Share

Memanggilnya istri

Juwita melihat hubungan keluarga ini begitu harmonis. Semua orang terlihat begitu baik dan mendukung satu sama lain. Bahkan jika anak mereka tidak normal lagi. Mereka tetap menyayanginya sepenuh hati.

Ya.

Tidak normal lagi. Itu adalah kalimat yang pas untuk menggambarkan kondisi Sky saat ini. Sky tidak terlahir dengan kondisi seperti ini, laki-laki itu tumbuh sebagaimana anak laki-laki pada umumnya. Hanya saja lima tahun yang lalu Sky mengalami kecelakaan mobil saat merayakan kelulusan bersama teman-temannya.

Sky termasuk yang paling sial karena menjadi satu-satunya orang yang mengalami luka parah. Tak ada luka fisik yang signifikan diluar, tapi Sky mengalami pendarahan hebat di otaknya yang membuatnya harus dioperasi. Hanya saja operasi itu memiliki tingkat resiko yang tinggi. Itu membuat Sky harus koma selama dua tahun. Setelah Sky bangun, laki-laki itu mengalami kemerosotan IQ yang signifikan.

Melihat Sky bangun dari tidur panjangnya, semua anggota keluarga tak henti-hentinya bersyukur. Akan tetapi kondisi Sky setelahnya membuat mereka kembali terpuruk. Setelah lama dalam keterpurukan, mereka akhirnya mulai menerima kondisi Sky saat ini.

Hingga sekarang Sky masih menjalani terapi untuk pemulihan setelah bangun dari koma. Banyak kemajuan yang dihasilkan, terbukti IQ yang dimiliki Sky semakin meningkat. Akan tetapi kondisi fisik Sky sebagai orang yang memiliki umur yang sudah dewasa, masih harus terpenuhi. Terutama tentang kegiatan seksualnya.

Keluarga Subadra adalah keluarga yang konservatif. Mereka selalu percaya bahwa hubungan semacam itu hanya dapat dilakukan setelah menikah. Mereka pun tak mau menikahkan anak mereka dengan sembarang gadis. Itulah yang membuat mereka cukup lama untuk memilih istri untuk Sky.

Juwita adalah gadis yang dipilih langsung oleh Tuan Kusuma. Butuh berbulan-bulan untuk laki-laki paruh baya itu memastikan apakah Juwita pantas menjadi menantunya atau tidak. Sekarang, melihat Juwita yang tersenyum manis pada Sky membuat Tuan Kusuma merasa bahagia.

Juwita tak memasang wajah kasihan, seperti kebanyakan orang saat melihat kondisi Sky. Gadis itu tetap tersenyum tulus seolah Sky adalah orang normal pada umumnya.

Setelah mengobrol untuk waktu yang lama, mereka akhirnya beristirahat ke kamar mereka masing-masing. Juwita sekarang hanya berdua bersama Sky di kamar. Ini adalah pertama kalinya Juwita kamar bersama laki-laki. Jujur saja ia merasa sangat takut dan canggung. Beruntung Sky tidak seperti laki-laki normal pada umumnya. Jadi laki-laki itu tak akan meminta sesuatu seperti hubungan suami-istri di malam pertama mereka.

Disaat semua orang lelah karena perjalanan jauh, Sky sangat antusias dengan kedatangan Juwita di rumah ini. Orang tuanya selalu bercerita bahwa suatu saat akan ada gadis yang akan menemaninya tidur dan bermain. Jadi saat Juwita datang ia sangat senang dan tidak sabar.

Juwita yang duduk diatas tempat tidur melihat Sky berkeliling dan membawa beberapa mainan terbaik miliknya. Laki-laki itu dengan perasaan senang memperkenalkan mainan itu pada Juwita.

"Ini adalah Ultraman, dia adalah pahlawan kota. Dia sangat besar dan melindungi bumi dari serangan alien. Ini adalah Batman, dia adalah manusia kelelawar. Ini adala...."

Sky terus bercerita tentang semua mainan yang ia punya. Walaupun Juwita tak mengerti dan ingat nama-nama tokoh yang disebutkan Sky sebelumnya. Tapi ia tetap mendengarkan dengan hati-hati. Seolah-olah Sky sedang berbicara tentang sesuatu yang penting.

Setelah sekian lama bercerita, wajah Sky memerah kembali. Itu membuat Juwita penasaran, apa yang membuat Sky menjadi malu.

"Ada apa?" ucap Juwita bertanya.

"Juwita, bolehkah Sky memanggil Juwita istri? Kata Mama kalau Sky menikah nanti, Sky harus bisa memanggilnya istri."

Saat Juwita mendengar hal itu, Juwita kaget dan terdiam untuk sesaat. Ia belum pernah dipanggil dengan nama seintim itu. Hal itu membuatnya malu, tapi apa yang dikatakan Sky adalah sesuatu yang benar. Tak ada salahnya jika Sky memanggilnya istri, karena memang Sky adalah suaminya. Tapi Juwita tersenyum kecil saat mengingat saat Sky meminta izin padanya. Sangat polos dan manis membuat Juwita merasa bahwa Sky sangat lucu.

"Kenapa masih bertanya?" ucap Juwita menggoda.

Suara Juwita yang sangat lembut membuat Sky semakin menunduk. "Kata Mama kalau kita melakukan sesuatu pada orang lain harus izin dulu."

Juwita tersenyum dan menjawab, "boleh."

Sky yang mendengar hal itu langsung mendongak kaget. Dengan sangat antusias melepas mainannya dan mendekati Juwita lalu memeluknya dengan erat. Itu membuat Juwita melotot kaget dan langsung menjadi kaku. Ini pertama kalinya ia dipeluk oleh seorang laki-laki.

Sky yang memiliki IQ rendah tak sadar istrinya menjadi kaku dan menahan nafas. Ia tetap memeluk Juwita dan menggosok-gosokkan wajahnya di bahu gadis itu.

Butuh waktu yang lama bagi Juwita membujuk Sky untuk tidur. Laki-laki itu begitu hiperaktif dan melakukan banyak hal dengan sangat ceria. Itu membuat Juwita merasa kelelahan. Apalagi ia baru saja dari perjalanan jauh.

Saat Sky terlah berhasil dibujuk dan tidur. Itu membuat Juwita lega dan merasa sedikit lengang untuk berfikir. 

Saat Juwita bertemu dengan keluarga ini pertama kalinya, Juwita belum sempat memikirkan lebih dalam tentang keadaan rumah tangganya dimasa depan. Sekarang ia telah bertemu dengan Sky dan mulai memahami seperti apa kondisi Sky saat ini. Walaupun ia tak memiliki rencana jangka panjang mengenai masa depannya dengan Sky. Tapi setidaknya Juwita memiliki gambaran bahwa Sky tak akan melakukan banyak yang akan menyusahkan dirinya.

Sky mungkin tidak normal. Tapi laki-laki itu terlihat sangat polos dan lembut. Dia juga memperlakukan Juwita dengan sangat baik. Itu membuat Juwita ingin berusaha menjadi istri yang lebih baik di masa depan.

Setelah membuat keputusan didalam hatinya, Juwita akhirnya dapat tidur dengan baik. Ia menghadap Sky dengan perasaan ringan. Mulai sekarang ia adalah istri Sky dan Sky adalah suaminya. Kalau Sky tak bisa menjaganya di masa depan, maka ia yang akan menjaga Sky dan melindunginya.

Entah sejak kapan ia merasa bahwa Sky selalu menjadi miliknya. Seolah-olah mereka memang sudah ditakdirkan untuk saling memiliki dan harus bersama sejak lama. Hanya saja Juwita selalu paham bahwa sebuah hubungan adalah sesuatu yang berharga. Entah itu bersama pasangan yang normal ataupun tidak. Baginya sekarang Sky adalah orang yang harus ia jaga dan ia perhatikan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status