Share

Siap Menikah

"Kumisnya masih di situ. Emangnya palsu sampai bisa jatuh sendiri?" tanya Fajar bingung. Aneh sekali orang ini.

Seketika Raya tersadar kalau sedang dikerjai oleh Papa, terlebih saat melihat senyuman terkulum lelaki tua itu.

Berarti Papa sudah tahu kalau aku sedang nyamar. Bisa-bisanya dikerjai begini.

"Iya nih. Padahal saya cuma bercanda. Mas ini nganggap serius."

Papa menepuk bahu Raya dengan sedikit memijit. Gadis itu berusaha menjauh dengan menggeser kursi. Bisa terbongkar penyamaran kalau begini caranya.

"Mau kemana, Mas? Jangan buru-buru mau pergi. Temani saya mengobrol di sini." Papa menahan seraya tersenyum simpul.

"Maaf, saya sakit perut." Raya sudah merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Padahal, tadi dia begitu senang karena para pelanggan sudah sepi dan hanya berdua saja dengan lelaki penjual nasi goreng. Kalau sesama lelaki, apalagi dipancing dengan persamaan nasib, lelaki bernama Fajar itu tak segan untuk sedikit bercerita tentang maslah kehidupannya yang dipenuhi jur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status