"Huuu ... Ibu, ayah ... Kalian ada dimana!? D-disini menyeramkan sekali hiks... Nenek tolong aku!!"Dengan ekspresi wajah semakin ketakutannya, bocah itu pun kembali menangis sejadi-jadinya. Berteriak memanggil-manggil nama kakak serta anggota keluarganya, yg masih tidak kunjung datang kepadanya. Berjalan tidak tentu arah, hanya bisa mengikuti kemana kakinya melangkah saat ini. Berjalan semakin dalam masuk kearah hutan lebat yang tidak bisa bocah itu kenali lagi. Dimana dia sekarang? Dan kenapa dia bisa berakhir ditempat itu?Tidak ada lagi yang bisa ia mintai pertolongan, menangis pun sudah percuma sekarang. Bocah itu sudah benar-benar jauh dari jejak kakak maupun orang tuanya saat ini. Dengan kata lain, ia sudah tersesat sekarang. Siapapun tolong aku! Hingga tak lama terdengar didekatnya saat itu juga, suara berupa auman yg ia ketahui kalau itu berasal dari seekor monster iblis diarea hutan dibelakangnya saat itu. Yg juga diikuti suara kicauan dari beberapa burung-burung yg mulai b
"Cih! Keluar kau jalang sialan! Sipelacur wanita GreenEarth, Zizi Lishabeto!" Tepat setelah teriakan penuh kebencian dari pria demi human itu, tak lama seorang wanita mulai muncul dari kejauhan. Tepatnya dari arah belakang mereka saat itu dengan diikuti suara tawanya,"Wah-wah kupikir ada anjing liar yg sedang bermain dengan keponakan lucuku itu, hingga tanpa sadar ia kehilangan jalan pulangnya. Tapi lihat apa yg sedang kutemukan disini?" Wanita muda itu tampak berdiri dengan santainya, sambil ditemani beberapa kesatria dengan anak panah mereka tepat dikedua sisinya disana. Bisa terlihat juga 2 pedang berwarna hijau sedang melayang-layang diatas kepalanya disana,"Rupanya hanya 3 ekor anjing kampung yg sedang tersesat diwilayah kami ya hahaha!" Ledek wanita tersebut yg juga langsung disahutinya kembali."Benarkah? Kupikir bukan hanya kami seorang yg tersesat disini, melainkan bocah kecil itu juga~ Tapi jangan khawatir, sekarang keponakanmu itu sedang berada ditangan yg tepat ..."Me
Potion ketiga dan keempat yg sama2 memiliki bentuk botol bulat cembung, dengan penyumbat seperti spon coklat dengan diikat tali rami tambahan pada penutup atasnya.【 Potion of Fire Breath 】,【 Potion of Ice Blade 】. Berbeda dari sebelumnya, kedua ramuan ini justru merupakan ramuan berjenis serangan hingga bahkan mampu menciptakan sebuah ledakan api yg sangat besar. Ataupun salah satunya merupakan sebuah serangan dari puluhan pedang yg terbuat dari es, Jika seseorang menyemburkannya langsung kearah lawan mereka.Tapi walaupun begitu ramuan sihir ini bersifat instan dan hanya bisa digunakan sekali disetiap 1 botol pemakaiannya, Bukankah semua khasiat itu terdengar sangat menarik?Apalagi untuk orang yg tidak mahir dalam menggunakan pedangnya, karna selama ini yg bisa ia lakukan hanya berupa serangan langsung. Baik itu menggunakan seni beladirinya ataupun menggunakan senjatanya dahulu.Dan Sekedar info saja Yuran membeli kedua potion tersebut masing2 hingga 4 botol lebih. Walaupun ia masi
"Kalau kaian sudah selesai, segera kembali ke posisi masing-masing. Bos akan segera tiba kurang dari 1 setengah jam lagi, Jadi diam dan jangan membicarakan hal yg akan memicu kemarahannya?" Ujarnya, dan tepat sebelum wanita itu menghilang dibalik pintu. Ia kembali berkata dengan ekspresi wajah datarnya,"Satu lagi kau Aidil, hari ini kau yg akan menjaga bocah setengah sekarat itu. Pastikan dia masih bernafas sampai esok pagi, atau kau yg akan kubuat tidak bernapas lagi."Ucapan sekilas tapi meninggalkan bekas pada kedua pria itu, yg serentak bulu kuduknya ikut berdiri setelah mendengar kata-kata penuh ancaman yg keluar dari mulut wanita bernama "Risa Pisauleth" tersebut."Aghh! Yg benar saja ... Kenapa aku harus terjebak diantara orang-orang gila ini!" Tapi tidak dengan pria bernama Aidil yg hanya menghela napasnya, memijit pelan pangkal hidungnya yg terasa pusing. Mendengar keluhannya itu, sontak saja langsung membuat kedua rekan lainnya tidak bisa menahan tawanya disana.Terlebih di
Awal semuanya dimulai .... .... (Kalender Dunia Manusia, tahun 1310 Atau tepatnya 10 Tahun Yg lalu) Terjadi perang besar-besaran yg Dipimpin oleh Kekaisaran Victoria, dengan Prajurit Tambahan, yg dikirimkan langsung oleh Kerajaan-kerajaan dibawah Naungannya. Serta kiriman dari bantuan Pasukan Aliansi, Dari Kekaisaran Lain yg juga ikut membantu dalam Peperangan kala itu. Grostin Lim Avandelier Sang komando Tentara Pusat, yg ditugaskan Khusus oleh Sang Kaisar Victoria yaitu, Adam Ramond Bathory III.
... (Dihalaman dalam Benteng Kastil) Seluruh Pasukan Infanteri Masih sibuk menyerang monster2 troll dan Raksasa Orc, yg tersisa diarea halaman Kastil. Tapi tiba-tiba, "Argghhhhh!!!!!" Terdengar suara jeritan seseorang dari dalam Kastil,Yg langsung membuat Para tentara yg tengah menyerang Para monster, merasa ketakutan dan merinding saat mendengarnya. "S-suara apa itu ... Apa yg sebenarnya terjadi?!" Ujar Driot pelan. "Driot, B-Bukankah itu suara dari komandan Grostin ...!?" Tanya Salah satu Prajurit disebalah driot, membuat raut wajah sang budak driot seketika pucat Saat mendengar suara teriakan dari majikannya tersebut. "T-tidak mungkin ..." "Arghhh
... "P-per...gi..." Dan tubuhnya langsung ditarik paksa hingga mundur kebelakang dengan begitu cepatnya, hingga terlempar dan membentur kearah tembok benteng dibelakangnya dengan begitu kerasnya. "Uhuk-uhuk!" Mulutnya lagi-lagi mengeluarkan darah tapi tidak hanya itu saja, tampak kedua sayapnya yg juga sudah terluka parah akibat Paku-paku hitam yg tadi menancapkan ditubuhnya hingga mengeluarkan darah. Membuat tubuh Lidhia seketika ambruk jatuh ketanah dan langsung tergeletak tak sadarkan diri dan tubuhnya mulai tertimpa reruntuhan tembok Benteng Thor. "Tidak komandan!!!" Teriak histeria para kesatria Flyer yg panik Saat melihat didepan mata mereka sendiri, begitu juga dengan Luricon yg masih mematung diam dengan mulut gemetaran. "K-kakak ..." ...
... (10 Tahun Kemudian ...) Kalender Dunia Manusia tahun 1520, Malam Hari hujan turun dengan lebatnya, membasahi Seluruh Distrik kecil yg terlihat tampak begitu Sepi Dan Sunyi akan pengunjung dimalam itu. Hingga Tak Terlihat satupun orang yg Berlalu lalang disana, Hanya nampak beberapa lampu2 kuning yg tampak redup menyala. Menerangi setiap pintu dari rumah2 yg terbuat dari kayu-kayu berwarna coklat gelap yg Ada disekitarnya. Tring! Suara lonceng bel yg tergantung diatas pintu, Tak lama Terlihat 3 orang bertudung hitam Keluar dari dalam sebuah toko kecil yg terletak dibagian paling pojok sudut jalanan. Dengan bertuliskan sebuah papan nama "Heaven Feel" diatas pintu masuknya. "Hati-hati Nona ..." Ucap salah satunya setelah me