Share

48. Satu Triliyun

Karena keadaan hatiku yang tidak baik-baik saja, aku menceritakan segala kejadian yang telah kulalui seharian ini kepada David. Tentang kematian laki-laki itu yang merupakan tulang punggung bagi keluarganya dan nasib anak-anak mereka. Bahkan aku masih mengingat ketika laki-laki itu masih berdrama untuk memfitnahku atas perintah dari Lily.

“Hei, ini di luar kuasa kita.” David mendekatiku lalu memelukku.

Aku yang sedang dalam mood yang buruk, langsung menangis dalam dekapannya. Dada bidang David menjadi tumpuanku untuk meluapkan kesedihan hatiku. Perasaan kesal padanya entah menguap begitu saja. Kehadiran dan perhatiannya membuatku merasa tidak sendiri.

“Sudah, jangan menangis lagi. Kita bukan malaikat yang bisa menyelamatkan orang yang sedang mengalami musibah. Tapi jika ada orang yang ingin kau tolong, aku akan menolongnya untukmu.” David menghiburku sambil menciumi puncak kepalaku berulang-ulang.

“Ana, jangan bersedih akan hal ini. Ada aku di sini. Suamimu ini punya kuasa untuk menduk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status