Share

Persimpangan

Kalau diamati dari luar di sore hari begini, gedung Fakultas Ekonomi sama sekali tak tampak cantik. Selendang emas pada langit tetap tak mampu menutupi kesan tua dan seram yang dimiliki dinding-dinding gedung itu. Meski demikian, Arkana lebih suka menunggu Nayara—kekasihnya—di kursi taman yang menghadap langsung pada bagian samping gedung. 

   

Lima belas menit menunggu, Nayara datang dari arah barat sambil berlari. Arkana menatap kekasihnya yang ditimpa silau dari matahari yang hendak berpulang. Dia akhirnya berdiri dengan senyum lebar yang tak bisa disembunyikan. 

   

“Kau menunggu lama?” tanya Nayara begitu kakinya berhenti tepat setengah meter dari Arkana. 

  &

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status