Share

BAB 16 | Pilihan Yang Sulit

"Refi! Kamu kenapa?"

Dengan cepat Arsen membawa wanita itu ke ruang kesehatan.

Mengambil minyak hangat, lalu dioleskan pada kepala Refi, sambil memijatnya.

Kali ini Refi mengaduh kesakitan di bagian perutnya. "Kamu pasti belum makan." tebak Arsen.

Refi mengangguk. Lalu tak lama kemudian, Arsen membawakan roti dan segelas air di tangannya. "Makanlah."

"Makasih."

"Kenapa kamu bisa sampai telat makan sih? Kamu masih belum sadar juga punya penyakit lambung? Lagian kamu gak perlu diet-diet lagi kan? Kamu kan sudah bukan model lagi!" omel Arsen dengan nada agak tinggi.

Sementara Refi hanya tersenyum melihat Arsen yang seolah menghawatirkannya, mau tidak mau, hal itu menambah kepercayaan dirinya.

"Aku suka lupa jadwal makan. Habis, gak ada yang ingetin sih."

"Terus?"

"Maka kembalilah padaku, cuma kamu yang segitu perhatian sama aku."

Lagi, Refi mengucapkan kata-kata itu dengan seenaknya,

restianiastuti48

Jangan lupa vote, coment dan berlangganan ya!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status