dari kecantikan, kesehatan dan makanan. Tetapi rasanya baru kali ini dia merasa sangat bersemangat, tentu saja dia bersemangat. Karena hari ini dia tak hanya berpose sendiri melainkan juga dengan salah satu aktor tampan yang juga menjadi brand ambassador di iklan shampo ini, namanya Rendy Harahap. Rendy adalah salah satu aktor blasteran Indo-Australia yang sangat tampan sekali, dia juga merupakan aktor favorit Yasmine, ah Yasmine sudah tidak sabar ingin bertemu dengan aktor idolanya itu.Meskipun Yasmine sudah menjadi model papan atas, tetapi dia tidak ingin beradu akting. Cukup dia membintangi beberapa iklan di televisi saja, jika untuk bermain peran dia belum siap. Padahal ada beberapa sutradara yang menawarinya bermain film bersama dengan a
Pemotretan sudah selesai dilakukan oleh Yasmine dan Rendy, mereka kini sedang duduk untuk beristirahat sejenak barulah bisa lanjut dengan beberapa pemotretan namun dengan tema yang berbeda juga pasangan yang berbeda. Sedari tadi Yasmine tak henti-hentinya tersenyum sambil menatap Rendy dengan tatapan yang berbinar-binar, dia menatap senang ke arah buku yang tengah dia pegang. Di sana ada goresan tanda tangan Rendy Harahap, aktor idolanya. Pria berusia tiga puluh lima tahun namun masih terlihat tampan dengan bulu-bulu halus yang menghiasi dagunya itu ternyata orang yang sangat ramah, Yasmine tidak pernah menyangka kalau dibalik wajah sangar Rendy ternyata pria itu orang yang begitu ramah."Yasmine cari makan dulu yuk," ajak Rika membuat kedua orang yang asyik berbincang itu menatap kearahnya."Oke Mbak, emmm ... Mas Rendy, saya ikut Mbak Rika ya mau makan siang? Atau Mas Rendy mau ikut kami?" tanya Yasmine berbasa-basi.
Sangat lelah sekali Yasmine rasakan usai pemotretan, ia memilih langsung pulang setelah pekerjaannya selesai. Sebenarnya ada undangan makan malam bersama nanti oleh atasannya dan bersama pegawai yang lainnya, nanti akan ia pikirkan lagi apakah ia akan datang atau tidak. Mengingat semua hal yang terjadi saja sudah membuat Yasmine pusing, entah bagaimana nanti jika ia datang ke pesta dan bertemu dengan Putra lagi. Meskipun mereka berpacaran hanya sebentar, tetapi Yasmine jelas saja paham sifat yang dimiliki Putra. Pria itu tidak akan menyerah sebelum mendapatkan apa yang dia inginkan, dan Yasmine sangat membenci dirinya yang mengetahui fakta itu. Bagaimana ya caranya membuat Putra tak lagi mengejarnya?"Yasmine, udah sampai nih. Lo enggak mau turun?" Lamunan Yasmine terhenti ketika suara Rika mengintrupsinya."Eh? Udah sampai ya, Mbak?" tanya Yasmine sedikit linglung. Rika tertawa melihat itu, sepertinya tubuh Yasmine memang ada di sini
Yasmine kembali memikirkan bagaimana caranya agar Putra percaya bahwa ia telah menikah, pasalnya sejak ia membentak Putra beberapa jam lalu laki-laki itu terus saja menelepon. Bukannya Yasmine sengaja agar laki-laki itu terus meneleponnya, ia sudah berkali-kali memblokir nomor laki-laki itu. Namun, nyatanya Putra memiliki seribu satu cara untuk menghubungi Yasmine yaitu dengan nomor baru. Niatnya Yasmine sih tidak mau mengangkat nomor yang tidak dikenal karena takut kalau sampai itu Putra, tetapi ia juga takut kalau sampai yang menghubunginya orang penting bagaimana? Atau-atau malah agensi modelnya? Kan kacau karirnya hanya gara-gara ingin menghindar dari Putra.Ia juga masih memikirkan siapa yang akan ia bawa ke pesta malam nanti, tidak mungkin ia datang sendiri karena sudah bisa dipastikan Putra akan mengganggunya. Atau ia menyewa seorang pria saja ya untuk ia ajak? Lah, Yas? Ngapain lo pake nyewa pria segala? Di rumah lo loh udah ada laki-laki ganteng y
Malam hari telah tiba dan itu berarti Yasmine harus sudah bersiap untuk datang ke pesta itu, ia menatap pantulan wajahnya yang sudah dipoles make-up natural. Jika biasanya make-up yang ia kenakan cukup tebal untuk menghadiri acara pesta seperti ini, tetapi kini ia memilih make-up natural. Apa alasannya? Tahu sendiri lah kalau hari ini ia membawa suami berondongnya, ia tidak mau ya kalau sampai dikira tante girang yang suka sama berondong. Yah walaupun sebenarnya hal itu memang benar adanya, eits yang benar itu ya itu suaminya adalah berondong. Sedangkan tante? Aih ia bahkan masih sangat muda untuk disebut tante. Setelah berkutat dengan make-upnya akhirnya ia membalikkan tubuhnya, bertepatan dengan itu Abidzar keluar dari kamar mandi. Sejenak Yasmine terpana dengan penampilan Abidzar yang sangat tampan itu, astaga ternyata dengan memberikan tampilan yang berkelas seperti itu ketampanan Abidzar semakin terlihat. Yasmine sih mengakui kalau Ab
Putra jelas saja tak menyerah begitu saja, meskipun kenyataannya memang benar jika wanita idamannya itu sudah menikah ia akan merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya. Ia yakin kalau ada yang tidak beres dengan pernikahan Yasmine, perjodohan? Bahkan Putra sama sekali tidak percaya dengan perkataan Yasmine semalam. Bisa saja 'kan Yasmine hanya menikah kontrak dengan laki-laki yang bahkan usianya lebih muda darinya, bahkan laki-laki yang semalam dibawa oleh Yasmine terlihat seperti bocah SMA. Yang benar saja? Ia sungguh tidak terima dengan kenyataan kalau Yasmine lebih memilih bersama laki-laki muda itu daripada dirinya yang pastinya lebih dari segalanya ini.BRUKKK"M-maaf aku enggak sengaja." Putra menggeram kesal ketika ada seorang mahasiswa yang sepertinya adik tingkatnya tidak sengaja menabraknya hingga minuman yang ia bawa terjatuh dan kini pakaian yang ia kenakan menjadi basah.Ia menatap laki-laki y