Share

Dilabrak Anak Pelakor

Selama perjalanan, tidak ada yang buka suara baik aku ataupun Mas Nata. Tadi saja Mbak Nadia langsung ngacir setelah memberikan sarapan yang hanya ditaruh di rumah, nanti juga Mas Nata pasti akan memakannya, tidak mungkin tidak.

Tampang seseorang memang tidak bisa mencerminkan bagaimana perilakunya. Saat pertama kali bertemu, Mbak Nadia terlihat baik terpancar dari wajahnya yang polos dengan senyum ramah. Tapi semua itu ternyata hanya sebuah topeng.

“Nanti kalau sudah beres urusan kantor, kamu bisa pulang.”

“Kamu mau Mas jadi bapak rumah tangga, Yang?”

Aku mengedikkan bahu. “Anggap saja begitu.”

“Mending kamu di rumah, nggak usah pusing-pusing mikirin soal pekerjaan.”

“Kamu nggak bakalan bisa merayu aku, Mas! Keputusan aku tetap sama.”

Helaan napas Mas Nata terdengar jelas.

Sampai di kantor ternyata semuanya sudah berkumpul untuk menyambutku. Padahal aku tidak meminta penyambutan seperti ini. Nanti agak siang baru akan dilakukan rapat bersama dengan para pemegang saham. Aku bukan oran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nisaaja Sabar
gk masuk akal mama mertua langsung percaya ttg perselingkuhan anaknya hanya mendengar satu kata pertengkaran dari menantunya tanpa tanya anaknya, tanpa menyelidiki terus langsung ganti CEO kaya ganti baju. Pergantian CEO gk segampang itu ada suara para pemegang saham yg ikut menentukan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status