Share

Kamu Cemburu?

"Enggak, Mas." Tangan itu kulepas dari perut. Dia bilang tidak akan menyentuhku tapi dia sendiri yang seenaknya menyentuh. Tidak bisa dipercaya ucapanmu!

"Aku mau menginap lagi di sini. Masih ingin menemani Bapak. Sudah lama aku baru ke sini lagi."

"Ternyata kamu keras kepala, Nabila." Raut wajah Mas Arfan berubah dingin lagi. Setelah kemauannya tidak kuturuti.

"Kamunya mikir, dong, Mas. Jangan cuma bisanya berkata manis di depan orang tuaku saja. Tapi saat anaknya mau menjenguknya hanya diberi waktu sedikit!"

"Kamu tidak takut dosa menolakku? Aku suamimu yang harus kamu patuhi!"

"Kamu yang tidak takut dosa, Mas. Membohongi semua orang. Kamu tidak usah keterlaluan mengaturku. Niatmu saja salah menikahiku!"

"Aku akan memberimu imbalan setelah itu. Jadi, tidak usah merasa rugi."

"Sudah, Mas. Lebih baik kamu pergi. Aku mau menginap sehari lagi di sini."

"Terserah. Mau tidak pulang pun. Semaumu saja!"

Aku terhenyak dia merespon seperti itu. Lalu berbalik membuka pintu dan keluar melang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status