Queen menyadari hidupnya dijadikan permainan dalam sandiwara pernikahan yang di skenario oleh Ageng. Menjadi istri sementara yang bukan hanya tidak dicintai tetapi juga tidak diinginkan, membuat Queen berusaha tegar dan bertahan sampai waktunya sandiwara harus berakhir. Tinggal di bawah atap yang sama sebagai pasangan halal, lambat laun menimbulkan gejolak rasa dan gairah yang tidak terbendung di hati Queen dan Ageng. Tetapi kala cinta menyapa justru membawa keraguan, akankah membuat pernikahan sementara itu akan menjadi selamanya?
Lihat lebih banyakQueen masih berada di posisinya semula, melihat drama sang mama. Meskipun Queen merasa kecewa dengan keputusan sang mama di masa lalu, tetapi hatinya terasa teriris saat mendengar tangis wanita yang telah melahirkannya ke dunia. Sementara itu di sisi yang berbeda, Ari Nugraha hanya bisa diam memberi kesempatan kepada eyang dan juga bibinya untuk menyelesaikan masalah di antara mereka. Tatap mata pengacara muda itu mencari sepupunya tersebut, berharap masalah ini tidak membuat Queen semakin terpuruk. “Kamu tahu bagaimana rasanya dikhianati, tapi kamu juga tanpa perasaan memasuki rumah tangga orang lain,” ucap Kartika yang terlihat menahan amarah. “Bukan seperti itu ceritanya, Bu!” Sebagai seorang suami Surya Wijaya akan selalu berusaha untuk melindungi Rania, istri yang sangat dia cintai. Kartika menatap tajam ke arah menantunya. Meskipun Surya Wijaya lahir dari keluarga yang kaya, tetapi sejak awal Kartika tidak menyetujui hubungannya dengan Rania. Penghinaan yang pernah diberikan
“Kau sudah bangun?” Suara lembut itu menyapa Queen dengan begitu hangatnya.Queen tidak langsung menjawab, tatap matanya menyapu seisi ruangan mencari keberadaan Ageng. Tidak ada, lelaki yang tadi malam mengucapkan berulang kali kata cinta, mengucap janji akan melakukan segala cara untuk mempertahankan pernikahan mereka, pada kenyataannya hari ini tidak terlihat batang hidungnya.“Ya,” jawab singkat Queen yang terlihat enggan dan kecewa.“Mama sudah membuatkanmu steak tenderloin kesukaanmu, tentunya dengan saos lada hitam. Mama harap kau suka.” Dengan cekatan Rania mempersiapkan masakannya di meja makan, menu masakan yang dahulu menjadi favorit keluarganya saat dia masih bersama Eddy.Queen pun menelan ludah kala menyaksikan makanan yang sudah terhidang. Saat sendiri, menikmati steak tenderloin adalah cara Queen untuk mengobati rasa rindu akan masa lalu yang bahagia, saat keluarganya masih utuh dan rukun sebelum badai prahara menerjang. Namun, saat melihat sang mama kembali menghidang
Tidak mudah untuk meyakinkan Queen atas keputusan yang sudah dia ambil, tetapi hal itu tidak membuat Ageng menyerah begitu saja. Ageng merapikan selimut untuk menutupi tubuh polos Queen, dia harus segera kembali karena baru saja sang papa menghubunginya untuk membantu mengurus perusahaan. Keadaan Laras yang belum sepenuhnya pulih membuat Ageng tidak bisa mengabaikan panggilan sang papa begitu saja.Ageng melabuhkan kecupan singkat di dahi Queen sebagai salam perpisahan. Dalam hati dia berjanji, saat kedatangannya nanti hubungan mereka sudah jauh lebih baik, dan Queen akan bersedia untuk kembali mendampinginya.Bukan bermaksud tidak menghormati Kartika, kala Ageng hanya berpamitan dengan menghubungi perempuan sepuh itu melalui ponsel, tetapi urusan dengan sang papa memang sangat mendesak. Ageng berharap sang nenek bisa memaklumi tindakannya tersebut, dan masih memberi kesempatan untuk menemui Queen setelah semua urusannya selesai.Setelah menempuh perjalanan antar kota yang cukup menyi
“Di mana Nenek, dari tadi aku tidak melihatnya?” tanya Ageng sambil memeluk Queen yang sedang memasak makan malam di dapur.“Nenek ikut ke rumah Ari,” jawab Queen apa adanya sambil melanjutkan kegiatannya yang sebentar lagi selesai.“Pengertian banget.” Ageng langsung melabuhkan kecupan di leher Queen setelah mengetahui jika hanya mereka berdua yang tinggal di rumah tersebut.Queen segera mematikan kompor setelah yakin masakannya sudah matang. Dia segera membalikkan tubuhnya agar bisa beradu pandang dengan suaminya.“Nenek memberi waktu agar kita menyelesaikan masalah.”“Aku akan melakukan apa pun agar kau bersedia kembali kepadaku.”Ageng semakin mengeratkan pelukannya pada Queen, disandarkannya kepalanya dengan manja di bahu sang istri seperti anak kecil yang sedang merayu ibunya. Tentu Ageng tidak ingin perjalanan jauh yang sudah dia tempuh bahkan harus meninggalkan pekerjaan dan melawan sang mama harus berakhir dengan sia-sia.“Makan dulu yuk!” Queen berusaha melepaskan dirinya da
Kartika berjalan beriringan dengan Ari Nugraha menuju ke mobil. Tiba-tiba perempuan sepuh itu ingin menginap di rumah cucunya, dengan alasan sudah rindu kepadan cicitnya. Tentu hal itu hanyalah alasan yang dibuat-buat oleh Kartika, karena sebenarnya dia hanya ingin memberi waktu kepada Queen dan Ageng untuk menyelesaikan masalah berdua.“Aku datang malah nenek pergi,” ucap Queen terdengar manja dan merajuk setelah mengetahui jika neneknya akan ikut Ari Nugraha.“Mumpung ada Ageng di sini, jadi nenek bisa puas- puasin main sama cicit. Nanti kalau sudah gede dikit sudah pada pergi dan lupa sama yang tua ini.” Secara tidak langsung Kartika mengucapkan keluh-kesahnya yang harus hidup sendiri, sementara anak-anak dan cucunya sudah memiliki kehidupan sendiri-sendiri.“Aku nggak, aku masih sering ke sini.” Ari Nugraha membantah ucapan sang nenek.Kartika mengusap lembut lengan Ari Nugraha, satu-satunya cucu yang masih sering mengunjunginya. Bahkan tiap akhir pekan mereka berkumpul, entah di
Pada saat sang nenek dan juga sepupunya sedang cemas memikirkan keselamatannya, Queen justru sedang menikmati puncak kenikmatan bersama Ageng. Dengan tubuh yang bersimbah keringat, Ageng belum ada niat untuk menutupi tubuh bagian atasnya, dipeluknya dengan erat tubuh sang istri seolah jika longgar sedikit saja, Queen akan kembali meninggalkan dirinya.Begitu juga dengan Queen, dia masih ingin menikmati kebersamaan dengan Ageng. Queen terlihat begitu nyaman saat kulit tubuhnya masih menempel di tubuh Ageng. Dengan manja Queen menyandarkan kepalanya di dada Ageng sambil memainkan jemarinya di dada kekar tersebut. Dalam posisi yang seperti ini Queen bisa menikmati aroma tubuh sang suami dan juga mendengarkan irama detak jantung Ageng, Aroma parfum yang bercampur dengan keringat, terasa membawa kekhasan tersendiri pada tubuh Ageng.“Maafkan aku yang telah menyakitimu.” Dengan tatap mata yang nanar, Ageng mengusap lembut punggung Queen. “Atas semua kesalahan yang telah aku lakukan, aku har
“Nenek rasa kalian butuh waktu untuk bicara berdua untuk menyelesaikan masalah dengan baik-baik. Apa pun nanti keputusan kalian, nenek harap kalian tetap bisa berhubungan dengan baik.”Ageng tertegun dan kecewa saat mendengar ucapan Kartika yang secara tersirat mendukung jika mereka berpisah. Pikiran buruk pun memenuhi benak Ageng, ada rasa takut, jika selama berada di rumah sang nenek Queen telah dicuci otaknya agar segera meninggalkan dirinya.Sementara itu Queen masih tetap diam, dia masih tidak percaya melihat Ageng sudah berdiri di hadapannya. Terasa seperti mimpi yang menjadi nyata, seperti harap yang telah terwujud. Bahkan untuk saat ini Queen sudah lupa tujuan awal dia meninggalkan Ageng, hingga membuatnya terdampar di rumah sang nenek yang sudah lama tidak dia kunjungi.“Nenek keluar dulu.” Kartika pamit undur diri, tetapi seperti masih ada hal yang mengganjal di hatinya dan harus dia ungkapkan di hadapan pasangan muda di depannya itu. “Bicarakan masalah kalian dengan baik-ba
"Saya tidak bisa, Ma!" Ageng menggelengkan kepala untuk mempertegas keputusannya. "Saya sangat mencintai Queen, dan saya akan mempertahankan pernikahan saya bagaimanapun caranya.""Mau pakai cara apa lagi? Queen tidak mencintaimu, lalu apa yang akan kamu pertahankan dari pernikahan tanpa cinta seperti ini?" cecar Laras dengan nada penuh emosi.Sampai saat ini Laras masih sangat kecewa dengan Queen yang diam-diam memasang IUD di rahimnya. Bagi Laras apa yang dilakukan oleh Queen adalah sebuah kesalahan fatal yang tidak termaafkan."Jika dia mencintaimu, tentu dia akan dengan senang hati melahirkan anak-anakmu,” sambung Laras berharap bisa meyakinkan Ageng dan membuatnya mengubah Keputusan."Ma!" sergah Arya Suta sambil menggelengkan kepala memberi jika dia tidak sependapat dengan sang istri. "Anak-anak sudah dewasa, Ma! Biarkan mereka menentukan hidup mereka sendiri-sendiri, mereka sudah tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Jadi biarkan mereka menentukan apa yang menurut mereka ada
“Netizen maha benar, jadi kau bisa menggunakan kekuatan mereka untuk menekan suamimu.” Ari Nugraha memberi arahan kepada Queen. Selam aini cara-cara melibatkan simpati public selalu berhasil untuk memberi tekanan kepada pihak yang memiliki uang, kekuasaan dan juga jabatan.“Kau bisa membuat satu postingan di media sosial disertai beberapa foto sebagai bukti, ini berfungsi sebagai pancingan agar public tergerak hatinya. Masalah perselingkuhan dan KDRT itu sangat sensitive, Queen. Aku yakin hal ini bisa menjadi senjata yang ampuh untuk menghadapi suamimu dan keluarganya,” sambung Ari Nugraha memaparkan rencananya sebagai pengacara yang ditunjuk oleh Queen.Queen mendengus kasar lalu mengalihkan pandangannya. Menggunakan bantuan netizen sama saja menghancurkan reputasi perusahaan dan juga keluarga Wardana. Ini rasanya sangat berlebihan bagi Queen. Masalah yang dia hadapi saat ini hanya dengan Ageng sehingga dia tidak ingin melibatkan pihak lain yang tidak bersalah.Selama ini Queen meras
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.