Apa yang dikatakan oleh Lein berhasil membuat Xie Lu dan Arnold terkejut. Pria ini adalah Lein System?! Pria ini adalah menantu Lewis?! Tapi, bagaimana dia tahu tentang Antares?!Pada titik ini, keduanya jatuh ke dalam pikiran mereka dan tak butuh waktu yang lama untuk mereka menemukan jawabannya.Apakah dia ada dalam pertemukan rahasia antara Xie Lu dan Vincent?! Apakah dia mengikuti kami setelahnya?!Seolah mengetahui isi pikiran mereka, Norman tersenyum sembari melanjutkan, "Itu benar. Aku mengikuti kalian tepat setelah pertemuan rahasia kalian dengan Vincent."Bahkan ketika mereka telah menduga hal ini, masih mengejutkan ketika itulah yang sebenarnya terjadi. Jadi, Vincent telah mengkhianati Antares?! Apakah ini artinya dia tidak lagi membutuhkan pil?!Sejujurnya, ini membuat Xie Lu memiliki secercah harapan untuk selamat. Hanya dia yang bisa mengobati Vincent! Juga, hanya dia yang bisa mengobati Lewis! Karenanya, tidak ada alasan bagi Lein untuk membunuhnya di sini. Lein masih me
Ketika Lein telah sampai di pusat Kota Cernel, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.Pada titik ini, Lein memutuskan menuju kediaman Keluarga Anthony untuk membahas tentang Antares yang baru saja dia musnahkan.Tak butuh waktu yang lama bagi Lein untuk tiba di kediaman Keluarga Anthony. Kedatangannya langsung disambut hangat oleh para penjaga.Begitu Lein tiba di pintu utama, dia disambut oleh Rylie, Albert, Lewis, Vincent, dan Skylar. Terlihat ekspresi khawatir yang mereka lontarkan ketika melihatnya, terutama Rylie. Terlebih, Lein kembali dengan hanya menggunakan taksi, menunjukkan bahwa masalah yang dia hadapi sangatlah besar sehingga harus kehilangan mobilnya.Pada titik ini, Rylie segera berlari memeluk Lein dan berkata dengan senyum hangat, "Aku senang kau baik-baik saja, Lein. Aku senang kau kembali dengan selamat.""Yeah, aku baik-baik saja, Rylie. Jangan khawatir," balas Lein dengan senyum hangat sembari mengelus-elus lembut rambut Rylie.Di sisi lain, Lewis dan Vincent juga
Pada titik ini, semua pandangan mereka beralih kepada Lein. Mereka menatapnya dengan ekspresi penuh harapan.Tentu saja, Lein memahami dengan baik arti dari itu, sehingga dia segera berkata, "Aku tidak terlalu yakin, tapi aku akan mencobanya."Mendengar itu, wajah mereka menjadi sangat cerah, terutama Rylie. Dia akan sangat bahagia jika ayahnya benar-benar bisa disembuhkan.Kemudian, Lein bangkit dari kursi dan berkata kepada Lewis, "Izinkan saya memeriksa kondisi Anda, Ayah Mertua."Lewis memberikan anggukan setuju sebagai konfirmasi. Selanjutnya, Lein menyentuh pembuluh darah di pergelangan tangan Lewis dan mengirimkan sedikit energinya ke dalam. Setelah beberapa saat, Lein menghela napas panjang."Bagaimana, Lein? Apakah ayahku bisa disembuhkan?" tanya Rylie dengan nada penasaran. Pertanyaan yang sama juga muncul dari yang lainnya. Mereka menunggu jawaban Lein selanjutnya."Ini mudah, Rylie," balas Lein dengan senyum hangat.Mendengar itu, Rylie segera melompat kegirangan sebelum a
"Kapan kau akan kembali, Lein?" tanya Scarlett dengan air mata yang menggenang di pipinya."Dua minggu sampai empat minggu. Aku berjanji tidak akan lebih dari itu. Kau percaya padaku, 'kan?" kata Lein dengan senyum hangat, sembari mengusap air mata di pipi Scarlett.Scarlett memberikan anggukan mengerti sebelum akhirnya memeluk Lein kembali dengan erat. Sulit baginya untuk berpisah dengan Lein bahkan untuk satu hari, lalu bagaimana dengan satu bulan? Itu mungkin akan membuatnya gila.Namun, dunia Lein bukan hanya tentang dirinya. Lein memiliki sesuatu yang harus dilakukan. Dia adalah pria yang sibuk. Tidak berhak baginya memaksa Lein untuk menuruti keinginannya.Karenanya, yang bisa dia lakukan hanyalah menatap kepergian Lein dengan kesedihan yang dalam. Dia berharap bahwa satu bulan bisa berlalu lebih cepat.Hari ini adalah hari di mana Lein dan Rylie berangkat menuju Kota Dorhaven. Lein berencana membangun bisnisnya di sana, dibantu oleh Victor. Lein dan Rylie saat ini menuju banda
Di dalam mobil, Victor bertanya kepada Marion dengan senyum puas, "Apa pendapatmu tentang Lein, Marion?!"Mendengar itu, pipi Marion seketika memerah. Dia membalas dengan suara tergagap, "Harus aku akui bahwa aku salah dalam menilainya, Ayah. Dia adalah pria yang tampan dan... luar biasa. Pesona yang dia miliki membuatku sulit berpaling darinya."Senyum Victor semakin melebar ketika mendengar itu. Dia tahu bahwa putrinya akan menyukai Lein. Tidak ada wanita yang bisa menolak Lein, termasuk putrinya yang keras kepala. Dia yakin dengan itu."Lalu, apa yang akan kau lakukan selanjutnya, Marion? Apakah kau akan membiarkan Rylie menelan Lein sendiri?!" Victor melanjutkan."Tidak! Aku akan berusaha membawa Lein ke sisiku. Sejujurnya, aku bahkan tidak masalah jika menjadi yang kedua. Selama Lein menjadi milikku, itu sudah lebih dari cukup!" balas Marion dengan nada tegas. Cahaya di matanya dipenuhi oleh keinginan yang besar.Pernyataan putrinya membuat Victor mengangguk puas. Dia suka cara p
Melihat kondisi pria gemuk, para pengunjung yang memperhatikan di kejauhan dengan penuh minat, segera menyadari bahwa situasi yang terjadi sudah berada di luar kendali. Pria tampan itu memotong pergelangan tangan pria gemuk itu?! Itu sangat mengerikan! Karenanya, mereka memutuskan untuk pergi meninggalkan bar, dengan beberapa di antara mereka ingin muntah.Sementara itu, rekan-rekan pria gemuk hanya bisa tercengang. Bagaimana mungkin dia kehilangan telapak tangan kanannya?! Apa yang sebenarnya terjadi?!Ini membuat mereka bingung, panik, dan ketakutan. Tidak peduli bagaimana mereka mencoba mencerna situasi yang terjadi, mereka tidak mampu memahaminya.Mereka bahkan secara perlahan mengambil beberapa langkah mundur untuk menjauh dari Lein. Mereka menyadari bahwa Lein bukanlah pria biasa. Dia berbahaya! "Namamu Camden, 'kan? Kau berasal dari sebuah kelompok mafia bernama The Flickers. Karena kau berencana membunuh istriku, aku memutuskan untuk menghancurkan The Flickers hari ini," lanj
Sekitar pukul sebelas malam, keduanya telah tiba di rumah. Rylie segera berbaring di tempat tidur dan tidur tak lama setelahnya. Dia kelelahan.Lein hanya tersenyum melihat istrinya. Dia kemudian membelai rambut istrinya dengan lembut sebelum akhirnya menutupi tubuh istrinya dengan selimut.Duduk di samping istrinya yang terlelap, Lein membuka ponselnya untuk melihat bisnis-bisnis apa saja yang berkembang di Kota Dorhaven.Setelah lebih dari dua puluh menit menggulir layar ponselnya, mata Lein tertarik pada acara lelang akbar yang diadakan dua hari lagi."Hidangan utama mereka adalah sebuah pulau?!"Lein jatuh ke dalam pikirannya selama beberapa saat. Bisnis apa yang bisa dia kembangkan di pulau itu?! Apakah perlu baginya membangun perumahan elit atau destinasi wisata khusus?Beberapa detik setelahnya, Lein mendapatkan sebuah ide yang bagus. Distrik E-Niaga!"E-Niaga berkembang sangat masif di seluruh dunia. Siapa yang tidak pernah berbelanja online?! Hampir seluruh manusia dari kalan
Namun, Marion memaksakan wajahnya untuk membuat ekspresi serius saat dia berkata, "Bisakah aku jujur kepadamu, Lein?""Katakan, Marion," balas Lein segera.Marion menghela napas panjang terlebih dahulu sebelum akhirnya berkata dengan ekspresi serius, "Jadikan aku yang kedua, Lein! Aku tahu ini terlalu cepat, tapi aku benar-benar menyukaimu...""Ketiga! Apakah kau bersedia menjadi yang ketiga?!" Lein seketika menyela.Mendengar itu, Marion mengerutkan keningnya dan menatap Lein dengan ekspresi bingung. Apakah ini artinya Lein memiliki wanita lain, selain Rylie?!"Apa yang kau pikirkan sepenuhnya benar, Marion. Aku memiliki wanita lain. Aku mencintai keduanya," lanjut Lein sembari menatap Marion dengan tajam.Pernyataan Lein membuat Marion tercengang. Dia sejujurnya tidak tahu harus merasa senang atau tertekan mengenai hal ini. Dia awalnya ragu Lein akan menerimanya. Melihat Lein yang bersikap begitu hangat dan baik pada Rylie, dia besar kemungkinan adalah pria yang setia. Dia hanya aka