Semua Bab A Wandering Star: Bab 41 - Bab 50
95 Bab
Part 40: Penobatan
Setelah beberapa saat, ia akhirnya menjawab, “Kau benar, kekuatan darah campuran pada dirinya, justru akan berubah menjadi sangat berbahaya, karena semua serangan yang akan ia gunakan, adalah serangan untuk membunuh, serangan mematikan. Dan jika ia berhasil membuat luka fatal pada dirimu kau tidak akan punya waktu berbicara sama sekali. Senjata apapun yang ia gunakan dalam kondisi itu, akan memiliki kekuatan yang berlipat ganda. Berbeda seperti senjata yang kita gunakan yang mungkin hanya mampu melukai lawan saja, dan, berbeda dengan kematian yang selama itu kita saksikan. Kau, dalam akan sekejap akan langsung menghilang tertiup angin, menjadi debu cahaya, tanpa ada waktu untuk bisa berkata-kata. Dalam sekejap!"Nozomi sangat terkejut mendengarnya, lalu berkata, "Aku tidak menyangka, kita sudah membesarkan sesuatu yang berbahaya! X, aku tidak yakin Kenta bisa mengontrol energi sebanyak itu dalam dirinya, ia bisa saja dijadikan alat pembunuh massal jika suku Bass menangkapnya, ya ampun!
Baca selengkapnya
Part 41: Pria Bernama Kaito
X membelai lagi kepala Kenta dengan lembut, lalu berbisik, "Tidak, tidak, kau jangan takut akan kekuatanmu, kau harus percaya dan jangan takut. Kami percaya kepadamu, sangat percaya, bahwa kau bisa menyelamatkan Dunia Musik ini dari perang akibat keserakahan suku Bass! Namun, tetap kau harus ingat, kekuatan dalam dirimu akan memberikan energi ganda yang terfokus, pada senjata apapun yang kau gunakan. Aku hanya berharap kau bisa mengendalikannya, tanpa harus takut kekuatan mematikan itu muncul kembali."Kenta lalu terdiam mendengar kata-kata X, lalu berucap, "Paman, terima kasih, kalian semua sudah percaya kepadaku. Aku akan berusaha menggunakan kekuatan ini sebaik-baiknya demi Dunia Musik."Mendengar itu, X tersenyum, lalu ia berdiri, dan mengucap pamit, "Kalau begitu, aku akan kembali, Kenta, jaga dirimu."Lalu ia beranjak pergi meninggalkan Kenta. Setelah kepergian X, Kenta yang sudah sendirian, lalu memulai lagi latihannya. Nampak suasana istana suku Harmoni mulai sepi, satu per sa
Baca selengkapnya
Part 42: Antara Dua Pria
Kaito lalu mengangguk dan membalas, "Ah begitu. Aku lihat kau cepat sekali sudah menikah, kapan? Lihat, bahkan aku saja semakin hitam karena matahari di sini dan cuaca yang panas, mana ada gadis yang mau denganku, haha! Ah, iya, lalu, bagaimana dengan Ichigo? Bukankah kalian waktu itu pacaran?”Kali ini, Higiri mengubah wajahnya menjadi serius, lalu membalas Kaito, "Aku tidak ingin membicarakannya."Kaito sadar bahwa ucapannya kurang enak di dengar, karena Kenta berada di sebelah Higiri, ia lalu berucap, "Ah iya maaf, maaf, kalau begitu aku akan kembali ke depan, di sana. Panggil saja kalau kau butuh! Dah!"Kaito lalu berdiri, namun, Higiri tidak sengaja melihat lengan Kaito, ada sebuah luka bekas sayatan benda tajam yang agak panjang. Ia lalu teringat pria misterius yang menyerangnya di pantai waktu itu, yang berhasil ia lukai di bagian lengannya, terlihat sama persis seperti luka yang terdapat di lengan Kaito.Lalu tiba-tiba Higiri mendekati Kaito dan bertanya, "Kaito, dari mana kau
Baca selengkapnya
Part 43: Cemburu Sesaat
Higiri langsung berlutut dan memegang tubuh Kenta, dan berteriak, "Kenta! Apa yang terjadi, Kenta! Sadarlah!"Higiri lalu berusaha menyadarkan Kenta dengan cara menggoyang-goyangkan tubuhnya. Tiba-tiba, Kenta tersadar, ia membuka matanya perlahan, lalu mulai memuntahkan banyak air. Higiri membantunya untuk duduk, sementara Kaito menepuk punggung Kenta dengan keras, sambil berseru, "Keluarkan semuanya!”Setelah Kenta mengeluarkan semuanya, Kaito meminta Higiri membawanya untuk menjauh dari kolam dalam tersebut. Higiri langsung menggendong Kenta dan mereka berjalan menuju sebuah tempat duduk yang ada di pojokan kolam pemandian air panas itu. Higiri lalu membantu Kenta duduk di sebuah bangku yang ada di sana, lalu bertanya, "Kenta, tidak, Kaito, apa yang terjadi?”Kaito tidak ikut duduk, namun ia justru menatap Higiri dengan tatapan kesal sambil menjawab, "Lain kali jangan tertidur di dalam kolam, kecuali ada orang lain yang bisa menjaga istrimu! Aku memperhatikannya sedang memanjakan k
Baca selengkapnya
part 44: Kesalah-pahaman
Di sisi lain, di sebuah ruangan gelap yang minim cahaya, seorang pria bertopeng hitam dan berpakaian serba hitam, terlihat duduk di sebuah kursi hitam besar, lalu, nampak seorang wanita yang juga berpakaian hitam, masuk kedalam ruangan itu, menutup pintunya, lalu berdiri tegak menghadap pria tersebut, sambil menatap ke arahnya. Wanita tersebut lalu memulai pembicaraan, "Kau yakin kau bisa membuat Kenta, tanpa paksaan, patuh kepadamu?"Pria itu hanya tertawa kecil, lalu menjawab, "Aku sedang melakukannya. Ia tidak akan sadar aku sedang melakukannya. Lagi pula hatinya sekarang sedang goyah, antara suaminya sendiri, atau diriku. Bukan masalah waktu sampai ia jatuh ke pelukanku. Akan kubuat dia patuh pada diriku!"Wanita tersebut justru tertawa mendengar jawaban pria tersebut, lalu berkata, "Hmm, aku pikir kau sudah kalah dari Higiri. Kau sudah memperhatikan Kenta sudah sejak lama, bahkan sejak pertama kali ia masuk sekolah. Namun mengapa kau tidak pernah mendekatinya? Selangkah lebih mun
Baca selengkapnya
Part 45: Penculikan
Kenta menggelengkan kepala mendengar jawaban Higiri tersebut, dan berucap, "Lalu, lalu kalian, apa yang barusan kalian lakukan? Oh, kau tidak pernah menyentuhnya. Kau hanya mencium bibirnya!"Higiri lalu berseru, "Kenta, astaga, kau salah paham! Dengarkan aku dulu!"Namun, Kenta langsung berbalik badan dan mulai berlari tanpa tujuan. "Kenta!! Tunggu! Berhenti!!" teriak Higiri yang langsung mengikutinya, sambil berlari juga.Kenta berlari tanpa arah sama sekali, sambil menangis. Hatinya hancur. Higiri sendiri, berteriak sambil mengejar Kenta dari belakang, "Kenta, tunggu! Berhenti! Kau dalam bahaya! Kenta!!"Namun, Kenta justru semakin mempercepat larinya. Kali ini Higiri justru kehilangan Kenta di antara pepohonan. Higiri lalu menggaruk kepalanya sambil melihat sekelilingnya dan bergumam, "Ke arah mana dia tadi, aduh, aku harus menjelaskannya!"Di sisi lain, di balik sebuah pohon besar, Kenta menangis sambil menahan suaranya, menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Tiba-ti
Baca selengkapnya
Part 46: Wilayah Terpencil
Higiri langsung menyingkirkan kedua telapak tangannya dari wajahnya dan membuka lebar-lebar matanya, bahkan jantungnya berdebar kencang. Apa yang baru saja ia lihat di dalam pikirannya?! Apakah cahaya tersebut berusaha menunjukkan di mana Kenta sekarang? Atau bukan? Ia bahkan tidak tahu lokasi itu di mana, langit hitam dengan tanah gersang yang juga berwarna hitam, namun, ia yakin, Kenta berada di suatu tempat yang ia bahkan tidak tahu dimana itu. Dari kejauhan, Ardee terlihat terburu-buru menghampiri Higiri yang wajahnya masih terlihat bingung dan terkejut. Ardee mendekatinya dan berseru, "Yang Mulia, perdana menteri X ingin menemuimu. Sekarang juga!”Mendengar itu, Higiri langsung berdiri dan bergegas menemui X. X sendiri menunggu di ruang utama istana sambil berdiri, menanti Higiri. Tiba -tiba saja, ia mendengar suara langkah kaki yang seperti sedang berlari terburu-buru ke arahnya, dan juga ada teriakan, "X! Aku sepertinya tahu di mana Kenta!"X langsung berbalik badan, dan meli
Baca selengkapnya
Part 47: Manipulasi
Ichigo yang memperhatikan bahwa cahaya tersebut hendak mengarah ke pria bertopeng tersebut, lalu berseru, “Yang Mulia, hati-hati!”Tiba-tiba saja, sebuah ranting tajam melesat cepat ke arah wajah pria tersebut, namun, pria tersebut berhasil menghindar. Karena merasa terancam, pria bertopeng itu membuka telapak tangan kanannya dan mengeluarkan senjatanya, sebuah belati berwarna hitam legam seluruhnya. Ia lalu berbalik badan, dan melihat Higiri yang sudah berdiri tegak dengan memegang erat senjatanya. Higiri langsung menatap pria bertopeng tersebut dan berseru, "Keluarkan Kenta, sekarang!"Pria bertopeng tersebut hanya tertawa, dan membalas, "Kenta sedang beristirahat, lagi pula ia baik-baik saja di sini, lalu, untuk apa kau khawatir? Repot sekali harus datang ke sini, bahkan kau hanya buang-buang waktu dan energi saja untuk datang!"Higiri geram mendengar jawaban itu, ia lalu mulai berlari menuju pria bertopeng tersebut, hendak menyerangnya, namun, pria tersebut sadar, dan justru menye
Baca selengkapnya
Part 48: Kilas Balik
Tepat sebelum Kenta menghunuskan senjata kirinya menuju jantung Higiri, tiba-tiba saja, sebuah memori lama muncul di dalam pikiran Kenta. Memori tersebut membuatnya kembali ke masa sepuluh tahun lalu, di sebuah ladang bunga matahari. "Aku Higiri," ucap Higiri kecil. Sekali lagi, "Aku Higiri, apa kau ingat?" ucap Higiri saat pertama kali bertemu dengannya. Dan yang memori lainnya, "Aku sudah menunggumu sepuluh tahun, mencintaimu juga selama itu," ujar Higiri, saat pertama kali mereka kencan. Dan perkataan terakhir Higiri baru saja, "Kenta, kau boleh tidak percaya padaku. Aku menunggumu selama sepuluh tahun, dan kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu. Lebih dari apapun. Bahkan jika kau akan membunuhku sekarang, baiklah, aku tidak keberatan. Namun, Kenta, paman-pamanmu menunggu!" ucap Higiri baru saja, terakhir kali. Kali ini, Kenta mulai tersadar. Rambutnya berubah kembali menjadi biru tua, perlahan-lahan. Ia berhenti dengan posisi hampir saja menancapkan senjatanya ke arah jantung H
Baca selengkapnya
Part 49: Kilas Balik 2
Raja Fredix lalu mempersilahkan anak laki-laki itu untuk duduk di sebelahnya. Anak laki-laki tersebut lalu berjalan, dan duduk di atas kursi, di sebelah ayahnya. Raja Fedrix lalu berkata, "Ada seorang gadis yang sangat cantik. Kekuatannya sangat besar. Energi yang tidak terbatas. Dia seorang keturunan campuran, di dalam dirinya, tersimpan energi mematikan yang tidak terbatas. Dan, jika kau bisa memilikinya, kau bisa menjadi pemimpin seluruh Dunia Musik, dan menjadikan suku Bass sebagai suku yang superior, sehingga tidak akan ada lagi yang bisa mengganggu suku kita!”Anak laki-laki tersebut lalu bertanya, "Siapakah dia, ayah?"Raja Fedrix lalu mendekatkan wajahnya ke telinga anak laki-laki tersebut dan berbisik, "Dia adalah anak perempuan satu-satunya, yang lahir dari ratu suku Simfoni. Kau tahu bahwa di dalam Dunia Musik ini, mereka adalah suku yang satu-satunya yang bisa menggunakan senjata karena hanya mereka yang bisa mengendalikan energi musik, dan jika kau berhasil memiliki gadis
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status