Disaat Chen membara oleh amarahnya, Arthur sedang berbincang-bincang dengan para eksekutif dari beberapa perusahaan besar yang pernah menjalin kerja sama dengan Astrogun di Venue E."Hai anak muda, apakah ada hewan peliharaan buasmu yang sedang lepas? berhati-hatilah," tegur sebuah suara yang terkesan riang, sedikit kocak namun syarat makna dan mengandung ancaman besar di dalamnya.Arthur menoleh ke sumber suara yang terdengar begitu dekat di belakangnya. Ia cukup terkejut mendapati Edwin Smith big boss ELEXTRA yang berdiri santai menunggu reaksinya."Mr Smith, senang bertemu dengan anda senior, "sahut Arthur sopan kepada pria yang seumuran dengan Alexander Yildiz ayahnya itu.ELEXTRA adalah salah satu perusahaan yang memproduksi mobil canggih berbasis AI dan bertenaga listrik, mirip Tesla." Geon Arthur Yildiz, kami sangat terkesan dengan anda dan Astrogun. Bahkan orang tua ini adalah salah satu pengagummu. Tapi bisakah anda tak mengganggu ELEXTRA dengan hewan-hewan buas peliharaan
Situasi memang kacau di Venue B, namun sebagian tamu tak ingin beranjak. Mereka menganggap ini momen yang sangat langka. Sebab itu banyak dari mereka yang mengabadikannya."Teknologi persenjataan macam apa lagi itu?" desis salah satu dari mereka.Gerald cs memendam amarah yang begitu dalam melihat keadaan Louis. Aaron kakak Louis menghambur tanpa sepatah kata, menghampiri Louis dan menegakkan tubuhnya perlahan.Bersamaan dengan itu Arthur muncul di dampingi Heilen, Bend Akiro dan timnya. Para pria berseragam jas safari hitam yang semuanya memiliki aura pembantai. Heilen melangkah anggun di samping Arthur. Semua mata tertuju pada mereka dengan nyali yang ciut."Orang kepercayaannya saja sedemikian ganasnya, Bagaimana lagi jika ia Astrogun King-nya," orang-orang berceloteh.Chen berdiri tegar menunggu reaksi musuh-musuhnya dengan tubuh lemah Melinda yang bersandar di dadanya. Ia tak menyadari kehadiran Arthur."Apa yang sudah aku lewatkan?" celetuk Arthur memecah ketegangan yang ada.Ch
Pagi yang hangat di musim semi.Arthur dan Chen duduk berhadapan di bar room. Sebuah meja besar memisahkan mereka. Di atas meja itu teronggok selembar kertas berstempel resmi Kementerian Pertahanan Amerika (Pentagon)."Menteri Pertahanan meminta waktumu. Ia ingin berkunjung langsung ke Astrogun atau kamu sendiri yang datang ke kantornya, tentukan waktumu," Chen membuka suara memecah keheningan di antara mereka.Arthur meraih lembaran kertas di atas meja itu lalu meremasnya hingga tak berbentuk, "Aku akan menghadiri pernikahan Kamila dan Adam, aku tak bisa di ganggu," Ketus Arthur tak bersemangat. Pasti hal yang sangat penting, tapi ia tak perduli dan suntuk."Anda terlihat tak bersemangat Mr Yildiz. Apakah ada aral dan rintangan yang menghadang perhelatan semalam?" celetuk Chen usil. Ia melihat saat Arthur membopong Heilen ke kamarnya semalam, seharusnya hari ini Arthur berbahagia, pikirnya.Arthur terdiam dan melu*mat bibirnya sendiri, sedikit kesal mendengar celoteh Chen. Terbayang
*****Astrogan Corporation*****.Di luar gedung megah Astrogan, tampak suasana sangat ramai. Mobil polisi berjajar mengelilingi seluruh halaman, tak ketinggalan beberapa mobil lainnya dari CIA dan pasukan khusus Delta force.Arthur dan Chen tidak melakukan perlawanan sama sekali, mereka menyerahkan diri begitu saja. Padahal jika mereka mau, tentu saja mereka bisa kabur dengan mudah. Kali ini Arthur dan Chen sadar kalau mereka telah melakukan banyak pelanggaran yang di larang negara federal. Bahkan mereka telah menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan dengan mengabaikan surat dari Menteri Pertahanan yang mengundang mereka untuk datang layaknya tokoh terhormat. Itu menambah catatan buruk kedua pentolan Astrogun tersebut. "Arthur, kita bisa kabur dengan mudah selama persediaan nanobots mencukupi," bisik Chen santai, di antara pasukan khusus yang menggiring mereka menuju ke mobil NYPD."Cukup, Chen. Kita akan menyelesaikan ini baik-baik. Kamu tahu, menteri pertahanan sangat ingin bicara d
New York City, Negara Bagian New York, Amerika Serikat.Gedung New York Police Departement (NYPD) tiba-tiba berubah gelap dan senyap, tidak ada lagi suara tembakan, ledakan maupun teriakan. Hanya suara erangan kesakitan yang sesekali terdengar memecah kesunyian. Para polisi, pejabat dan staff gedung NYPD yang masih tersisa memilih untuk berdiam sepi. Jiwa mereka terguncang melihat akibat dari keganasan senjata aneh dan misterius yang belum dapat bisa diidentifikasi. Mereka hanya melihat bayangan hitam kecil serupa lalat beterbangan, lalu tiba-tiba saja tubuh-tubuh bergelimpangan di mana-mana, tembok-tembok jebol di sana sini, bahkan dinding plat baja meleleh layaknya benda cair. Lalu, para robot bersenjata tiba-tiba muncul dari segala penjuru, menyingkirkan siapa saja yang berusaha menghalangi jalan mereka. Karena suasana yang mencekam dan tidak terkendali, pihak pusat pentagon yang baru mempelajari situasinya, segera mengirim pesan untuk para pejabat, staf dan para personil NYPD aga
"Geon Arthur Yildiz, dengarkan! Suatu saat kamu akan merasakan sama persis dengan apa yang dirasakan putriku Anastasya Stanford, camkan itu!"Alicia Stanford meraung pilu berderai air mata sembari telunjuknya mengarah ke sosok remaja tanggung dengan usia sekitar lima belas tahun yang duduk meringkuk dihadapannya. Geon Arthur Yildiz tak sanggup lagi membendung air mata yang sedari tadi mendesak dan akhirnya bobol oleh kalimat tajam Alicia. Arthur hanya ingin berbicara dan memeluk Anastasya namun tubuh kaku berlumuran darah itu di dalam dekapan Alicia yang tak sekalipun membiarkan orang lain menyentuhnya.Hidup Alicia Stanford seakan - akan telah berakhir, dunianya hancur mendapati putri cantiknya telah tergeletak tanpa nyawa. Darah menggenang hampir di seluruh lantai. Air mata yang tumpah tak dapat mengembalikan nyawa Anastasya. Nadi yang putus ditangannya tak dapat ditautkan lagi, terlambat.Dan selembar pesan yang tertulis pada kertas putih disisi jasad itu bagai sederet pegunungan ya
Geon Arthur Yildiz. Seorang ahli teknologi persenjataan jenius, pendiri perusahaan Robotik dan persenjataan mutakhir "ASTROGUN", pekerjaan sampingannya adalah sebagai salah satu Neurorobotics engineer terbaik pada Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA ), yang bernaung dibawah Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon).Setiap orang punya masa lalu namun hanya sedikit yang dapat kita lihat. Sebagian besar kepribadian seseorang saat dewasa dibentuk dari masa kecil dan masa remaja. Empat belas tahun telah berlalu sejak kepergian Anastasya, tapi luka di dalam jiwa Arthur belum sembuh sepenuhnya.Peristiwa itu benar-benar merubahnya menjadi sosok yang gemar menyendiri. Ada ketakutan besar yang menghalanginya untuk menjalin kedekatan apapun dengan seorang wanita. Kepergian Anastasya meninggalkan rasa bersalah yang dalam di hatinya. Setelah kejadian itu, hari-harinya sebagian besar dihabiskan bersama Chen Yuan untuk belajar-dan belajar. Mereka fokus mendalami bidang ilmu rob
Jakarta panas dan sibuk, bermacam kegiatan dan rupa orang berlalu lalang. Arthur dan tim pengamanannya tiba di Jakarta menggunakan pesawat komersil, ia sengaja tidak menggunakan Astro Airbus milik ASTROGUN guna menghindari sorotan media. Karena dengan kehadiran Astro Airbus di Bandara Soekarno-Hatta, dapat mengundang para wartawan berbondong-bondong mengambil gambarnya."Ben Akiro, kita berpisah di sini. Kalian bisa mengawalku dari kejauhan,” perintah Arthur pada Ben Akiro pemimpin tim bodyguard sekaligus saudara sepupunya dari pihak ibu.“Ok, Mr G. Apakah kami perlu mengantarmu ke rumah dengan kendaraan yang sudah disiapkan Doni?’’“Tidak perlu, Kamila sedang dalam perjalanan kemari untuk menjemputku,” tutup Arthur."Baik, Mr G."Arthur kemudian menghubungi Kamila untuk mengabarkan kalau ia sudah turun dari pesawat. Sementara Tim Bodyguardnya mulai menjauh.Kamila, Helen dan Irina keluar dari mobil Alphard Lexus LM350 yang tadi dikemudikan oleh Helen. Sebelum membuka pintu mobil, Kam