AREA DEWASA 21+ Setelah mencampakkan kekasihnya demi uang, Jeany tiba-tiba ditangkap oleh Dante Richardo—sang mantan—dan dipaksa menjadi pengantin pria itu dalam semalam. Bagi Richard, Jeany selalu menjadi miliknya. Semenjak menjadi istrinya, Jeany tidak boleh memberi perhatian pada siapa pun kecuali Richard seorang. Hanya melihat Jeany menunjukkan kasih sayangnya pada seekor kucing, sudah membuat Richard kesetanan. Menemani Richard tidur, menjadikan tubuh dan ketakutannya sebagai penghibur, mencium, memeluk dan menyiksa Jeany, menjadi sebuah kesenangan tersendiri bagi Richard. Richard berjanji akan melepaskan Jeany begitu balas dendamnya pada wanita itu cukup. Namun, itu terlihat sangat mustahil karena Richard benar-benar menginginkan Jeany dan menganggap Jeany adalah miliknya seorang. Bagaimana Jeany lepas dari obsesi Richard? Apakah pernikahan mereka akhirnya menjadi pernikahan yang bahagia?
View MoreShena masih terus berteriak dan kehilangan kendali, belum tahu jika yang menerima teleponnya adalah Richard. "HEH WANITA BODOH! KENAPA KAMU DIAM! PUAS KAMU SUDAH BERMESRAAN DENGAN DANTE ! MERASA DIA MILIKMU SEORANG, HAH?!" teriak Shena seperti orang tidak waras. Ekspresi Richard tentu saja langsung menggelap saat mendengar bagaimana Shena, yang selalu bersikap manis padanya dan Jeany di depan Richard, saat ini malah memaki-maki istrinya seperti orang tak berpendidikan. "Bajingan."Richard sudah bersiap bicara sepatah dua kata untuk membungkam mulut gila Shena, juga tak sabar memberi tahu Kyle untuk mengeksekusi Shena, tapi istrinya langsung menutup mulut Richard dengan tangan. "No," tolak Jeany, menggeleng pelan. Mata Richard terbelalak tak percaya mendengar kata-kata yang diucapkan istrinya. Sedangkan Jeany, dengan tenang mengambil ponsel dari tangan Richard dan segera mematikan telepon dari Shena tanpa mengucapkan apa pun. "Jeany, kenapa? Dia sudah berani menghina kamu sepert
Tanpa merasa curiga, seorang security segera menjawab. "Ohhh, wanita itu? Ya, kami ingat dulu dia sering bertemu tuan Dante di rumah lama. Tapi dibandingkan dia, nyonya jauh lebih baik dan lebih pantas menjadi istri tuan Dante. Selain itu, tuan Dante terlihat mencintai Anda lebih dari apa pun, Nyonya. Tidak ada bandingnya dengan wanita bernama Shena itu. Dan kami rasa, hubungan mereka tidak sedekat yang Anda kira, sejauh yang kami ingat, hubungan mereka sebatas pertemanan saja," jelas salah satu security yang dibalas anggukan security yang lain. "Aaah, begitu."Jeany tersenyum simpul saat mendengar itu dan berkata lagi. "Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berbincang-bincang denganku, lain kali aku aah memperlakukan kalian dengan lebih baik lagi," ucap Jeany dengan sopan yang langsung dibalas oleh para security bahwa Jeany tidak perlu terlalu sopan kepada mereka."Nyonya, tidak perlu seperti itu. Kami sudah sangat senang melayani Anda dan tuan Dante."Seorang security menjawa
"Ini akan menjadi pertarungan yang rumit."Jeany menghela napas panjang. Sebenarnya dalam hati, wanita itu sudah menyangka hal seperti ini, tapi dia masih tetap menyangkalnya, karena memikirkan suaminya, Richard. "Sepertinya pada akhirnya aku memang harus berhadapan langsung dengan ibu mertua," gumam Jeany, menatap langit langit kamar. "Tapi mau bagaimana? Lari dan menghindar tidak akan menyelesaikan masalah," lanjutnya ssambil sekali lagi menghela napas panjang. Bagaimana pun, nyonya Rosalie adalah ibu kandung Richard suaminya, itulah kenapa saat ini Jeany ragu ragu saat mengambil langkah.Yah, jika dipikir lagi, tentu saja pelayan pelayan baru yang dibawa ibu mertuanya ke sini, lebih terikat dengan ibu mertua maupun Shena daripada dirinya yang seorang nyonya baru, sehingga lebih mudah bagi dua orang itu menyogok mereka sebagai mata-mata.Pasalnya, meski mereka para pelayan baru di rumah ini, tapi para pelayan itu sudah bekerja di rumah nyonya Rosalie selama bertahun-tahun. Fakt
Jeany dengan lembut pun menjelaskan alasannya dengan sabar."Karena satu, jika kita melakukan itu, maka kita telah berbuat tidak adil kepada pelayan lain yang bekerja dengan baik di rumah ini, yang tidak tahu apa-apa dengan kejahatan Shena atau ibu mertua, dan yang kedua, kalau kita memecat mereka semua sekarang, memang kita telah menyingkirkan mata-mata yang ditanam orang-orang itu saat ini, tapi tidak dipungkiri kalau mereka bisa melakukan hal itu lagi di masa depan, mengirim mata-mata baru, itu hanya akan membuat kita lelah," jelas Jeany dengan sabar."Jadi, menurutmu itu bukan cara yang efektif?" tanya Richard, yang dibalas anggukan oleh Jeany. "Ya, kamu benar. Itu bukan cara yang efektif dan aku tidak mau merugikan orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan masalah ini," jawab Jeany. Richard yang menyadari kesalahannya, menganggukkan kepala, setuju."Haaa. Kamu benar. Jadi, kamu ingin mencungkil borok Shena dan ibu dari rumah ini dan menyingkirkannya tanpa merusak yang lain?
"Aha, semua data mereka sudah di tangan aku sekarang."Jeany tersenyum puas saat melihat map yang dia pegang. Mencari informasi tentang kelemahan para pelayan tidak sulit dengan adanya kekuatan uang, apalagi dia didukung penuh oleh Richard. Jadi hanya dalam waktu yang sangat dekat, semua latar belakang pelayan di rumah ini sudah ada di tangan Jeany.Dia dengan tekun mempelajari berkas berkas yang sudah di tangan dan menghafal satu per satu kelemahan para pelayan sebagai jaga-jaga.Jeany pun mulai menjalankan rencana dengan target pertama, dengan sengaja dia memilih para pelayan lama terlebih dahulu.Saat sedang makan malam, dia dengan sengaja berbicara dengan Richard tentang kehidupan mereka yang begitu mesra, di mana Jeany dengan dengan cerdik mengatur pelayan yang berbaris di belakang mereka hanyalah para pelayan lama, untuk melihat apakah ada yang lapor tentang pembicaraannya dengan Richard kepada Shena. "Biasanya Shena diam diam akan langsung mengirim pesan padaku untuk memat
Setelah Jeany berbicara panjang lebar dengan Axelle di rumah sakit, keduanya akhirnya pulang ke rumah. Begitu sampai rumah, Jeany tidak lantas beristirahat, tapi langsung mendata nama-nama para pelayan yang berada di rumah yang kini dia tinggali bersama Jeany, bahkan sampai security dan sopir pribadi juga.Dari melihat latar belakang mereka, Jeany akhirnya membagi para pelayan menjadi dua kelompok, pelayan yang baru direkrut untuk melayani rumah ini, dan pelayan yang sudah pernah bekerja di rumah ini sejak sebelum Jeany menikah dengan Richard. "Hmm, dari dua kelompok pelayan itu, siapakah yang di dapuk Shena atau ibu mertua sebagai mata-mata?"Jeany bergumam, memandang daftar karyawan di rumah Richard. "Aku harus mulai menyelidikinya."Jeany berkata pada dirinya sendiri dengan tekad. Itu karena dia tak tahu siapa yang malam itu menaruh teh di kamarnya dan membuat dirinya sampai muntah darah dan jatuh koma. "Aku berjanji akan menyelesaikan masalah ini sendiri."Jeany mengangguk pen
Richard berpikir sejenak dengan permintaan serius istrinya. Dalam hati, dia merasa sangat khawatir dengan keselamatan Jeany, tapi di sisi lain, Richard sendiri juga ingin mendukung istrinya, agar bisa menunjukkan kepada orang-orang jahat itu, bahwa Jeany bukan wanita lemah. "Richard, please? Ya? Boleh?"Jeany memohon lagi dengan wajah memelas yang menggemaskan, sehingga Richard akhirnya menarik napas panjang dan berkata dengan nada pasrah. "Hmm, baiklah. Tapi kamu harus berjanji untuk tidak membahayakan dirimu sendiri, oke? Kamu juga harus melaporkan apa pun padaku, jangan bergerak sendiri," tegas Richard, memegang tangan Jeany dengan lembut, sampai istrinya mengangguk. "Oke, aku janji," jawab Jeany sambil tersenyum senang, mencium punggung tangan suaminya. Beberapa saat kemudian, Mayes bersama baby sitter, datang ke ruangan itu membawa Maureen untuk bertemu Jeany."Maureen..."Jeany sangat senang dengan kedatangan putrinya dan segera memeluknya, kebahagiaan terpancar di mata wa
Richard bertanya dengan hati-hati, meski dia sudah menebak bahwa pasti ini ulah ibunya sendiri. Bukan tanpa alasan Richard menaruh penjagaan penuh di rumah sakit dan memerintah tegas kepada Dave dan beberapa bodyguard lain yang bertugas menjaga Jeany, untuk benar-benar mengawasi gerak gerik ibunya tiap kali berkunjung ke sana, Richard benar-benar yakin bahwa alasan dibalik komanya sang istri, pasti ulah ibunya. Meski sampai saat ini, Richard belum menemukan bukti apa pun. Namun, instingnya berkata seperti itu. Karena itulah dia langsung bertanya kepada Jeany apakah ibunya, wanita yang dimaksud Jeany telah mengancam sang istri di belakang. Sayangnya, Jeany langsung menggeleng saat Richard menyebutkan ibunya. "Bukan. Bukan ibumu, Rich."Richard cukup terkejut, saat Jeany menggeleng saat Richard menyebutkan ibunya, dia menatap suaminya dengan muram dan menjawab."Bukan ibumu yang telah mengancamku," ulang Jeany dengan tegas. "Tapi, mantan pacarmu."Jeany mengatakan itu dengan penuh
"K-Kamu bilang apa?!"Richard, yang sudah berdiri dari duduknya, terlihat tak percaya dengan laporan Joseph. "Tolong ulangi lagi. Aku pikir telingaku bermasalah," desah Richard dengan tatapan tegang. Joseph mengangguk berkali-kali dan berkata dengan nada tegas. "Anda tidak salah dengar, Tuan. Nyonya Jeany telah bangun dari koma! Saya sendiri yang mendapat laporannya untuk disampaikan kepada Anda, karena Anda di telepon berkali-kali tidak bisa!"Richard melebarkan matanya, teringat bahwa dia memang meninggalkan ponsel miliknya di kamar karena tergesa-gesa menerima kedatangan ibunya tadi. "Mayes, bawa Maureen. Ayo ke rumah sakit sekarang juga!" titah Richard, segera beranjak dari tempatnya. Dia bahkan tak berusaha untuk pamit kepada ibunya yang ada di sana dan menegaskan kembali kepada Mayes untuk membawa serta Maureen ke rumah sakit. Saat Richard berjalan cukup jauh, ibunya dan Shena mengejar. "Dante, bagaimana mungkin putrimu juga ikut dibawa ke rumah sakit? Kenapa tidak diting
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.