Manda merasakan tubuhnya begitu lemah Setelah dari tadi bolak-balik ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Tampaknya Manda mengalami morning sick karena kehamilannya. Daniel yang saat ini sedang berada di ruang kerjanya, terus memperhatikan apapun yang dilakukan oleh Manda melalui CCTV tersebut yang sengaja dia pasang di kediaman Manda untuk selalu memantaunya."Anakku. Kenapa kau begitu nakal? Kau membuat mommy kamu jadi begitu kesulitan. Sekarang Daddy mau tidak mau harus menemui mommymu. Karena daddy tidak tega melihat mommy kamu menderita sendirian." monolog Daniel yang kemudian beranjak dari tempat duduknya menuju keluar.Daniel pergi menuju apartemen milik Manda dengan menggunakan mobilnya sendiri tanpa bantuan supir pribadinya. "Aku harus membeli beberapa kebutuhan Manda. Hmm, dia pasti kesulitan untuk menjalani kehamilan ini sendiri. Sayang kenapa sih kamu harus bersikeras untuk meninggalkan aku? Aku benar-benar tidak sanggup untuk jauh darimu!" Begitu sampai di sebua
Daniel saat ini sedang berada di kantornya. "Apakah seumur hidup kamu belum menikah?" tanya Daniel pada asistennya yang sejak tadi hanya mendengarkan semua perkataannya."Belum pernah Tuan! Karena saya tidak punya waktu untuk berkencan dengan wanita di luar sana selain anda. Saya terlalu sibuk untuk mengurus anda dan semua masalah anda!" Daniel langsung melemparkan pulpen yang ada di tangannya karena merasa geram dengan jawaban sang asisten."Apakah itu artinya aku yang sudah membuatmu menjadi jomblo abadi? Ih, kau pintar sekali bersembunyi di balik kata-katamu. Padahal kamu yang memang ga laku di mata para gadis itu! Cih! Bikin kesal saja!" Daniel pun kemudian mengusir asistennya untuk keluar dari ruangannya."Keluar sana! Bicara denganmu hanya semakin menambah kepusingan kepalaku!" Kesal Daniel.Setelah sang asisten meninggalkannya terlihat Daniel yang terus menatap ponselnya. Daniel benar-benar merasa dipusingkan dengan tingkah Manda yang ajaib menurutnya.Jelas-jelas Daniel mengin
Manda terbaring lesu di atas ranjang. Sementara Daniel keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya dari sisa percintaan mereka semalam. Daniel mendekat ke arah Manda yang masih bergelung di balik selimut."Sayang, Kok tumben sekali kamu masih belum bangun? Perlu aku menggendong untuk ke kamar mandi?" tanya Daniel sambil mengelus sayang wajah wanitanya.Manda menggeleng, "aku masih sangat lelah dan mengantuk. Gegara kamu!" Rengek Manda kesal. Daniel hanya tertawa melihat ekspresi wajah istrinya. "Sayang, aku mau ke kantor sebentar. Ada urusan sedikit. Nanti siang aku akan mengantarkan kamu ke dokter untuk periksa kehamilanmu. Sejak kemarin kamu muntah terus loh. Aku sangat khawatir dengan kesehatanmu!" Ucap Daniel."Aku baik-baik saja tidak perlu ke dokter. Aku hanya perlu istirahat dari lelaki mesum kayak kamu!" Sengit Manda yang masih kesal ketika dia mengingat kembali, apa yang dilakukan Daniel tadi malam kepadanya."Ya udah! Aku minta maaf ya! Sayang, Daddy kan melakukan
Daniel berhadapan dengan Bruno yang babak belur, ada seraut wajah sesal disana. "Kenapa kamu tidak bilang padaku kalau kamu sedang membantu anda untuk menurunkan panasnya?" tanya Daniel sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Bagaimana aku bisa menjelaskannya padamu, huh? Sementara kau sudah seperti banteng kesurupan. Apa selama ini kamu tidak pernah menganggapku sebagai saudaramu?" tanya Bruno sedih. Dia sebenarnya hanya menginginkan pengakuan dari Daniel. Karena bagaimanapun juga dia adalah kakaknya.Selama ini mereka hidup layaknya musuh. Kadang Bruno merasa iri kepada teman-temannya yang begitu akur dengan saudara mereka."Aku merasa cemburu ketika kau berdekatan dengan istriku. Selama ini, bukankah kamu selalu berusaha untuk merebut apapun yang Kumiliki. Ya, kan?" Manda sejak tadi hanya diam dan menyimak pembicaraan mereka. Setelah mendapatkan pengobatan dari dokter keadaan Manda sudah semakin membaik. Manda bisa makan dan berjalan-jalan di sekitar rumah.Manda merasa sen
Hari ini adalah anniversary hubungan Manda dan Matteo yang sudah menjalani hubungan selama 5 tahun lamanya.Saat ini Matteo sedang berada di Singapura bersama dengan sekretarisnya, yang merupakan adik tirinya Manda yang bernama Brina.Rencananya Manda akan memberikan suprise kepada Matteo dengan datang tiba-tiba ke hotel tempat Matteo menginap saat berada di Singapura. Dengan penuh percaya diri Manda melangkahkan kakinya ke hotel di mana Matteo saat ini menginap. Dengan jam tangan mewah di tangan yang akan dia berikan sebagai hadiah, Manda melangkahkan kakinya dengan perasaan bahagia karena akan bertemu sang kekasih.Manda dapat kabar dari Brina kalau Matteo saat ini ada di kamarnya karena acara sudah selesai sejak tadi "Matteo saat ini sedang istirahat. Sebaiknya aku tidak menelpon dia. Aih, kekasihku pasti akan terkejut melihat kedatanganku." Manda terlihat begitu bahagia.Akan tetapi mata Manda melotot sempurna saat dia melihat Matteo keluar dari kamarnya bersama Brina sambil berc
Manda segera meninggalkan restoran menuju apartemen yang sudah diberikan alamatnya oleh Daniel. Daniel tersenyum sinis ketika melihat Manda yang meletakkan filenya di atas meja dengan begitu angkuh. 'Aku tahu wanita ini pasti akan menerima penawaranku yang menarik ini. Hahaha! Ternyata semudah ini menaklukkan dia!' senyum smirk muncul di wajah tampan Daniel yang tertangkap oleh ekor mata Margaretha yang sejak tadi sibuk mengawasi apartemen milik Daniel yang super mewah. 'Setidaknya aku bisa keluar dari rumah itu yang selama ini tidak pernah memanusiakanku. Ya, mungkin itu sisi positif dari perjanjian ini. Baiklah! Mari kita bermain bersama Mr. Daniel!' bathin Manda dengan penuh keyakinan. Manda dan Daniel sampai saat ini masih diam dan belum mengungkapkan maksud dari pertemuan itu. Ya, mereka berdua masih sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. "Bagaimana, kamu sudah menandatangani surat perjanjian itu kan? Aku berjanji tidak akan merugikanmu. Kamu akan mendapatkan hakmu sebag
"Sayang apakah ini benar kau? Kenapa kau tega menghianatiku dan menikahi laki-laki lain yang merupakan rival bisnisku?" tanya Matteo dengan mata memerah menahan amarah. Kalau saja saat ini berbagai media dan orang-orang tidak sedang memperhatikan mereka, Matteo pasti lepas kendali dan menghajar Daniel yang sejak tadi hanya tersenyum mengejek ke arahnya. Sementara Manda yang hatinya masih hancur setelah mengetahui penghianatan Matteo dengan Brina saat di hotel Singapura, dia hanya diam membeku dengan tatapan dingin. Manda sama sekali tidak ingin menjelaskan apapun kepada Matteo. Sontak kebersamaannya bersama Manda seperti kembali hadir di dalam kepalanya layaknya kaset rusak. Walaupun Matteo memiliki hubungan yang tidak sederhana bersama Brina. Tetapi dia tidak pernah berpikir untuk berpisah dengan Manda. Matteo mencintainya dan berniat menjadikannya sebagai istrinya suatu saat nanti. Brina hanyalah pelariannya semata untuk melampiaskan nafsu dan birahinya yang tidak pernah terpuask
Daniel memberikan kode kepada anak buahnya untuk menyingkirkan Bruno agar menjauh dari Natalia. Entah apa yang saat ini di rasakan oleh Daniel. Satu yang pasti, Daniel tidak akan pernah membiarkan Bruno mendapatkan apa yang dia inginkan. Mereka sudah menjadi musuh sejak lahir karena perselisihan ibu mereka saat Bruno masih dalam kandungan sang ibu yang hampir saja membuat Camelia di ceraikan suaminya demi ibunya Bruno yang sedang hamil anak haram suaminya. Daniel sampai saat ini masih membenci ayahnya yang sudah berani dan tega berkhianat dari ibunya yang sangat dia sayangi sehingga melahirkan Bruno. Daniel setiap malam harus melihat air mata ibunya yang harus merawat anak dari wanita lain yang meninggal saat melahirkan Bruno. Sejak lahir Bruno di bawah asuhan ibunya Daniel. Walaupun mereka kakak beradik tetapi yang dilakukan oleh kedua orang tuanya kepada Bruno tidaklah sama seperti yang diberikan kepada Daniel yang berstatus sebagai pewaris. Bruno sejak dulu selalu berusaha untu