Aku sedang berada diruang tamu bersama papa dan mama, menikmati secangkir teh butterfly pea flower, bunga berwarna biru berasal dari Asia Tenggara yang dikirim oleh keluarga jauh kami sembari menunggu El pulang ke rumah.
"Sebentar lagi puncak bulan purnama, semoga saja El tiba tepat waktu". Ucap papa dengan sedikit menampilkan mimik wajah kuatirnya. Aku menawarkan diri pada papa dan mama untuk melacak keberadaan El.
Awalnya mereka bingung bagaimana aku bisa melakukan sesuatu diluar nalar. Mengetahui dimana posisi seseorang berada terhitung dari jarak yang sangat jauh, tapi aku berusaha menunjukan beberapa hal yang selama ini bisa ku lakukan, walaupun hal ini sudah bukan menjadi rahasiaku lagi. Warna mataku berubah menjadi ungu violet, nampak dalam penglihatanku El sedang dalam perjalanan menuju rumah kami.
"El...". Aku mencoba berkomunikasi dengan membuka mindlink-ku..
"Elrayeen.. ini kak Ene, kau mendengarku?"...
Aku melihat El sekejap berh
Jam menunjukan pukul 07.15 pagi, aku bersama keluargaku menikmati sarapan pagi kami dengan nikmat tidak terlepas dari pemikiranku tentang mimpi buruk semalam."Ene maaf, papa tidak bisa mengantarmu hari ini, papa ada meeting pagi". Aku hanya tersenyum sembari mengunyah makanan yang ada di mulutku."Nanti kakak biar El yang antar pa". Sekali lagi aku hanya tersenyum dengan pipi menggembul dikarenakan mulutku yang penuh dengan makanan.Setelah selesai sarapan, kami berpamitan untuk berangkat. By the way, El sekarang tingkat akhir High-School dan sebentar lagi akan mengikuti jejakku menjadi Mahasiswa, badannya yang tegap dan sedikit kekar membuat El tampak terlihat seumuran denganku. Wajahnya pun bisa dikategorikan dalam dafta pria-pria tampan bagi banyak wanita dan aku mengakui itu. Aku mengakui ketampanan adik sematawayangku, and i'm a proud sister :)."El, Kemarin saat kalian (El dan Iko) tidak ada dirumah, kakak benar-benar tidak tau kemana kalian pergi,
Epping Forest, Inggris.#. Pov AnthoniAku sedang mengurusi perbatasan Barat wilayah Koloni Bloodmoon setelah mendengar adanya pembantaian dari beberapa Wolf liar (Rogue) yang menghantarkan kematian dari Wolf-fortress dan warrior koloni kami. Koloni Bloodmoon menjadi incaran para makhluk-makhluk yang ada di dalam maupun di luar hutan. Mereka yang tau banyak mengenai werewolf, spesifik pada koloni kami pasti akan memiliki niat untuk menanaklukan pack koloni, dikarenakan tidak adanya sang Alpa. Dan posisi kepemimpinan saat ini diisi olehku 'pemimpi strategi Koloni sementara' yang entah sampai kapan.Hampir seperempat abad, Koloni kami tidak memunculkan diri ke permukaan dan bahkan mengikuti pertemuan antar koloni pun tidak. Beberapa dari kaum kami yang hidup dibelahan negara yang jauh akan mengira jika Koloni Bloodmoon telah punah atau bahkan di
Beberapa hari lalu ayahku kedatangan tamu, dan bisa kalian tebak rumah kami kedatangan siapa? Yap! Anthoni De Cassio, pelayan setia keluar Alwolf turun temurun, bahkan kata ayahku, Anthoni sudah menjaganya sejak ia lahir, bahkan ketika pertama kali aku bertemu, sikap loyalnya sudah terlihat.Pukul 07.00 PMTepat di ruang makan, aku dan keluargaku menikmati makan malam bersama. Dan ditengah perbincangan ayahku mengumumkan hal yang sedikit banyak mengagetkanku dan tentu saja El."Papa akan urus surat kepindahan kalian, untuk sementara El akan home schooling, dan Ene.. sayang, kau akan cuti untuk sementara waktu. Bisakan?". Aku menghentikan kegiatan makanku dengan keterkejutan yang ku dapat dari papa sembari menatapnya lekat."Ada apa pah? apa ada masalah? Kenapa semuanya tiba-tiba?" Tanya El tenang, walaupun aku tau dalam dalam hati, ia pasti memberontak."Ene, El, papa dan mama minta maaf harus membuat keputusan sepihak" ucap mama mengambil alih pembicaraan
Universitas Of London, Inggris.Pagi ini aku disibukkan dengan urusan cuti kuliahku. Aku menawarkan diri untuk mengurus sendiri dan papa akan mengurus kepindahan El, agar semua urusan lebih cepat terselesaikan. Menghadap sana sini dengan tentengan berkas membuatku lelah, ditambah lagi dengan Arrone yang selalu saja mengikuti kemanapun aku pergi."Benar-benar mengganggu". Gerutuku dalam hati.Dami hanya tertawa mendengar celotehanku. "Temui dia Ene, biar dia berhenti mengikutimu"."Haruskah?". Dami hanya mengangguk mengiyakan pertanyaanku."Keluarlah! Aku ingin bicara". Ucapku, mencoba me-mindlink Arrone.Tidak berapa lama dia muncul dibalik pilar besar yang ada ditengah koridoor kampus. Ketika dia mendekat
"siapkan seperlunya saja untuk dibawa, tidak usah membawa semuanya". Ucap papa."Okeh pa" papa tersenyum, kemudian berlalu pergi.Aku memasukan barang-barang keperluanku seadanya dalam ransel milikku. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal aku menyusul El, papa dan mama di ruang tamu. Aku beranjak memperhatikan mereka yang sepertinya sedang memperbincangkan sesuatu namun terhenti ketika merasakan kehadiranku.Tersenyum pada mereka adalah hal terbaik ketika mereka merasa aku tidak akan tau apa yang dibicarakan oleh mereka. Terkadang mereka lupa jika aku bisa mendengar dengan lebih tajam berkali-kali lipat melebihi pendengaran mereka."Huff...." Dengusku kesal dalam hati."Santailah Ene, mereka pasti punya tujuan yang baik, walaupun mereka tidak ingin memberitahumu". Ucapan Dami ada benarnya, aku mencoba berpikir rasional seperti apa yang Dami lakukan."Saatnya berangk
Perbatasan Hutan Empping, Inggris"Saya akan mengkhawal kalian sampai di Castle Wolf Bloodmoon".Seketika kabut hitam yang menutupi jalan hutan bergerak kearah kami dan menyelimuti kami secara pribadi, membuat kami tidak terlihat. Mama dan Papaku secara perlahan merubah wujud human mereka ke bentuk wolf. Dan ini kali pertama aku melihat wujud wolf papa. Aku mengenal mommy Jacea (panggilan untuk wolf mamaku) & Iko yang adalah wolf El. Tapi untuk wolf papa, sedikit terasa awkward untuk berjumpa dengannya secara langsung.Papi Dave, sebutan untuk wolf Papa. Aku jarang mendengar papa membicarakannya, bahkan hampir tidak pernah. Aku mengetahui papi Dave hanya dari mama dan mommy Cea ataupun dari Iko dan El.Iko mengambil alih tubuh El dan merubah wujudnya."lalu aku?". Aku bahkan
Castle Koloni Bloodmoon, Empping Forest.Setelah selesai menyantap makanan yang disajikan, Anthoni meminta para wolf pelayan mengantarkan aku dan El ke kamar agar kami bisa beristirahat terlepas dari orang tua kami. Tn. Severus dan Lucia yang masih tinggal diruang makan membicarakan beberapa hal yang menurutku mungkin cukup penting.Aku membiarkan mereka, menunda rasa keingintahuanku dan tidak ingin ikut mencampuri privasi diantara mereka. Aku begitu yakin jika kembalinya keluarga kami ke koloni adalah hal yang akan mendatangkan kegemparan diantara para rakyat Koloni lainnya dan mungkin juga beritanya bisa sampai ditelinga para kaum dan petinggi lain.Saat aku mengitari Castle menuju ke ruangan yang disiapkan untukku, aku dibuat takjub dengan indahnya p
"kami akan segera mengumumkan ke pulangan anda Tuan". Ucap Anthoni saat berbicara empat mata dengan papa. Nampak tenang, tidak ada ekspresi yang berlebih dari papaku menanggapi perkataan Anthoni.___"Yang ku lihat papa hanya terdiam, mungkinkah dia berpikir sebelum memberikan jawaban atas pertanyaan Anthoni" Ucapku."Mungkin! Kita lihat saja apa yang Alpa Jasson akan lakukan. Bukannya tidak sopan mendengarkan percakapan pribadi orang lain?" Timpal Dami.Aku segera menghentikan aktivitasku, setelah sadar apa yang dikatakan Dami benar adanya, walaupun aku sedikit banyak menaruh rasa penasaran atas percakapan yang terjedah tadi.Tidak selang beberapa lama, Castle bloodmoon menjadi gempar akibat kedatangan para petinggi Godwolf yang mendengar bahwa sang Alpa yang pernah meninggalkan Koloni telah kembali."Beritanya cepat juga sampai di telinga mereka" Ucap Dami.