Share

Bab 16

"Mas, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu mendorongku?!" teriak Aira. Bahkan aku tidak sadar jika telah mendorong tubuh kecil itu.

Tanganku tiba-tiba saja merasa jijik ketika melihat foto tanpa busana di layar ponsel dengan wajah istriku.

"Diam kamu! Aku baru tahu kalau kamu tak lebih dari wanita murahan."

"Tutup mulutmu, Mas! Atas dasar apa kamu menuduhku seperti itu, hah? Apa Mas lupa siapa yang mengambil kesucianku? Apa Mas lupa siapa yang merobek selaput daraku?" Aira bangun dari ranjang, manatapku cukup intens. Lalu melayangkan tangannya dan mendarat di pipiku. Perih sekali.

"Bagaimana rasanya, Mas? Apa matamu sudah terbuka?"

"Apa maksdumu? Lihat ini!" Kuarahkan layar ponselku padanya.

"Lihat baik-baik foto itu. Apa Mas tidak dapat membedakan bentuk tubuhku dengan foto tersebut?"

Apa iya? Aku pun memperhatikan lagi foto yang dikirim orang tak dikenal itu..

"Kebangetan kalau nggak tahu tubuh istrinya," umpatnya. Mata Aira merah.

"Sebentar. Tapi ini wajahmu kan? Kamu nggak bisa men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status