Semua Bab Miss C: Bab 31 - Bab 40
93 Bab
Sindiran Halus
Pekerjaan yang diminta Rachel sudah dilakukan setelah bersangkutan berangkat, kondisi kantor di mana hanya ada tiga orang yang berarti saatnya menceritakan semua terjadi. Devina meminta office boy untuk berjaga di depan sedangkan mereka bertiga di dalam dengan pintu tertutup dan makanan dihadapannya, Grace sangat tahu tidak akan bisa menghindar dari semuanya jika Devina tidak sabaran berbeda halnya dengan Yusuf yang seakan tidak peduli meski dalam benaknya juga sama seperti Devina.“Kita siap mendengarkan dan jangan ada yang ditutupi” Devina menatap tajam pada Grace.Grace menghembuskan nafas pelan menceritakan bagian inti dari apa yang dia alami selama di pusat dan bagaimana panasnya Sebastian, bahkan Grace menceritakan Ramond yang menemaninya beberapa hari hingga tas Hermes terbeli dengan nulisnya. Devina dan Yusuf hanya mendengarkan tanpa berniat untuk memotong cerita dari Grace, beberapa kali memastikan bagaimana reaksi mereka berdua yang nyatanya hanya datar. Devina
Baca selengkapnya
Perangkap Berhasil
Berada di kantor pusat membuat Julius sangat merindukan Grace dan Olla, jika tidak ada pekerjaan yang menumpuk biasanya mereka menghabiskan waktu dengan melakukan panggilan video. Julius sangat senang saat Olla memanggilnya ayah beberapa hari lalu dengan Grace disampingnya dan itu menandakan bahwa hubungan mereka tidak akan lama lagi menjadi sah dalam ikatan resmi, Julius sudah sangat yakin dengan Grace yang akan menjadi pendamping terakhirnya nanti. Melihat pekerjaan di pusat sudah sedikit tenang dan melalui pembicaraan dengan Ramond beberapa hari lagi akan kembali ke tempat asalnya yang langsung membuat Julius lebih semangat.“Mau apa lagi datang ke sini?” Julius menatap Nathali yang berada di depan pintu kamar “tidak ada yang perlu kita bicarakan, jadi bisakah kamu pergi?.”“Maafkan semua kesalahanku” Julius mengangguk pelan “tapi perasaan ini tidak bisa aku hentikan karena sampai kapan pun aku akan menjaga perasaan ini dan jika wanita itu menyakitimu bisa datang kapa
Baca selengkapnya
Tak Terlupakan
Julius menyesali apa yang dilakukan semalam dengan Nathali berada disampingnya, setelah melakukan dan langsung membuang pengaman serta membersihkan diri dengan mengambil tempat di sisi lain di mana Julius tidak bisa memejamkan matanya. Nathali sendiri langsung tertidur entah berapa kali mencapai klimaks karena Julius tidak terlalu peduli sama sekali, Julius merutuki kebodohannya yang dengan mudah masuk kembali dalam jebakan. Menatap jam yang sudah tampak terang dengan perlahan Julius merapikan pakaiannya sebelum keluar dari kamar Nathali ini, mengunci pintunya setelah berada di luar dan tidak lupa mengirim pesan pada Nathali bahwa kuncinya dititipkan pada satpam lobby.Seharian selama bekerja Julius selalu diliputi bersalah karena telah mengkhianati Grace kembali dan seakan tidak layak menjadi kekasih yang baik dan sosok ayah yang sempurna untuk Olla, sosok ayah yang tidak bisa dibanggakan karena belum apa – apa sudah menyakiti sang ibu. Pesan dari Nathali tidak satu pun dibuk
Baca selengkapnya
Fauzan Time
Grace menatap Rachel tidak percaya pasalnya meminta dirinya untuk mengantarkan makanan pada Fauzan, memang Grace tidak pernah menceritakan apa yang terjadi pada mereka pada Rachel karena tidak terlalu penting, tapi jika diminta untuk hal seperti ini jelas akan membuka peluang pada Fauzan untuk mendekati dirinya. Terpaksa sangat terpaksa menerima permintaan dari Rachel karena memang tidak bisa membuat alasan yang masuk akal seperti Devina dan Yusuf karena Grace tidak memiliki tempat untuk menghindar.Menatap bangunan yang ada dihadapannya sedikit ragu keluar dari mobil melangkah ke tempat yang menjadi tujuannya, sang sopir meninggalkannya seorang diri karena harus mengantarkan Yusuf bertemu dengan nasabahnya. Langkah berat menuju unit tempat Fauzan tinggal dan tidak tahu harus melakukan apa pada pria tersebut, cukup lama Grace menunggu di luar karena sang pemilik belum membuka pintu. Grace membelalakkan matanya saat pintu di buka dimana Fauzan hanya menggunakan celana pendek se
Baca selengkapnya
Bye Marcus
Memandang Grace yang masuk ke dalam kantor dengan tatapan bertanya-tanya pasalnya wajah Grace tampak sangat lelah, ketiga rekannya saling memandang untuk bertanya mengenai keadaan Grace dan berakhir dengan Yusuf yang harus bicara dengan wanita satu ini.“Bagaimana Pak Fauzan?” Grace menatap Yusuf tajam dan membuatnya terkejut.“Mbak Rachel memang gak pernah jelasin sama Pak Fauzan bagaimana sistem di sini?” Rachel terkejut ketika Grace mendatangi ruangannya membuat Devina dan Yusuf saling pandang.“Memang kamu ngapain?” Rachel masih memberikan tatapan bingung dan tidak lama kemudian Grace menceritakan semuanya tanpa sisa kecuali bagian Fauzan serius hubungan bersama dirinya “wah hebat kamu bisa membawa mereka semua masukin dananya ke sini” Rachel bertepuk tangan mendengarnya sambil tersenyum “berarti kamu harus ke pusat untuk menyelesaikan semuanya nanti.”“Aku bukan bagian marketing, mbak.”“Nanti kita atur lah bagaimananya gampang itu” Rachel seakan t
Baca selengkapnya
Bye Nathali
Menatap Nathali yang saat ini berada disampingnya membuat Julius tidak bisa berkata apa pun, perbuatannya tidak bisa dibenarkan sama sekali dan besok dirinya sudah harus kembali. Julius akan langsung ke rumah Grace karena sangat merindukannya serta Olla, perbuatannya memang salah tapi dirinya membutuhkan pelampiasan dan Nathali memberikan secara cuma – cuma meski Julius tahu bagaimana perasaan wanita ini pada dirinya. Beranjak dari ranjang untuk membersihkan diri dari cairan mereka yang memenuhi dirinya, meski menggunakan pengaman tetap saja rasanya lengket di badan. Semenjak kejadian terakhir kali beberapa hari yang lalu Julius memutuskan Nathali tinggal bersama entah di apartemen atau hotel, tergantung pada keinginan mereka menghabiskan waktu.“Kamu jadi balik besok?” Julius menatap Nathali yang menutupi tubuhnya dengan selimut dan hanya dijawab dengan anggukan “kita akan bertemu beberapa hari lagi.”“Tidak ada pertemuan setelah ini karena aku sudah berniat untuk menik
Baca selengkapnya
Kejutan
Grace memandang Julius dengan tatapan terkejut saat membuka pintu rumah, perpisahan dengan Marcus memang tidak memberikan dampak apa pun pada dirinya karena memang tidak terlalu penting meski barang yang Marcus berikan tidak lah murah. Julius merentangkan tangannya membuat Grace masuk ke dalam pelukan pria yang sangat mencintai dirinya dan Olla serta kedua orang tuanya, melepaskan pelukan dengan memberikan ciuman kening lama pada Grace dimana dari ciumannya dapat terasa seberapa besar perasaan Julius pada dirinya.“Datang kapan?” saat menyiapkan makanan untuk Julius “Olla udah tidur baru saja dan kamu lapar malam – malam begini?.”Julius tersenyum menatap wajah wanita yang sangat dicintainya “aku merindukanmu dan juga masakanmu kalau datang tadi pagi” Grace menatap Julius yang makan dengan tenang menikmati masakan sederhananya yaitu nasi goreng “besok ke rumah ya masak buat aku ajak Olla juga.”“Kangen
Baca selengkapnya
Hadiah
Memikirkan perkataan Ramond membuat hidup Grace menjadi tidak tenang, pasalnya Julius sudah sangat baik dengan dirinya dan juga keluarga dan sekarang Ramond seakan memberi jalan agar Julius dekat dengan Nathali, wanita yang menantang Grace bahwa mampu mendapatkan Julius dengan cara apa pun. Grace belum siap kehilangan Julius bukan karena cinta disamping karena mudah diperdaya juga lebih mudah mendapatkan uang darinya meski tidak membuka diri agar memasuki dirinya, suara teriakan Olla menyadarkan Grace dari lamunan menatap interaksi mereka berdua dimana Grace sudah berada di rumah Julius pagi untuk memasakkan dirinya.“Bunda, ayah bilang punya hadiah dan tinggal pilih” Grace menatap Julius menanyakan maksud dari perkataan Olla.“Kamu tidak lupa bukan hadiah yang aku bicarakan semalam.”“Ayah kerumah semalam kenapa gak bangunin aku?” Olla menatap Julius kecewa.Julius langsung merayu Olla agar tidak marah dengannya membuat Grace menatap bagaimana interaksi mere
Baca selengkapnya
Perkenalan Orang Tua
Pesan yang masuk di ponsel tidak Julius hiraukan sama sekali, bahkan sampai dirinya berpisah dengan Grace karena waktu yang telah selesai. Memasuki kantor baru membuat Julius menjadi pusat perhatian tapi tidak dihiraukan sama sekali, tujuan Julius hanya satu yaitu ruangan Ramond karena sudah membuat janji sebelum balik. Ramond menyambut Julius dengan senyum terbaiknya dan sudah memiliki rencana matang agar pria ini jauh dari hadapannya dan Ramond bisa bersama Grace dengan aman, kantor pusat sendiri menyukai pimpinan Julius dan berharap Julius bisa berada disana menggantikan posisi dirinya ketika tidak berada disana.“Saya ditugaskan di pusat?” Ramond mengangguk “apa tidak ada yang lain?.”“Sayangnya mereka menyukai pimpinanmu.”Julius terdiam mendengar perkataan Ramond yang berarti dirinya akan jauh dengan Grace dan Olla, ingin rasanya Julius segera menikahi Grace tapi masih banyak yang harus dipikirkan. Grace sendiri seakan mengulur waktu dengan pernikahan ini, Ju
Baca selengkapnya
Bersalah
Tidak percaya dengan perkataan kedua orang tuanya karena tadi saat bertemu mereka bisa menerima Grace dengan sangat baik, masih memandang kedua orang tuanya dan mencerna kata – kata mereka yang menyebutkan Nathali karena bagaimana bisa mereka mengenal wanita itu padahal Julius tidak pernah mengatakannya sama sekali.“Kami tahu dari teman kamu wanita yang mengatakan jika kamu mempunyai hubungan dengan janda dan memberi saran agar lebih memilih Nathali, bahkan kami sering berhubungan tanpa sepengetahuan kamu maksudnya kami dengan Nathali.”“Aku tidak mencintainya.”“Cinta bisa datang perlahan tapi hati orang yang baik tidak bisa kita dapatkan dengan mudah.”Julius tersenyum simpul mendengar perkataan orang tuanya “kalian tidak lupa bukan status aku apa dan aku bukan mencari seorang yang baik tapi aku mencari orang yang bisa sepemahaman dalam membangun rumah tangga, aku nyaman dengan Grace dibandingkan Nathali.”“Tapi kamu telah mengambil kehormatannya set
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status