Share

Part 42

Suami Miskinku di Ruang Nasabah Prioritas

Part 42

"Ah Jay, ayolah. Suruh aku duduk atau berikan aku air dulu. Apa susahnya?"

"Aku sibuk. Dan rumah ini haram menyuruhmu duduk apalagi memberimu air," ketusku. Biarlah, aku mau perempuan itu cepat balik.

"Kata-katamu itu Jay. Kenapa sih? Aku datang ke sini dengan niat baik, aku mau mengucapkan duka cita atas kepergian istrimu. Kamu malah memperlakukanku begini," rajuknya.

"Ya udah. Urusanmu menyampaikan duka cita udah selesai 'kan? Sekarang silakan balik. Aku gak punya banyak waktu."

Dia menarik napas panjang, "Jaaay, aku-"

"Eh eh eh ngapain kamu di sini pencuri?!" potong Ibu yang baru saja keluar.

Alina langsung bangkit, dan dia baru akan mengalami ibuku saat dengan cepat ibu malah mengambil sandal tepleknya dari kaki.

"Pergi kamu! Atau sandal ini akan menampar pipimu," usir beliau sambil mengangkat sandal itu.

Kontan saja si Alina mengatup-ngatup.

"T-Tante, tunggu Tan, jangan emosi dulu, Alin datang ke sini cuma mau menyampaikan duka ci
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Casyta Tanod
Syukurlah Arin pulang, pasti ulah Juwita
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status