Share

1. Pertemuan

Dikamar bernuansa navy itu terdapat sesosok perempuan cantik yang sedang bergelut dengan selimutnya, cahaya matahari yang menembus gordeng bahkan tak mampu membangunkan tidur nya, Jam wekker yang menunjukan Pukul 06.30 berbunyi dengan nyaringnya, namun tetap tidak ada tanda tanda akan bangunnya perempuan tersebut. Sampai gedoran pintu mengusik tidur cantiknya.

Tokkk, tokkk, tokkk

" Non raniaa, non, non raniaa"

" Non Rania, bangun non udah pagi nanti non kesiangan, ceper bangun ya non nanti tuan marah kalo liat non belum bangun"

Rania mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahayaa yang memasuki retina matanya, mendengar nama tuan yang disebutkan bi Asih, Artnya. Rania segera bangun dan berlari memasuki kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya, tak lupa berteriak nyaring kepada bi asih yang masih setia mengetuk pintunya.

" Rania udah bangun ko bi, rania mau mandi"

Bi asih tersenyum disela ketukannya, anak majikannya itu sungguh manis, sama seperti almarhumah bundanya, bi asih kembali ke dapur dan sudah mendapati Suryana yang sudah siap dengan setelan jasnya tak lupa tas kantornya yang juga sudah berada di kursi sampingnya. 

" Rania mana bi "

Tanya suryana yang tak lain adalah Ayah dari Rania surya mahendra. Siapa yang tak kenal Suryana mahendra? Pengusaha sukses yang perusahaannya bergerak di bidang mebel, yang cabangnya sudah menyebar luas di berbagai daerah, memiliki kehidupan sempurna dan keluarga yang harmonis, tapi itu dulu, sebelum Raisa karina, istrinya meninggal.

" Non Rania lagi siap siap diatas tuan "

Suara kaki yang menapaki anak tangga mengalihkan atensi surya, disana putrinya berjalan dengan langkah gontai karena mengantuk ke arahnya.

" Pagi yah " 

Rania menyapa ayahnya yang hanya dibahas dengan deheman. Sudah biasa, batinnya.

Rania memang jarang berinteraksi dengan ayahnya, bukan karena rania yang enggan tapi ayah nya selalu pulang larut malam dari kantornya, katakan saja jika ayahnya itu gila kerja. Tapi memang begitulah sifat ayahnya dingin dan otoriter. Bi asih bilang dulu ayahnya tidak seperti itu, tapi setelah bundanya tiada suryana menjadi pribadi yang dingin dan selalu menyibukan diri dikantor, tapi walau begitu surya selalu meluangkan sedikut waktunya untuk rania, dan itu sudah lebih dari cukup untuk rania. 

" Kamu berangkat sama supir, ayah buru buru ke kantor. Belajar yang rajin, nilai ulangan Fisika kamu gaboleh di bawah 8, paham kan "

Rania menghela nafasnya dan mengangguk sebagai jawaban, selalu seperti ini, ayahnya selalu menuntut rania untuk menjadi apa yang ayahnya inginkan. 

Setelah kepergian ayahnya rania melanjutkan sarapannya. Jam sudah menunjukan pukul 06.50, sial rania telat. Dia bergegas menghampiri supirnya dan meminta untuk melajukan mobilnya dengan cepat karena sebentar lagi gerbang akan ditutup. 

Sesampainya didepan sekolah rania langsung berlari menuju gerbang yang sudah siap di tutup, fyuhh untung aja. 

Rania terus berlari menuju kelasnya, karena tidak fokus kedepan rania tidak sadar jika ada orang didepannya dan

Brukkkkkk

" Awsss pantat gw "

Rania melihat sepasang sepatu didepannya, dia mendongak dan mendapati cowo berperawakan tegap dan mata abu yang menyorot nya tajam, sial dia terpesona. 

" Heh lo kalo jalan pake mata dong, galiat gw segede gini. Main tabrak aja tanggung jawab ga lo, pantat gw sakit tau " Rania mengoceh sembari mengelus pantatnya yg berciuman dengan lantai, sakit banget anying. 

Cowo itu menyorot tajam rania, mata abunya menjelajahi tubuh tania dari atas hingga bawah dan berhenti di bagian pantat yg sedang di elus oleh sang empunya. 

" Lo mau gw tanggung jawab apa? Jelas jelas lo yang nabrak gue. Tapi kalo lo mau gue tanggung jawab ya okesi, sini biar gw elus elus pantat lo yang abis ciuman sama lantai "

Rania melongo, dia shock. Dia kira cowo didepannya ini tipe cowo cool dan dingin seperti di novel novel, tapi lihat sekarang cowo itu mengerlingkan matanya ke arah rania dan oh jangan lupakan tatapan mesumnya. 

" Kalo lo mau nuntu tanggung jawab, lo cari gue aja di kelas XII IPA2 "

Rania, diam. Dia masih memikirkan perkataan cowo tadi, seketika fikirannya buyar karena pekikan keras dari si kaleng rombeng aurel. 

" Raniaaaa yuhuuu "

Teriak aurel nyaring, banyak orang yang menatap aurel aneh. Karena memang aurel itu aneh wkwk

" Lo udah liat, laman i* sekolah belum ran"

 Rania yang hendak menjawab pertanyaan aurel urung karena aurel menyerocos tanpa henti.

" Aaaaa raniaaa ka arya ganteng bangett tauu aaaaa. Lo tau ga ka arya itu ketua Lexa gantengnya bikin mimisan. Intinya geng lexa gada yg jelek titikk, apalagi anggotanya juga ga kalah gantengg aww apalagi ka ardan makin hott, mereka baru balik tanding baskett di bandung, sekolah kita juaraaa satuuu ran, keren ga si"

Rania hanya menanggapi semua cerita urel dengan deheman, dia berdecak malas. Bisa bisanya dia berteman dengan petasan cabai.

Mereka berjalan menyelusuri koridor untuk masuk ke kelasnya XI IPA 1, disepanjang jalan aural tak henti hentinya membicarakan geng lexa, geng motor yang dikenal oleh semua murid disekolahnya. 

......

Disisi lain ada arya yang sedang mendengarkan cerita dari teman segeng nya yang sedang membahas murid pindahan dari bandung, katanya. 

" Eh anyingg lo udah pada tau belum berita di sekolah kita, katanya waktu kita ke bandung buat turnamen basket ada dede gemesh pindahan dari bandung juga tau " Revi memulai gibahnya yang ditanggapi serius oleh teman temannya. 

" Serius? Ko lo tau si rev, kitakan baru balik turnamen " Raka bertanya dengan raut bingungnya. 

" Lo kaya gatau si revi ajee dia kan gaulnya sama ciwi kang gibah, liat aja i* nya dia ngkutin lambe turah wkwkw " jawaban kavi mengundang tawa dari teman temannya.

" Cakep ga rev, kalo cakep mau gue jadiin list cewe gue yang ke 10 "

" EH rakanjing ga tobat tobat ye lo, ngoleksi cewe mulu. Nanti kena karma mampus lo "

" Revidog bacot mulu kaya ibu ibu "

" Boss lo diem mulu dah, napasi? Mau ikutan alim kaya ardan ngomong napa "

" hemm " arya hanya menjawab dengan deheman, itu mengundang atensi para sahabatnya

" En anjirr serem bat lo boss "

" Kenapa? " Ardan yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara emasnya. 

" Gue kayanya suka sama cewe "

" Alhamdulillah akhirnya setelah sekian lamaaaa, siapa orangnya bosss anak mana, ko lo bisa suka sama dia " revi bertanya dengan hebohnya. 

" Gue gatau namanya tapi gue suka sama dia, gue pastiin dia bakal jadi milik gue "

Arya pergi meninggalkan bascamp nya, dia akan mencari tau identitas cewe itu.

" Lo harus jadi milik gue "

Arya kembali menuju sekolahnya, karena memang bascamp Lexa betada di belakang sekolahnya, jika kalian bertanya kenapa arya bisa bebas keluar masuk sekolah jawabannya adalah Karena Arya adalah anak dari pemilik sekolah tersebut. 

Tidak ada yang berani menegur arya, siapa yang berani menegurnya? Sekali berurusan dengan anak pemilik sekolah artinya dia sudah siap keluar dari sekolah tersebut. 

Arya memiliki pribadi yang keras kepala, dingin dan jangan lupa arya menyeramkan. Tidak ada yang berani melawan ketua lexa kecuali mamahnya. Dan untuk sikap arya kepada cewek waktu itu, entahlah arya juga bingung kenapa dia bisa semesum itu hanya karena melihat cewek tersebut mengelus bokongnya yang padat dan ah sialll kenapa dia jadi mesum begini. 

" Bukan gue yang harus tanggung jawab, tapi lo. Karena lo sifat lain dari diri gue keluar cuma karena liat lo.  Aaaa anjinggg "

" Gue harus dapetin lo secepatnya, tunggu gue baby girl " 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status