Share

bab. 14 : Mimpi yang tak selalu manis

"Maafkan aku. Kai. Huhu ..., maafkan aku ...," lirihnya tersedu sambil menutup wajah. Meluapkan curahan emosi yang dipendamnya sejak tadi.

Zhan An melirik dan tak mengucap kata sepatah pun, membiarkan Arumi larut dalam tangisnya, dia hanya mengawasinya dalam diam.

Setelah puas menangis Arumi beringsut, memberi jarak antara dia dan Zhan An.

"Aku ingin pulang." Dia menekuk lutut dan mengalungkan kedua lengannya disana, "Kai. Tolong bantu aku. Aku melakukan hal seperti ini agar bisa kembali, maafkan aku Kai, aku tidak tahu kalau Lien Hua begitu marah padamu.

Pemuda itu menghela nafas, "Kenapa kau selalu memanggilku Kai."

"Karena aku mengenalmu. Kau adalah Kai."

"Bagaimana Kau mengenalku?"

"Kenal saja. Tadi pagi, kau hampir terkena panah, apa kau baik-baik saja?" tanyanya mengalihkan pertanyaan yang sudah pasti tidak bisa dijawabnya.

Zhan An tersentak, bagaimana gadis ini tahu tentang hal itu, padahal dia sudah berusaha menutupinya.

"Bagaimana Kau tahu."

"Aku melihatnya. Karena itu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status