Agnes dengan Jimmy sudah menikah tiga tahun, Agnes menyatakan dirinya tak mau melayaninya lagi, jadi membawa anaknya pergi! Namun, setelah memberikan surat cerai, Jimmy terus mengganggunya! Ketika Agnes pergi makan, pria itu akan duduk di samping untuk menatapnya. Ketika Agnes ikut lomba, Jimmy akan menjadi juri, bahkan menatapnya dengan senyum. Ketika Agnes berencana mencari pria muda, Jimmy langsung marah, "Agnes! Bisakah kamu jangan semena-mena lagi? Cepat pulang, anakmu mau ganti popok!"
Lihat lebih banyakJared membangkitkan emosinya untuk beberapa saat, dia baru saja akan memuji diri sendiri ketika ucapan Arlyn selanjutnya membuat senyuman di wajahnya mengeras sedikit demi sedikit."Kamu terkenal sebagai playboy, kamu dijuluki Raja Neptunus Jared. Nggak ada wanita yang nggak bisa kamu tundukkan, hanya ada wanita yang kamu tolak." Kata-kata Arlyn tidak terdengar seperti pujian.Sebaliknya malah sedikit sarkastik.Jared tiba-tiba merasa malu. Dia berdehem dan segera menyelamatkan gengsinya, "Bahkan kalau pernah menjadi Raja Neptunus, juga akan berhenti suatu hari nanti. Selama aku bertemu dengan orang yang benar-benar kusuka ...."Arlyn sama sekali tidak mempercayai dia, "Kalau Tuan Muda Jared punya waktu, tunjukkan saja pada orang lain. Aku nggak tertarik menjadi wanita Raja Neptunus."Setelah itu, dia berjalan mengitari Jared dan pergi.Jared tidak mengejarnya, tapi melihat buket di tangannya.Ini bukan karangan bunga biasa. Yang disimpan dalam karangan bunga adalah gaya terbaru dari m
"Bukankah Irene menyamar menjadi kamu? Sekarang, aku juga mengatur agar seseorang menyamar sebagai dia di Keluarga Chandra. Irene yang asli mungkin harus hidup dalam kondisi mengenaskan mulai sekarang.""Dia nggak bisa berbicara, tendon tangan dan pahanya putus, wajahnya juga rusak. Dia nggak punya cara untuk membuktikan kepada semua orang bahwa dia adalah Irene.""Lihat wajahnya yang putus asa dan frustrasi itu ...." Jimmy memandangnya dengan acuh tak acuh.Dibandingkan Irene yang membunuh kakeknya, cara dia memperlakukan Irene sekarang tidaklah berlebihan.Setidaknya, Irene masih hidup.Tapi, kakeknya bahkan tidak punya kesempatan untuk memilih dan didorong menuju kematian.Setelah mendengar perkataan Jimmy, Agnes akhirnya mengerti.Jadi begitulah kejadiannya.Dia melihat Irene yang tergeletak di tanah masih berusaha keras untuk maju.Tapi, detik berikutnya punggung tangannya diinjak oleh Irene palsu."Ah ...." Dia menjerit kesakitan dan memandang Irene palsu dengan sengit dan penuh
"Ini ... aku nggak bisa mengambil keputusan. Kalau kalian masuk dan Pak Jordan mempertanyakannya, sulit bagi aku untuk menjelaskannya." Direktur memandang mereka dengan serba salah.Agnes diam, tapi nalurinya mengatakan pasti ada sesuatu yang mencurigakan di sini!Kalau tidak, kenapa Jordan begitu berhati-hati?"Kalau nggak, bagaimana kalau aku tanyakan pada Pak Jordan?"Dia tidak ingin menyinggung Jordan, tapi dia juga tidak mampu menyinggung orang di depannya sekarang ...."Aku tanya sendiri." Saat Jimmy berbicara, dia sudah mengeluarkan ponsel dan segera menghubungi nomor Jordan.Segera, Jordan menjawab telepon, "Halo? Jimmy?"Karena mabuk, suara Jordan terdengar sedikit serak dan lelah."Aku di rumah sakit jiwa.""...." Jordan di ujung telepon terdiam beberapa detik sebelum bertanya, "Lalu apa? Apa ada masalah?""Boleh aku jenguk Yuri?" Jimmy sebenarnya sudah menebak jawaban Jordan, tapi dia tetap menanyakan pertanyaan itu."Apa yang bisa dilihat dari seorang wanita gila? Jimmy, ak
Jordan masuk terhuyung-huyung.Saat melihat dia, Clara hanya bisa mengerutkan kening.Setelah tidak bertemu selama beberapa hari, kenapa dia tampak seperti orang yang berbeda?Di masa lalu, dia selalu rapi dan teliti. Pakaiannya harus disetrika rapi dan wajahnya juga memberikan perasaan yang sangat segar dan bersih.Tapi, sekarang wajahnya ditutupi janggut, matanya tampak kehilangan kilau dan seluruh tubuhnya menunjukkan penuaan dan kondisi mengenaskan.Ternyata hanya butuh waktu singkat bagi seseorang untuk berubah dari energik menjadi mengenaskan."Oh, apa kamu begitu nggak sudi bertemu denganku?" Jordan memandangnya dengan marah."Ya, aku nggak mau lihat kamu." Clara tidak berniat mengalah dan menatapnya tanpa rasa takut.Jawabannya membuat wajah Jordan benar-benar muram."Keluar! Keluar layani aku!" Jordan tiba-tiba meraihnya dengan kasar dan menyeretnya keluar dari kamar mandi.Clara sangat menolak, "Apa yang kamu lakukan! Lepaskan aku! Jordan! Jadilah manusia biasa saja, bisa!"J
Agnes mendengar nada bicara Jimmy dan tiba-tiba menyadari sesuatu.Dia jangan-jangan dipermainkan!Benar saja, Jimmy segera berkata dengan senang, "Jangan khawatir, demi kamu, aku sudah menjaga tubuhku dengan baik, aku nggak pernah menyentuh Irene sekali pun. Untuk kamar ini, nggak ada seorang pun yang tidur di dalamnya kecuali kamu."Suaranya bergema di telinganya, hawa panasnya kata-katanya dengan lembut menyentuh telinga Agnes, seperti bulu yang menyentuh ujung hati Agnes.Tubuh Agnes tiba-tiba menegang, lalu dia mengangkat kaki dan menginjak punggung kaki Jimmy, "Nggak ada kerjaan! Siapa suruh kamu membuat lelucon seperti itu!""Kalau nggak membuat lelucon ini, aku nggak akan tahu ternyata kamu cukup posesif terhadapku." Nada bicara Jimmy dipenuhi rasa bangga.Pipi Agnes memerah ketika digoda dia, Agnes menyangkal dengan kurang percaya diri, "Posesif apa! Aku nggak begitu!"Jimmy tidak berdebat dengan dia.Yang penting Jimmy mengetahui hal ini."Oke, ayo mandi dulu dan istirahat le
"Apa?" Agnes memandangnya dengan rasa ingin tahu."Itu menunjukkan bahwa ketika kamu bisa meraih kebahagiaan saat ini, kamu harus tangkap." Jimmy mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Agnes, "Kalau kamu mencintaiku, jangan menahan perasaanmu, lari saja ke arahku, ungkapkan saja perasaanmu padaku."Saat Agnes mendengar kata-kata tak tahu malu itu, dia menarik tangan dengan jijik.Agnes meliriknya, "Dari mana kamu belajar begitu banyak rayuan gombal baru-baru ini?""Kalau begitu katakan padaku, apa kamu masih menyukaiku?" Jimmy menjadi keras kepala seperti anak kecil.Agnes memalingkan muka, takut dia mengetahui pikirannya, "Apa maksudmu? Untuk apa menjawab pertanyaan semacam ini?""Kalau kamu nggak jawab, aku anggap kamu setuju diam-diam." Jimmy tersenyum.Agnes pasti mencintai dia.Kalau tidak, dia tidak akan mabuk pada malam sebelum pergi keluar negeri, apalagi berhubungan intim dengan bergairah sepanjang malam dengan Jimmy.Tubuh Jimmy terasa panas saat memikirkan kejadian malam
Sally bisa merasakan bahwa Jayden sangat mencintai dia.Mungkin seperti yang dia katakan, dia tidak akan pernah meminta cerai pada Sally.Tapi, terkadang orang tidak memilih seseorang hanya karena dia menyukai orang itu.Sebenarnya tidak ada aturan untuk urusan cinta.Seperti yang dikatakan orang lain, ketika seseorang sudah menyiksamu ribuan kali, tapi kamu masih menganggap orang itu sebagai cinta pertamamu."Oke, biar aku simpan saja." Sally tidak ingin berdebat karena masalah sekecil itu, jadi dia mengambil akta itu.Jayden tersenyum dengan penuh kasih, "Selanjutnya, aku akan persiapkan pesta pernikahan kita. Kalau perlu mencoba gaun pengantin atau memilih tempat, aku akan beri tahu kamu dulu.""Oke, kamu atur saja." Sally menjawab dengan patuh.Karena Jayden ada urusan lain, dia pergi duluan.Setelah dia pergi, Sally tidak kembali ke rumah sakit.Dia tahu bahwa tidak ada peluang lagi antara dia dan Benny.Kalau begitu, kenapa harus repot-repot dan terus terjerat?Tapi, situasi saat
Jayden malah bertanya, "Bolehkah aku masuk?"Kalau seseorang datang khusus untuk menjenguk Benny, Sally tidak mungkin menolaknya.Oleh karena itu, saat mengangguk, Sally sudah menyingkir ke samping.Setelah Jayden masuk ke bangsal, dia perlahan-lahan mendekati ranjang Benny, lalu dengan pelan berkata, "Kondisi dia nggak bagus.""Memang nggak bagus." Sally pun menghela napas, "Kalau nggak bisa menemukan dokter untuk mengoperasi dia, dia mungkin nggak bisa bertahan hidup dalam beberapa hari lagi.""Bagaimana kalau aku bisa mencari dokter seperti itu untukmu?" Jayden memandang Sally dan bertanya.Sally tentu saja tidak berpikir bahwa dia sedang bercanda, sehingga mata Sally berbinar, "Benarkah? Apa kamu punya cara?"Koneksi Jayden saat ini di semua lapisan masyarakat tidak kalah dari Sally.Wajar saja kalau dia bisa menghubungi dokter yang sangat cakap.Jayden mengangguk dengan serius, "Ya, Dr. Justin adalah dokter yang kalian cari 'kan?"Sally segera mengangguk, harapan di hatinya kembal
"Aku nggak mau cerita ...." Irene berbalik, dia tampak galau.Biarpun Richard sangat ingin mendapatkan jawaban, dia takut memancing emosi negatif Irene, jadi dia menyerah, "Syukurlah kamu kembali. Setidaknya ... aku bisa merasa lebih tenang.""Apa terjadi sesuatu pada kakakku?" tanya Irene cemas.Saat menyebut hal ini, Richard juga agak marah, "Aku heran, kenapa dia membuat rencana seperti itu tanpa alasan? Dia nggak hanya hampir melibatkanmu, tapi juga memenjarakan dirinya! Lalu bagaimana dengan Agnes dan Jimmy? Apa mereka terkena dampaknya? Bukankah mereka masih hidup bahagia?""Ayah, bahagia sekarang bukan berarti akan terus bahagia di masa depan." Saat Irene berbicara, sedikit rasa sinis muncul di matanya."Irene, tolong jangan gegabah lagi! Ayah nggak mau mendengar kabar buruk lagi!" kata Richard segera.Irene menenangkan ekspresi sinisnya dan berkata dengan nada menenangkan, "Ayah, jangan khawatir, aku tahu batasan. Selanjutnya, aku nggak akan melakukan apa pun yang aku nggak yak
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.