Share

Kamu marah ya?

" Ya Allah, sayang ku." Arkan sampai beristighfar melihat dapur jauh dari kata baik-baik saja.

Tepung pada berhamburan ke mana-mana, telur pada pecah di meja dan di lantai, gula berserakan di lantai, dan terakhir banyak Pecahan kaca yang hampir memenuhi lantai dapur.

Belum ada setengah jam Arkan meninggalkan Aisyah di rumah, tapi sudah di beri kejutan dengan permandangan dapur yang hancur seperti kapal pecah.

Aisyah menundukkan kepalanya yang tidak berani menatap tatapan Arkan, dia pun bingung kenapa bisa membuat dapur sampai begitu.

Arkan menarik napas terlebih dahulu, setelah itu langsung mendekati Aisyah. " Sayang lihat aku." pintanya dengan menarik pelan dagu Aisyah.

Aisyah menatap Arkan yang sudah berada di hadapannya. " Maaf."

Arkan hanya diam dan menatap Aisyah.

Melihat Arkan diam saja, Aisyah jadi berpikir keras mencari cara untuk membujuk Arkan, supaya tidak marah dan mendiaminya.

" Byy maaf. Aku juga gak tau kenapa bisa jadi begini dapurnya."

Tadi niat awalnya Aisyah ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status