Hiraya bersumpah tidak akan memiliki hubungan personal dengan siapapun di dunia entertainment. Akan tetapi takdir membuatnya menjilat ludah sendiri, dan menjalani pernikahan kontrak dengan Ernest, artis yang terkena skandal. Saat benih cinta muncul di hati keduanya, Hiraya justru menemukan fakta keterlibatan Ernest dalam kecelakaan hebat keluarganya. Saat semua bukti-bukti mengarah pada Ernest dan kontrak pernikahan hampir habis, akankah Hiraya mempertahankan pernikahannya dengan Ernest? Follow us in Instagram: @shofhunter
Lihat lebih banyakHiraya melebarkan matanya sempurna saat sebuah tangan yang dingin menarik paksa dirinya untuk berjongkok. Gadis itu di paksa untuk bersembunyi, nafasnya sudah pendek-pendek. Berlari sekencang-kencangnya adalah alasannya. Hiraya makin terkejut lagi saat tahu siapa yang menariknya untuk bersembunyi di balik body mobil yang tengah terparkir rapi. "Yoshi kau? Kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Hiraya dengan lirih, dia sadar masih ada pria berotot yang mengejar dirinya tadi. Yoshi menaruh jari telunjuknya di bibir, tidak berniat menjawab pertanyaan Hiraya dengan kata-kata. Dia juga sudah menggeleng cepat, tak membiarkan Hiraya banyak bersuara. Langkah kaki mulai terdengar jelas dan terburu-buru, Yoshi lekas membekap mulut Hiraya dan memaksa gadis itu agar merapatkan tubuhnya bersembunyi di body mobil yang terparkir. "Ke mana larinya gadis kecil itu?" Suara berat dari pria berotot itu terdengar jelas di telinga Hiraya dan juga Yoshi. Keringat dingin makin bercucuran di wajah dan tubu
Ernest, Seok Hyeon dan Seung Jo yang baru saja mendapat kabar dari Yoshi. "Apa maksudmu, apanya yang gawat Nona Yoshi?" Tanya Seok Hyeon dengan wajah yang sudah sangat panik. ["Ck! Berhenti bertanya dan cepat datang ke lokasi yang aku kirim Seok Hyeon. Saat ini jangan banyak bertanya mengerti!"] Tut Tut Tut!Sambungan telepon itu dimatikan secara sepihak oleh Yoshi, bahkan Seok Hyeon masih belum bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Satu hal yang pasti, otot-otot di tubuhnya menegang seketika. Jantungnya juga berpacu lebih cepat dari biasanya. "Ernest, panggil Joan dan Haru. Kita harus pergi sekarang!" Perintah Seok Hyeon sambil berdiri dari duduknya, dia lekas menyimpan ponsel ke saku celana. Kemudian berjalan keluar dari balkon dengan terburu-buru. Ernest mematung di tempatnya, dia masih bingung tapi tak berniat banyak bertanya. Saat mendengar nama Hiraya disebut, dia merasa kalau sang istri ada dalam bahaya. Tanpa banyak berbicara, Ernest segera menghubungi Joan dan Haru
Hiraya langsung turun dari mobilnya dengan terburu-buru. Matanya memindai sekeliling, mencari kedai ramyeon yang buka dua puluh empat jam di dekat Sungai Han. Baru saja hendak membuka ponselnya untuk menghubungi Hae Sun, detektif itu sudah melambaikan tangan dari kejauhan. "Hiraya, di sini!" Seru Hae Sun yang sudah berada di depan kedai ramyeon. Hiraya mendongakkan kepalanya, dia mengangguk kecil dan berjalan menuju ke arah Hae Sun sambil memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas selempang. Keduanya lalu masuk ke dalam kedai, duduk di sebelah jendela yang terbuka. Pagi ini tepat jam setengah lima, keduanya benar-benar bertemu sesuai dengan janji tadi pagi lewat telepon. Setelah memesan dua mangkuk ramyeon dan juga minuman, keduanya duduk berhadapan dengan atmosfer yang serius. "Sepertinya aku harus membuka pagi mu dengan topik yang berat," ucap Hae Sun mengawali. "Tidak masalah," balas Hiraya yang seratus persen setuju. Hae Sun menghela nafas panjang, "Soal rekaman cctv yang wa
Setelah menjahili Hiraya dengan puas, di sinilah sekarang Ernest berada. Pria itu tengah bersandar di kursi rotan yang ada di kediaman Seok Hyeon. Dua aktor itu tengah menikmati hari libur mereka. Tak ada jadwal apapun yang harus keduanya lakukan di hari Minggu yang cerah ini. Jadilah mereka berkumpul di sini, rumah Seok Hyeon memang markas utama bagi Ernest dan Kang Seung Jo. Tiga aktor terkenal itu memang sering menghabiskan waktu bersama, mereka sering hangout dan berlibur bersama. Para penggemar ketiganya menyebut mereka sebagai Olympus Squad sebab visual ketiganya yang tidak kaleng-kaleng bak Dewa Olympus cabang Korea Selatan!Baik Ernest, Seok Hyeon, maupun Seung Jo mereka bertiga sama-sama memiliki paras yang menawan dan un-real!Mereka juga sering masuk ke dalam top 100 pria dengan wajah tertampan di dunia versi beberapa majalah popular. Ketiganya juga menyandang God or goddess of visual, atau the original visual. Jadi wajar jika para penggemar menyebut circle pertemanan yan
Dering panjang dari ponsel Hiraya membuat gadis itu menggeliat tidak nyaman. Tangannya dengan asal meraih benda pipih yang memang ada di atas malas dekat tempat tidur. Hiraya menyipitkan matanya, melihat siapa yang menelfon dirinya di pagi-pagi buta dan hari Minggu!"Hae Sun?" Hiraya berusaha duduk ketika melihat nama Kim Hae Sun sebagai id caller-nya. ["Bangun Hiraya Carlisle!"] Sembur Hae Sun dari seberang sana. Tampaknya gadis itu sudah naik pitam karena panggilan yang dia lakukan tak kunjung mendapatkan balasan. Hae Sun memang harus bersabar, dia sudah menghubungi Hiraya sebanyak dua puluh satu kali. Hingga di percobaan ke dua puluh dua, barulah Hiraya mengangkat telfonnya.Hiraya sontak menjauhkan ponsel dari telinganya, suara Hae Sun begitu menggelegar dan mengagetkan dirinya. Nyawa Hiraya belum terkumpul sepenuhnya!"Kau tak perlu berteriak-teriak Hae Sun, aku sudah bangun!" ["Hah! Sudah bangun setelah aku telfon kau sebanyak dua puluh dua kali,"] ketus Hae Sun. Hiraya mel
Hiraya menoleh kembali saat Ernest memanggilnya dua kali, pria itu tampak seperti anak kecil usia lima tahun sekarang. Dia terus saja merengek-rengek minta mampir ke mall terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah. Setelah pulang dari pop up store, pria itu seharusnya kembali ke rumah karena memang sudah malam. Tapi entah angin dari mana, dia tiba-tiba ingin jalan-jalan di mall. "Ernest, kau ini publik figur. Bagaimana kalau ada yang melihat mu sedang asik berkeliaran di sini?" Hiraya berusaha menjelaskan situasi yang ada. Saat ini Ernest adalah aktor terkenal dengan brand reputasi tertinggi di kalangan para aktor dan aktris. Hampir delapan puluh persen manusia di negara ini tahu siapa Ernest dan bagaimana rupanya. Mana mungkin Hiraya akan membiarkan pria itu berkeliaran di mall, tanpa ada penjagaan yang berarti serta tidak disadari oleh pengunjung lain. Itu mustahil!Sangat-sangat mustahil, seperti mencari kemungkinan munculnya pelangi di panas terik. "Tapi Hiraya, aku benar-bena
Hiraya memperhatikan Ernest dari jauh, dia bersama dengan Haru dan Joan yang berdiri di samping kanan dan kirinya. Pikiran gadis itu masih terdistraksi dengan sikap Ernest dan juga flashdisk miliknya yang hilang tempo hari. Hiraya yakin kalau flashdisk itu ada di tasnya dan seingatnya, Lee Hyun lah satu-satunya orang lain yang sudah membuka tasnya. Meskipun itu juga atas persetujuan dari Hiraya sendiri. "Tapi kan aku hanya memintanya untuk mengambil undangan Fashion Week Ernest di tasku. Apa mungkin dia lah yang mengambil flashdisk itu?" Hiraya bergumam. Akan tetapi gumaman itu bisa didengar oleh Joan yang ada di sebelah kanannya. Pria bertubuh tinggi besar dengan otot-otot di tubuhnya itu menoleh. "Siapa yang mengambil flashdisk mu Nona?" Tanya Joan dengan wajah yang polos. "Ah tidak, aku hanya menduga saja. Ini mungkin terdengar kurang ajar tapi pikiranku terus saja tertuju pada orang itu." Hiraya berkata jujur. Haru yang ada di sebelah kirinya ikut tertarik dalam obrolan. "Me
Dua hari, sudah dua hari sejak kepulangan mereka dari Paris tempo hari. Akan tetapi Hiraya masih saja mengindari ernest. Gadis itu masih susah diajak kontak mata, jika pun mereka memang harus berdekatan dan berbicara maka Hiraya akan mengalihkan pandangannya ke arah yang lain meski kepalanya menghadap ke arah pria itu. Sungguh menyebalkan!Ernest merasa kesal sendiri berada di situasi seperti itu. Rasanya dia sangat ingin menarik Hiraya ke pelukannya dan membuat gadis itu tak bisa ke mana-mana. "Ck! Kenapa hari ini dia masih saja seperti itu," dengus Ernest ketika Hiraya enggan melirik ke arahnya. Saat ini mereka tengah istirahat, nanti dua jam lagi Ernest harus pulang lebih awal dari jadwalnya di lokasi syuting. Sebab ada jadwal lain, Ernest harus menghadiri salah satu pop up store dari brand lokal yang menggaet dirinya sebagai brand ambassador. "Ernest, hari ini Lee Hyun tak masuk lagi?" Tanya Haru-- salah satu bodyguardnya. Haru dan Joan adalah dua orang bodyguard terbaik yan
Hiraya malah mendekati wajah Ernest, dia tersenyum gemas melihat wajah Ernest yang memerah. Di jarak yang dekat seperti ini, Hiraya bisa melihat sisi lain Ernest. Pria itu tampak sangat malu-malu. Bahkan dia tidak berani menatap mata Hiraya meski keduanya benar-benar berhadapan. "Kau penasaran dengan masa lalu ku hanya karena ucapan Leon tadi?" Tanya Hiraya, gadis itu menebak dengan tepat. Mata Ernest membulat sempurna mendengarnya. Bagaimana bisa hadis di depannya ini tahu isi kepalanya. Apa Hiraya cenayang?"Kau—""Apa? Aku menebaknya dengan benar kan?" Cecar Hiraya yang tak sabaran. Akhirnya Ernest mengangguk mengiyakan, dia juga menatap wajah Hiraya dengan tatapan bersalah. Dia benar-benar tak enak hati dengan gadis itu. "Iya," jawabnya. Hiraya malah tertawa kecil, dia kemudian menepuk-nepuk pundak Ernest yang masih terbalut kemeja hitam. "Kau tak perlu mendengarkan ucapan Leon. Dia itu pria sakit jiwa yang entah bagaimana ceritanya bisa terobsesi padaku, tapi demi Tuhan! Ak
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.