Pendekar Spirit Naga

Pendekar Spirit Naga

Oleh:  Cici aremanita  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
16Bab
409Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Chen sang pembunuh bayaran mati saat menjalankan Misi, saat membuka mata Chen berada di tempat berbeda dengan sebelumnya, ingatan pemilik tubuh sebelumnya yang berputar di kepalanya membuatnya mengerti semua. Saat mencari jalan keluar Chen malah menemukan pedang yang memiliki roh, sang roh pedang membantunya sedikit kultivasi agar bisa keluar dari hutan dan agar tidak terlihat lemah.

Lihat lebih banyak
Pendekar Spirit Naga Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
16 Bab
Hidup Kembali
Chen adalah pembunuh bayaran di zaman modern Cina yang terkenal membunuh tanpa pandang siapa yang harus di bunuh, Chen yang mendapat tugas membunuh Detektif ternama dijebak oleh rekannya dan mati terkena ledakan tepat di mana targetnya berada.Chen tiba tiba membuka matanya dan merasa sangat terkejut, Chen terdiam sejenak karena yakin dirinya sudah mati tapi sekaran dirinya masih hidup."Aku dimana, kenapa di sini berbeda dengan di wilayah ku dan kenapa aku memakai baju kuno seperti ini," ucap Chen yang terlihat kebingungan.Chen sambil berjalan terus memperhatikan sekelilingnya yang hanya hutan belantara tidak ada satupun rumah disana, Chen yang mulai merasa kelelahan setelah berjalan seharian tanpa makan dan minum langsung beristirahat di bawah pohon besar."Ahhhhhh, kepala ku terasa sangat sakit apa yang sebenarnya terjadi padaku," ucap Chen sambil terus memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa kesakitan."Apa ini," ucap Chen yang tiba-tiba mengingat beberapa kejadian masa lalu da
Baca selengkapnya
Tingkat Pelatihan
Setelah menunggu lebih lama akhirnya garis berwarna hitam itu mengalir ke seluruh tubuhnya, Chen yang membuka matanya merasa ada yang berbeda dari sebelumnya, dia masih duduk di tempat yang sama dengan pohon di sekitarnya yang semakin menjulang tinggi dan rimbun."Akhirnya kamu berhasil juga," ucap asap putih keluar dari pedangnya."Sudah berapa lama aku berlatih?" tanya Chen."Tidak lama hanya sekitar dua minggu lebih," jawab Mon."Hahhh."Chen yang merasa sangat terkejut tidak percaya apa benar dia hanya duduk selama dua minggu."Tidak usah bingung, coba kamu gunakan kekuatan mu," ucap Mon.Chen mengayunkan pedangnya dari jauh dan membuat beberapa pohon langsung tumbang di depannya, Chen yang merasa kurang puas memakai pedang langsung melatih seni bela dirinya seperti di kehidupan sebelumnya."Hahaha," teriak Chen sambil mengerakan kaki dan tangannya.Chen menggelengkan kepala dirinya tidak menyangka ternyata dia jauh lebih hebat dari sebelumnya."Sekarang bagaimana cara kita keluar
Baca selengkapnya
Spirit Naga
Para murid perguruan Langit biru terus memandangi Chen yang berjalan berdampingan dengan Xieu Mei dan ketua Xu lin, semua murid berpikir keras kenapa Chen bisa sangat dekat dengan kedua wanita cantik di perguruan mereka."Siapa dia kenapa dia bisa datang bersama ketua Xu lin?" tanya seorang murid pada temannya."Mungkin dia anak murid pilihan ketua Xu Lin sendiri, beruntung sekali dia," sahut temannya.Chen yang mendengarkan beberapa murid sedang membicarakan dirinya hanya tersenyum sinis pada mereka sambil terus berjalan.Ketua Xu Ling yang merasa kelelahan dan ingin beristirahat sejenak di kediamannya langsung menyuruh Xieu Mei mengantarkan Chen ke pondok latihan miliknya.Bruuuuuuuuuuuuuaaak....Dobrakan pintu yang sangat kuat membuat pintu kamar Xu Lin hancur berkeping keping.Dari luar seorang pria tua masuk ke dalam kamar Xu Lin dan terlihat sangat marah besar."Xu Lin, apa yang sudah kamu lakukan. kenapa kamu membawa orang luar masuk ke dalam perguruan langit biru tanpa meminta
Baca selengkapnya
Bukan Saudara
Chen terus berjalan ke arah yang perlawanan dari awal dia datang ke perguruan Langit biru, di pertengahan perjalanannya Chen baru menyadari kalau dia akan melewati wilayah keluarga pemilik tubuh sebelumnya, ingatan menyakitkan dari pemilik tubuh sebelumnya terus berputar di kepalanya saat ini.Suara kereta kuda di sertai puluhan pengawal di depannya membuat jalan menjadi sangat ramai, Chen yang penasaran mencoba melihat siapa sebenarnya yang sedang lewat, Chen tidak menyangka yang lewat adalah orang yang terus menyakiti pemilik tubuh sebelumnya."Beri jalan, putri Liu Yan akan segera lewat!" teriak beberapa pengawal.Para pengawal sibuk menjauhkan para warga ke pinggir dengan paksa bahkan sampai banyak warga yang terjatuh, padahal para warga hanya melihat kenapa harus sampai di dorong hingga terjatuh pikirnya.Chen yang melihatnya merasa kesal, tanpa berpikir Chen dengan sengaja berhenti tepat di depan kereta kuda membuat para pengawal terkejut."Siapa yang berani menghalagi jalan ku!
Baca selengkapnya
Masuk Hutan
Chen berlari secepat mungkin agar tidak tertangkap kelompok pembunuh bayaran yang di kirim Liu Yan, walau dirinya sudah bisa sedikit beladiri melawan banyak pembunuh bayaran akan membuatnya kesulitan, apalagi dirinya juga baru bisa menguasai beladiri."Aku terlalu lemah, melawan tingkat emas saja aku tidak bisa. Apa seumur hidup ku hanya bisa bergantung sama pedang mu Mon," ucap Chen memarahi dirinya sendiri."Tingkat emas lebih tinggi dari tingkat perak tahap akhir wajar saja kalau kamu kalah, Di depan sana ada hutan mari kita kesana, jangan menyalahkan diri sendiri," sahut Mon."Kenapa kita ke hutan? " tanya Chen"Ikuti saja aku," jawab Mon santai.Chen berjalan terus mengikuti Mon hingga masuk ke dalam hutan, setelah memasuki hutan Chen bisa merasakan ada yang berbeda di hutan yang dipijaknya saat ini."Hutan ini terlihat aneh kenapa sangat sunyi tidak terdengar suara hewan di sini," ucap Chen sambil menggaruk kepalanya.Mon yang berjalan di depan Chen tiba tiba menghilang tanpa me
Baca selengkapnya
Pencari Masalah
Chen keluar dari hutan setelah memastikan tidak ada pembunuh bayaran Liu Yan mengejarnya, Chen yang merasa badannya sedikit lelah memutuskan mencari penginapan untuk beristirahat, untungnya ketua Xu Lin memberikan beberapa koin emas padanya sebelum dirinya pergi. "Aku mau pesan kamar," ucap Chen. "Baik ini kunci kamar nya, kalau ada yang di butuhkan silahkan beritahu kami," ucap pelayan sambil memberikan Chen kunci kamar. "Pelayan! aku ingin kamar yang di pakai pemuda itu!" Teriak pria arogan. "Tapi tuan kamarnya... ." pelayan penginapan tidak melanjutkan perkataannya. Anak buah pria itu memegangi tangan pelayan itu sambil bersiap ingin menghajarnya. "Kamu mau ini bukan," ucap Chen yang langsung menaruh kuncinya di pedangnya. Wheeeeeeeeeeeeeeees. Chen langsung Mengayunkan pedangnya setelah salah satu anak buah pria arogan itu maju, dirinya sudah membayar lebih dulu dan tentu saja kunci kamar itu menjadi miliknya pikir Chen. "Kamu berani membunuh orang ku!" "Bukan salah ku, k
Baca selengkapnya
Pangeran Putra Mahkota
Chen yang tidak suka dengan perkataan Raja Danga bergegas pergi, kalau Raja Danga juga ingin merebut spirit naga miliknya dirinya tentu saja tidak akan membiarkannya, Chen memilih langsung pergi agar tidak terlibat lebih jauh oleh Raja Danga. Chen yang berjalan keluar dari ruang baca bertemu dengan seseorang, melihat pakaiannya yang tidak berbeda jauh dari pria arogan yang menantangnya Chen yakin kalau orang yang ada di hadapannya saat ini pasti seorang pangeran. "Kenapa hanya diam saja, Seharusnya kamu memberi hormat padaku," ucap Pangeran putra mahkota. "Tapi kenapa aku harus melakukannya, Aku bahkan tidak peduli kamu seorang pangeran atau bukan," sahut Chen sambil terus berjalan pergi. Mendengar ucapan Chen sang pangeran putra mahkota merasa sangat kesal, Baru kali ini dirinya merasa dikit remehkan seperti itu apalagi yang meremehkannya hanya rakyat biasa. Wheeeeeeeeeeeeeesss.... Sebuah belati berukiran elang hampir saja menancap di leher Chen jika dia tidak menghindar, Chen
Baca selengkapnya
Anak Serigala
Chen yang berjalan pergi meninggalkan kota bisa merasakan kalau saat ini dirinya sedang diikuti, Mon bisa melihat kalau yang saat ini mengikuti Chen adalah pembunuh bayaran suruhan Pangeran putra mahkota, Mon meminta Chen pergi lebih cepat sebelum mereka menyusul. "Kamu berhenti di sana!" Teriak salah satu pembunuh bayaran. Chen yang baru saja menghentikan langkahnya memutar badannya menatap lima pembunuh bayaran yang sudah bersiap menyerangnya, melihat Chen yang hanya diam para pembunuh bayaran mengira Chen saat ini pasti takut dengan mereka. Whhhhhuuuuuuuuuuuuuussss. Chen memang baru memulai kultivasi setelah dirinya berpindah ke tubuh lain, tapi di kehidupan sebelumnya dirinya juga pembunuh bayaran Chen tahu bagaimana harus menyerang lebih dulu sebelum lawan menyerang. Satu serangan Chen berhasil melukai salah satu anggota pembunuh bayaran, saat ini mereka tidak percaya kalau ada orang yang berhasil melukai mereka. "Dia sangat lincah ternyata, tapi kita lebih banyak dar
Baca selengkapnya
Di Kepung
Chen yang berlari tanpa henti merasa kelelahan memutuskan beristirahat sejenak, Chen berpikir dirinya sudah berlari cukup jauh dan sekelompak orang tadi tidak mungkin mengejarnya. Chen bersandar beristirahat di bawah pohon besar sambil mengelus anak serigalanya, sama seperti dirinya anak serigala itu tidak memiliki siapapun saat ini. "Kasihan kamu masih kecil sudah tidak memiliki orang tua, mulai sekarang anggap saja aku seperti keluarga mu," ucap Chen. Serigala kecil itu tiba tiba menatap Chen dengan wajah penuh kesedihan, serigala yang masih menatap Chen langsung menjilati tangannya. "Tidak perlu bersedih sekarang kamu adalah keluarga ku kita akan menjadi kuat bersama dan membalas mereka yang sudah menghancurkan kehidupan kita," ucap Chen yang langsung berdiri dengan semangat. Chen yang mengelus bulu halus anak serigala tiba-tiba terpikirkan sesuatu, anak serigala kecil yang ada di pangkuannya saat ini masih belum memiliki nama, sebagai keluarga baru dirinya harus memberik
Baca selengkapnya
Ketua Perguruan Tanah Darah
Chen sama sekali tidak mengerti Bagaimana bisa matanya tiba-tiba terasa sangat sakit seperti itu, padahal matanya baik-baik saja setelah cahaya masuk ke matanya rasa sakit seperti diserang ribuan serangga tidak bisa ditahan oleh Chen.Melihat lawannya yang tidak jadi mengeluarkan susunan pembantai Chen hanya menggelengkan kepalanya, Chen mengira mereka tidak jadi melakukan susunan pembantaian karena kasihan padanya yang kesakitan."Mata iblis," ucap Mon."Apa itu mata iblis?" sahut Chen."Mata iblis itu jurus," ucap Mon."Tapi bukankah aku tidak mempelajari jurus apapun akhir-akhir ini, dan tadi aku hanya beristirahat saja," sahut Chen."Anggap saja kamu sedang beruntung," sahut Mon."Tapi sekarang kamu akan dalam masalah besar, wanita yang kamu buat hampir mati tadi salah satu anak emas perguruan Tanah Darah," ucap Mon."Semua sudah terlanjur, lagian mereka duluan yang menyerang ku," sahut Chen dengan santai.Setelah pulang keenam murid perguruan Tanah Darah mendapatkan hukuman karen
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status