Dua hari kemudian, “Halo, iya Pa, tunggu sebentar ya. Saya keluar dulu.” Damas menjawab telpon seseorang ketika ia dan Lea sedang berada di ruang keluarga. Hari itu tidak ada jadwal yang mengharuskan Damas untuk berangkat ke kantor. Ia lebih memilih untuk berada di penthousenya menemani Lea. Jadilah Damas memesan makan siang untuk mereka nikmati berdua. Tak lama lelaki itu memasukkan ponselnya kembali ke dalam kantong celananya setelah menjawab telpon dari orang yang mengantarkan makanan untuk mereka. “Siapa, Sayang?” tanya Lea yang kemudian menanyakan hal itu pada suaminya yang sekarang sudah berdiri dari sofanya. “Aku ke depan dulu ya, ini driver ojek onlinenya sudah sampai. Aku pesan makanan untuk kita berdua.” Kata Damas yang kemudian menyunggingkan senyumannya. “Oke aku tunggu,” Damas kemudian keluar setelah mengelus pucuk kepala Lea dengan sayang dan sedikit mencubit gemas pipi istrinya yang sudah terlihat sedikit chubby karna terlalu banyak disuguhkan makanan lezat dari su
Rahang dan tangan Coco sukses mengepal dan deru nafas yang tidak beraturan membuatnya menatap dua anak manusia yang sedang bergumul dengan gairah yang entah siapa yang memulainya. Lea dan Damas sukses dibuat jadi bergidik ngeri. Terutama Lea yang pasti akan menjadi tersangka atas kejadian yang baru saja tidak sengaja dipertontonkan untuk mantan calon suaminya itu. Lea yang tadinya terpejam bahkan langsung membeliakkan matanya karna mendengar suara yang begitu ia kenal itu. Damas juga jadi menghentikan kegiatannya yang sedang menikmati tubuh istrinya dan ikut melihat ke sumber suara yang membuat mereka saling terdiam dan mengumpulkan kesadarannya sesegera mungkin.“Co … Co?” Lea terkejut melihat lelaki yang dulu hampir menjadi suaminya itu kini malah melihat dirinya dengan suami sahnya hampir melakukan hubungan intim di sana. Mereka yang sedang dikuasai oleh gairahh jadi tidak begitu fokus dengan suara derap langkah. Yang terdengar di ruangan itu adalah suara cecapan yang Damas lakuka
Kalea Pradipta gadis yang penuh kecerian. Umurnya masih 20 tahun. Ia adalah seorang penyanyi muda berbakat. Perawakannya Tinggi, kulit putih mulus, rambut hitam, lebat dan selalu sepanjang bahu. Ia senang sekali jika rambutnya dikuncir setengah. Dia bilang menampilkan sisi feminimnya. Kalea biasa disapa Lea. Kalau papihnya lagi iseng selalu memanggil anak kesayangannya itu dengan panggilan Lele. Karna memang Lea juga menyukai ikan lele. Tapi hal yang lain yang disukai oleh Lea dan ga boleh ketinggalan setiap harinya adalah es krim. Karna sudah sedari kecil suka sekali makan es krim dan setiap harinya selalu dimanja oleh mamihnya jadi ia selalustockes krim di kulkasnya setiap hari. Ngomong-ngomong Lea ini masih belum punya pacar loh. Padahal banyak banget cowo-cowo yang ngejar Lea. Bahkan cowo-cowo itu seneng banget ngirimin bunga untuknya. Tapi bukan bunga sembarang bunga. Ad
Sesampainya di tempatgymdi beberapa sudut ruangan sudah ada beberapa orang yang hilir mudik dan mulai memakai beberapa alat-alat olahraga. Beberapa orang masih ada di bagian reservasi. Tiba-tiba seorang laki-laki datang menghampiri Lea. Laki-laki itu bertubuh atletis dan juga sangat tampan memiliki kulit tan dan juga ada bulu-bulu halus nan terawat yang tumbuh di sekitar dagunya. “Hai Marco!” sapa Lea begitu melihat lelaki itu berjalan kearahnya. “Hai, sudah sarapan?” tanya Marco balik. “Belum. Ini si mbok bawakan ini untukku. Apa kamu sudah sarapan?” sambil menunjukkan sebuah kantong kecil berwarna biru muda yang sengaja si mbok bawakan untuknya. “Baiklah. Aku akan mengambil sarapanku. Nanti kita ketemu di ruang makan ya.” Lalu ia undur diri sambil membelai kepala Lea dengan sangat lembut. Marco memang menyukai Lea. Tapi Lea, masih betah menjomblo. Marco beberapa kali menyatakan keseriusannya, namun sayang Lea menolaknya.
Setelah dirasa resto Marriane agak sepi dan bisa ditinggalkan, Ane mengajak Lea dan juga kakanya itu untuk menonton film romance yang baru saja melakukan premier. Pemeran utama laki-lakinya adalah aktor Indonesia yang sudah banyak mengeluarkan film-film yang diperankannya secara sempurna yaitu, Reza Rahardian. Dia adalah salah satu aktor kesukaan Lea. Lea sudah pernah bertemu dengan aktor idolanya itu bahkan sempat menyanyikan single lagu untuk salah satu film si laki-laki berwajah manis dan berkharisma itu. Lea juga memajang foto ketika pertama kali dirinya bertemu dengan Reza Rahardian di feed I*nya. Betapa bahagianya hari itu ketika melihat idolanya ada di hadapannya. Bahkan malamnya ia tidak bisa tidur karna grogi besoknya akan bertemu dengan aktor idolanya itu. Marco menuruti kemauan dua gadis dalam hidupnya yang sangat ia sayangi itu. Walaupun, Marco tidak terlalu suka menonton apalagi f
"Ane, aku mohon maafkan aku! Aku bersumpah, aku tidak akan menyembunyikan apapun setelah ini. Ini semua orang tuaku yang memaksaku untuk menikahi Tania!" jelas Mark dengan nada penuh permohonan. "Aku tidak mengerti kenapa mereka sampai melakukan ini padamu?" tanya Marriane yang masih tidak habis fikir dengan orang tua Mark yang tega terhadapnya seperti ini. "Tania memang dari dulu terobsesi untuk menikahiku. Orang tuanya hanya ingin kami bersama karna melihat anaknya itu semakin tidak terarah. Mereka melihat hanya aku yang bisa menjaganya. Aku sudah bilang pada orang tuaku jika aku sudah memilikimu, tapi mereka memohon agar mau membantu mereka sampai keadaan Tania membaik," ujarnya penuh benci. "Membaik? Apa maksudnya?" mengernyitnya dahinya. "Tania mengalamistressyang luar biasa akibat ia dilecehkan oleh mantan kekasihnya. Setiap hari ia harus meminum obat anti depresan agar ia bisa beraktifitas. T
Lea turun dari lantai 2 kamarnya dengan menenteng tas berwarna coklat muda dan memakai flat shoes berwarna senada dengan tasnya. Ia juga langsung duduk di sebelah Marco sambil melihat-lihat feed I* orang yang dikenalnya di ponselnya yang berwarna kuning dengan logo apel digigit keluaran terbaru miliknya. Kedua orang tuanya dan Marco menatap serius kepada gadis yang baru saja mendaratkan bokongnya di sofa empuk nan lembut itu. Gadis itu juga sudah memakai dress berwarna medium brown dengan bermotif bunga-bunga berwarna merah dan putih berkerah sabrina yang memperlihatkan bahunya yang mulus. Juga dengan panjang dress menutupi kaki jenjangnya namun dengan belahan panjang hingga 3cm di atas lututnya. Menimbulkan kesan feminim dan sedikit sexy. “Lea!” panggil papihnya menatap anaknya serius. “Ya!” jawabnya singkat dan melihat papihnya itu. Ia kemudian meletakkan ponselnya k
Kalea keluar dari ruangan studio rekaman yang berada di lantai 12 gedung mewah itu. Diikuti dengan seorang wanita dan laki-laki yang menjadi asisten dan managernya. Mereka berdua memang selalu ikut kemanapun Kalea pergi. Mereka bernama mas Dani yang ditunjuk sebagai managernya dan ka Vina ditunjuk sebagai asistennya. Semenjak kemunculannya menjadi penyanyi, mas Dani ditunjuk menjadi asistennya, lalu ketika jobnya sudah semakin banyak mas Dani diangkat menjadi road managernya sedangkan untuk masalah keuangan tetap dipegang oleh mamihnya. Ka Vina sendiri baru saja bergabung 3 bulan lalu, karna Lea juga membutuhkan seorang MUA dan juga fashion stylist untuk melengkapi setiap penampilannya. Ia lelah jika harus mengerjakannya sendiri. Kebetulan ka Vina adalah seniornya di kampusnya. Sayangnya ia tidak melanjutkan kuliahnya karna keterbatasan biaya. Jadi ia memutuskan untuk meminta ka Vina bekerja dengannya. Ka Vina sendi