Happy ReadingSetelah hari-hari yang penuh dengan tanggung jawab dan keberhasilan, Adam dan Alya menyadari bahwa keintiman di antara mereka adalah fondasi dari kebahagiaan keluarga mereka. Meskipun kesibukan sehari-hari, mereka berdua sadar akan pentingnya menjaga api cinta mereka tetap menyala. Suatu malam, ketika anak-anak sudah tertidur pulas, Adam dan Alya menciptakan momen kebersamaan yang penuh dengan kelembutan dan cinta di antara seprai.Alya, setelah menyiapkan diri dengan lembut, mengintip dari pintu kamar mandi. Adam, yang sedang membaca buku di ranjang, menoleh dan tersenyum. "Kamu cantik sekali, Sayang," ucapnya dengan penuh kelembutan.Alya tersenyum dan mendekati ranjang. Mereka bertatapan sejenak, suasana kamar dipenuhi dengan getaran keintiman. Adam memberi isyarat untuk duduk di sebelahnya, dan mereka mulai berbicara tentang hari mereka, impian, dan juga rasa cinta yang tak pernah luntur.Tangan Adam dengan lembut mengelus rambut Alya, membawa mereka ke dalam dunia p
Happy ReadingPagi itu, sinar matahari menyinari rumah kecil keluarga Adam dan Alya. Deniel, yang berusia lima tahun, melompat-lompat di sekitar ruang tamu dengan pakaian serba warna yang membuatnya terlihat semakin ceria."Ayo, Deniel! Hari ini kita akan pergi ke taman," seru Adam sambil memasang sepatu kecil Deniel."Yaay! Taman!" seru Deniel penuh semangat.Alya tersenyum melihat kebahagiaan anak mereka. "Jangan lupa, kita bawa bekal ya, Nak."Setelah persiapan selesai, mereka berangkat menuju taman yang berjarak beberapa langkah dari rumah mereka. Sesampainya di sana, Deniel langsung berlari ke taman bermain, sementara Adam dan Alya menyiapkan tempat piknik."Deniel, hati-hati ya, jangan terlalu cepat," seru Alya sambil tersenyum.Adam mengeluarkan bekal dari tas piknik. "Ada sandwich favoritmu dan juga minuman kesukaanmu, Nak."Deniel mengangguk dengan riang. "Terima kasih, Daddy!"Semenjak memiliki Deniel Adam jauh lebih hangat dan ekspresif, laki-laki itu tidak pernah menunjukk
Happy ReadingHari menjelang tahun baru, kegembiraan menyelinap di rumah keluarga besar Adam. Mereka berencana untuk mengadakan pesta tahun baru yang meriah sebagai cara untuk bersatu, berbagi kebahagiaan, dan menyambut awal tahun dengan penuh semangat. Adam dan Alya bersama Deniel, bersemangat mengatur segala persiapan untuk acara keluarga ini.Rumah besar keluarga Adam dipenuhi tawa, canda, dan keriuhan anak-anak kecil yang sudah tak sabar menanti pesta. Alya sibuk dengan hiasan dan memastikan meja makan dipenuhi dengan hidangan lezat. Adam membantu memeriksa sistem audio untuk memastikan musik tahun baru siap menghibur semua tamu.Sejak pagi, aroma masakan yang menggoda sudah mengisi seluruh rumah. Keluarga besar Adam, dari kakek nenek hingga sepupu-sepupu kecil, mulai berkumpul satu per satu. Suasana hangat dan akrab terasa begitu kental di rumah tersebut.Pukul delapan malam, lampu hias yang berkilauan menyala menerangi taman rumah. Meja makan dihiasi dengan penuh cinta, dan area
"Lo mau? Uang yang banyak? Nggak ribet? Nggak susah dan yang pastinya Lo nggak akan tinggal di kos-kos sempit kayak gini?"Alya melongo dengan pertanyaan dangkal yang sangat beruntun tersebut, membuatnya yang sedang mengupas bawang pun semakin perih. Memangnya ada pekerjaan yang kerjanya santai gajinya besar? Mahasiswi yang duduk di bangku semester pertama itu tidak tau sama sekali hiruk pikuk kehidupan mahasiswa yang super glamour dengan skandal kegelapan yang sering disebut ayam kampus. "What the heel," pekiknya tak kalah kencang mendengar penjelasan panjang dari sahabatnya lagi itu. "Presdir salah satu perusahaan ternama, Dia dingin seperti batu es, arogan, sedikit menantang, usia 38 tahun dan sedang mencari sugar baby yang usianya 18 tahun," Jelas Nesya sahabat Alya membacakan sebuah artikel yang ntah dari mana Ia dapatkan. "Kalau Lo mau bisa langsung Gue hubungi, you not okay tinggal di sini. Nggak ada perkembangan sama sekali Lo tinggal di sini Alya please nggak ada mahasisw
Happy Reading guysPerempuan itu tidak mau ribet, Dia ingin sesuatu yang simpel dan mudah salah satunya mengurus keuangan. Banyak sekali perempuan yang tidak mengetahui manajemen keuangan atau manage financial, beberapa tidak tau sama sekali cara mengeluarkan uang dengan baik. Menjaga emosional tetap aman ketika dihadapkan dengan uang puluhan dolar, salah satunya adalah mahasiswa yang sangat minim pengetahuan tentang mengelola keuangan. Pengeluaran banyak tapi, mereka tidak pernah mencatat hal tersebut alhasil uang yang masih diberikan orang habis ntah kemanapun. Tapi, mahasiswi sekarang sudah banyak yang cerdas untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terbilang cukup membeludak mereka harus kerja part time atau freelance sayangnya tak semua mahasiswa bisa mendapatkan pekerjaan tersebut alhasil mereka memilih jalan yang cukup simpel yaitu menjadi sugar baby. Alya terus bertopang dagu ketika Nesya sedari dua jam tadi duduk di hadapannya menjelaskan kronologi tawaran dan kejadian yang di
Happy ReadingBaru kali inilah selama kuliah Alya dijemput oleh sopir yang siap mengantarkannya kemanapun, seminggu yang lalu Alya baru saja pindah kosan ke per komplekan apartemen yang cukup besar serta sangat nyaman. "Pak Alya mau ke toko buku dulu," ujar Alya yang ingin membeli buku pelajaran penting yang harus Ia kuasai semester ini. "Tuan langsung meminta pulang nona," tolak laki-laki ini membuat Alya menghela napas akhir-akhir ini mengapa Ia bingung dengan apa yang diinginkan Adam. "Yaudah tidak apa-apa." sesampainya di apartemen sebelum turun Alya dipanggil oleh pak supir. "Ini nona es krimnya." seketika Alya tersenyum kembali moodnya jadi sehat lagi. Alya langsung masuk ke apartemen betapa terkejutnya dia ketika masuk ke dalam ruang belajar. "Waw," pekik Alya terkejut melihat ruang belajarnya yang pagi tadi masih polos sekarang sudah ditata dengan rapi lengkap bersama buku-buku yang Ia inginkan. Ntah arsitektur dari mana yang menyusun ini Alya yakin Adam sudah menyiapka
Happy ReadingAlya hanya menunduk ketika siapa yang datang ke apartemennya secara tiba-tiba dan langsung masuk ke walk in closet bersama dengan wajah dingin dan rahang yang tegas seraya meletakkan satu tangan di pintu. "Apa yang sedang Kamu lakukan?" tanyanya dengan nada dingin membuat Alya menutup rapat bibirnya. Ia yang sedang duduk di depan lemari pakaian khusus itupun kemudian langsung bersandar melihat ke arah pakaian kampus. "Jawab!" perintah Adam yang tidak suka dengan orang yang tidak menjawab pertanyaan orang lain. Sedangkan Alya hanya menunduk tidak berani sama sekali melihat ke arah Adam. "Emm, Aku sedang mencari pakaian yang cocok," alibi Alya bingung harus menjawab jujur seperti apalagi. Mengapa Adam sampai marah dan harus datang ke sini, apakah Alya melakukan kesalahan? perasaan Ia tidak berbuat salah seharian ini hingga Adam berbicara kembali. "Kau melewatkan jam makan," ujar Adam berjalan mendekat ke arah Alya yang masih menunduk. Betapa khawatirnya Adam tadi ke
Happy ReadingAlya mengamuk ketika tiba-tiba Adam menciumnya, mungkin karena ini kali pertama Alya merasa tidak nyaman sekaligus geli. "Argh udah dad...geli," rengek Alya menendang-nendang kursi mobil. Bukannya berhenti Adam justru semakin senang menggoda gadis kecil ini. "Ini hukuman untuk kau," ujar Adam dengan suara seraknya seraya menindih tubuh kecil Alya tangan gadis itu Ia letakkan di lehernya lalu kembali mencumbui leher gadis ini. "Emm...nggak mau dad," keluh Alya dalam hati Ia berdoa laki-laki ini menjauh darinya. Lidah Adam bermain di tengkuknya ntah apa yang laki-laki itu rasakan di tengkuk gadis ini, seraya Alya yang menolak untuk bibirnya dicium. Sumpah demi apapun dia belum pernah kissing, Ia hanya tau ketika menonton drakor itupun Ia mengartikan sebagai tanda kasih sayang bukan hukuman ataupun nafsu belaka. Ingin sekali Alya menangis, setelah habis tenaga mengamuk gadis yang terbaring di kursi mobil itupun pasrah bak patung tidak menikmati sedikitpun cumbuan dari