Hari ini Tian berangkat sangat pagi sekali menuju sekolah,dia sengaja berangkat pagi berjalan kaki dari rumah karena memang jarak rumah Tian dari sekolah tidak terlalu jauh,dengan berjalan santai sambil menyanyikan lagu Tian tampak ceria pagi hari ini,karena semalaman dia sudah mempersiapkan dirinya untuk ulangan kimia hari ini.
Kedua mata Tian melotot lebar setibanya diambang pintu ruang kelasnya,ternyata si tiang listrik sudah duduk manis dibangkunya sambil asik membaca sebuah buku.
"Gue kira ,gue yang pertama,ternyata ni anak udah ada disini, berangkat dari subuh mungkin dia."pikir tian."kayra juga udah ada dikelas?apa mereka janjian?"
Tian langsung saja menerobos masuk kedalam kelasnya,dan duduk manis dibangku pojok nomer dua dari belakang.
Semua anak dibuat kaget oleh perubahan Tian akhir akhir ini,buktinya saat ulangan kimia hari ini dia selesai yang pertama biasanya saka lah yang selesai pertama kali,tapi kal
Hari Minggu yang biasanya dihabiskan kayra untuk istrahat terpaksa hari ini dia harus berangkat kesekolah karena ada tugas OSIS yang belum dia selesaikan.Setibanya dia disekoah kayra melihat ada anak voli,karate dan futsal yang sedang latihan.Kayra bergegas menuju ruang OSIS karena ada tugas yang belum dia selesai kan,tapi setelah tiba disana ternyata ruang OSIS terkunci dan biasanya yang pegang kunci OSIS adalah pak Doni guru olahraga."Kok dikunci,percuma dong gue kamari?"keluh kayra dan langsung balik badan meninggalkan ruang OSIS,ini salah kayra juga sih,seharusnya kayra konfirmasi dulu ke pak Doni kalau hari Minggu ini dia mau pakai ruang OSIS untuk mengerjakan tugas.Kayra memutuskan dia tidak langsung pulang,dia melihat anak ektra tataboga juga lagi ada kegiatan hari libur ini,karena penasaran kayra berjalan mendakati aula tari untuk melihat nya,ternyata benar seperti nya mereka lagi membuat roti baunya harum sampai depa
Kayra terbelalak membaca deretan huruf kapital diselembar kertas yang sengaja orang jatuhkan dilorong sekolah,dengan cepat dia bergerak mengambil kertas itu,setelah dirasa bahwa keadaan disekitarnya telah aman terkendali.Tiba tiba saja mata kayra tertuju pada cowok yang sedang asik bermain ponsel disamping Mading sekolah.Kayra menekan bibir bawahnya karena geram setelah melihat tampang cowok dihadapannya itu."Sok cool!"umpat nya dalam hati. "Padahal amit amit.""Lo udah dengar belum Kay,hots news hari ini?"tanya Dinda teman sebangku kayra dengan wajah cemberut sambil berjalan menuju kelas " Si Tian katanya korupsi!"Tiba tiba kedua pipi kayra memanas setelah nama Tian disebut oleh Dinda. " Maksudnya korupsi?"tanya kayra penuh selidik dengan rasa cemas."kalau cerita yang jelas nda,jangan setengah setengah,gue kepo ni.""Dia kemarin korupsi nilai Kay,""Korupsi apaan?"tanya nya menahan rasa ce
Kayra menatap sebal kearah cowok yang baru saja masuk kedalam kelas,kayra mulai menerka nerka apa cowok yang sok cool dan pintar itu yang diam diam dikagumi oleh kayra itu yang telah menyebarkan gosip murahan ini. Tet..tet.Bel sekolah berbunyi tanda pergantain jam pelajaran dimulai,tapi kayra masih saja memikirkan tentang perbuatan yang telah dilakukannya.Kayra tidak bisa membayangkan bagaimana kalau satu sekolah tahu kalau dia juga termasuk dalam komplotan Tian."Kay,kata gina masalahnya Tian bakal ditutup deh?"bisik Dinda begitu jam pelajaran terakhir usai.Kayra tidak berani menatap wajah sahabatnya itu,bagaimana kalau Dinda tahu kalau dirinya juga terlibat dalam konspirasi yang dilakukan oleh tian. "Kay,gue ngomong sama Lo,kok malah diam?"tegur Dinda."gue duluan ya,soalnya ekskul tari dimajuin jam nya."Kayra mengangguk dan membiarkan sabahatnya itu berlalu terlebih dahulu bersama teman teman
Kayra langsung mempercepat langkahnya menuju kelas,setelah dia turun dari mobil ayahnya.Begitu sampai dikelas kayra terlihat heran,belum ada satu pun temannya yang datang,dia kemudian melirik jam guess miliknya ternyata masih pukul 06.08,masih pagi sekali.Kayra kemudian berjalan santai menuju tempat duduknya dibangku nomer dua dari belakang."Hai Kay?"Kayra menoleh kearah datangnya suara,keningnya berkerut merasa heran melihat jeni sudah berdiri disampingnya,kayra menatap jeni dengan ekpresi dingin."Hai,gue kok nggak lihat Lo datang,tapi tiba tiba udah berdiri aja disini?"sapa kayra dan dipaksanya untuk tersenyum lebar untuk mencairkan suasana yang mendadak canggung."Lo pasti udah baca pesan gue?"tanya jeni dingin.Kedua mata kayra menyipit mencoba mencerna perkataan jeni "pesan".kayra memang tidak terlalu akrab dengan jeni,karena jeni cenderung tertutup dan tidak mudah bergaul dengan anak
Kayra menatap kertas form pendaftaran demo masak yang diberikan saka tadi kepadanya.Membayangkan memasak saja sudah membuat Kayra pusing,dapur kotor,cucian piring yang menumpuk,belum lagi cipratan minyak panas kalau lagi menggoreng."Yang benar saja!"batin kayra.Kayra memegang kepalanya yang tiba tiba mendadak nyut nyut,kayra tahu sebagai seorang wanita dia harus bisa memasak,tapi memasak adalah kegiatan yang paling dibenci oleh kayra.Ada sebuah insiden yang membuat Kayra trauma dengan memasak,bahkan selama dirumah dia tidak pernah masuk kedalam dapur rumahnya.Kayra melirik saka sekilas cowok berambut cepak itu terlihat sangat sibuk dengan tumpukan buku dihadapannya.Saka adalah siswa multitelent mulai dari olahraga hingga pelajaran sekolah saka selalu unggul dibandingkan dirinya,itu yang membuat Kayra diam diam mengagumi saka."Apa kamu sudah mengisinya?"Kayra hampir melompat da
Kayra bergegas menghampiri jeni yang sedang membereskan buku pelajarannya."Jen,bisa kita ngomong sebentar?"ajak kayra datar dan kemudian keluar dari kelas meuju ruang OSIS."Gue mau bahas tentang permintaan Lo tadi."Jadi gimana?Lo setuju dengan tawaran gue?"tanya jeni setibanya diruang osis.Kayra menggeleng." Maaf Jen, sepertinya gue nggak bisa terima tawaran Lo,gue nggak mau jadi budak Lo,kalau Lo mau lebih paham dan pintar dari pada gue,Lo sebaiknya ikut bimbingan belajar,kalau mau sukses itu perlu pengorbanan dan modal.""Jangan sok ceramahin gue,Lo yakin nolak perminta gue?"Kayra mengangguk mantap."Dua yakin malah!""Lo nggak takut gue laporin perbuatan Lo sama Bu Dewi, bayangin deh Kay,bagaimana kalau satu sekolah tahu seorang ketua OSIS bisa melakukan perbuatan yang picik seperti itu,kalau gue sih mending langsung keluar dari sekolah ini!"
Kayra menghela nafas,kakinya bergerak memasuki kelas.Tanpa sengaja kedua matanya beradu pandang dengan saka yang sudah duduk manis dikursinya.Buru buru kayra mengalihkan pandangannya,sekilas menatap tatapan tajam jeni,kayra mengerjap dan buru buru berjalan cepat menuju kursinya,dalam hatinya kayra sedang menyiapkan rangkain kata saat nanti menghadap dengan Bu Dewi.Setelah jam akhir pelajaran selesai,kayra buru buru keluar dari kelas dan langsung bergegas berlari menuju ruang guru,ini waktu yang tepat untuk menghadap Bu Dewi,karena sebagian guru guru yang lain sudah pulang,perlahan diam diam kayra mengintip keadaan didalam ruang guru yang pintunya terbuka lebar,perasaanya saat ini campur aduk antara takut dan harus berani.Pandangannya langsung tertuju pada sosok Bu Dewi yang masih duduk manis ditempanya sambil memilah milah kertas dihadapannya."Kayra?kenapa berdiri disitu,ayo masuk,kamu mau bertemu dengan siapa?"tanya
Kayra dengan malas melangkahkan kakinya masuk kedalam pintu gerbang sekolah.Degan gontai dia berjalan menuju kelasnya,tak memperdulikan anak lain yang berlarian menuju kelas masing masing,baru saja kayra duduk di kursinya,Bu Dewi dan pak Heru masuk kedalam kelas,kayra menatap sekilas lalu buru buru mengadahkan pandangannya."Selamat pagi semuanya."sapa pak Heru selaku guru kimia."Minta waktunya sebentar ya,Bu Dewi mau membicarakan sesuatu dengan kalian,silahkan bu Dewi,"kata pak Heru mempersilahkan Bu Dewi."Pagi semua!"sapa Bu dewi yang langasung dibalas seluruh kelas hampir bersamaan."Ibu disini meminta waktunya sebentar kepada kalian,untuk membahas masalah karena salah satu teman kalian ada yang berbuat curang telah memesan nasi tumpeng dan tidak membuatnya sendiri,ibu akan membatalkan nilai mereka dan akan melaksanakan ujian ulang membuat nasi tumpeng,tapi jika mereka mau mengakui perbuatan mereka,